• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 2 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Tahukah Anda

Cara Iblis Sesatkan Nabi Adam

Oleh Dini Koswarini
2 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Pexels

Foto: Pexels

0
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

 

DOSA-dosa besar itu tidak hanya terbatas kepada  amalan-amalan lahiriah,  sebagaimana  anggapan  orang  banyak,  akan  tetapi kemaksiatan yang lebih besar dosanya dan lebih berbahaya ialah yang dilakukan oleh hati manusia.

Amalan yang dilakukan oleh hati manusia adalah lebih besar dan lebih  utama  daripada  amalan  yang  dilakukan  oleh  anggota tubuhnya.  Begitu  pula halnya kemaksiatan yang dilakukan oleh hati  manusia  juga  lebih  besar  dosanya  dan  lebih   besar bahayanya.

Al-Qur’an telah menyebutkan kepada kita dua bentuk kemaksiatan yang  mula-mula  terjadi  setelah terciptanya Adam dan setelah dia ditempatkan di surga.

ArtikelTerkait

Nabi Muhammad Tak Pernah Menguap

4 Jenis Kesucian Menurut Imam Al Ghazali

10 Fakta Nabi Muhammad ﷺ

Beginilah Nasib Wanita Arab Sebelum Islam Datang

Pertama, kemaksiatan yang dilakukan  oleh  Adam  dan  istrinya ketika  dia  memakan  buah dari pohon yang dilarang oleh Allah SWT.  Itulah   jenis   kemaksiatan   yang   berkaitan   dengan amalan-amalan  anggota tubuh yang lahiriah, yang didorong oleh kelupaan   dan   kelemahan   kehendak   manusia;   sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT:

BACA JUGA: Lewat Sajadah, Begini Cara Iblis Sesatkan Manusia

“Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat,” (QS Thaha: 115)

Iblis terlaknat tidak  menyia-nyiakan  kesempatan  itu,  yaitu ketika  Adam  lupa  dan  lemah  kekuatannya. Iblis menampakkan kepada Adam dan istrinya bahwa larangan  Allah  untuk  memakan buah  pohon  itu sebagai sesuatu yang indah. Ia menipu mereka, dan menjanjikan sesuatu kepada mereka sehingga mereka terjatuh ke dalam janji-janji manis Iblis.

Akan  tetapi,  Adam  dan istrinya segera tersadarkan iman yang bersemayam di dalam hati mereka, dan mereka  mengetahui  bahwa mereka   telah   melanggar  larangan  Allah;  kemudian  mereka bertobat kepada Tuhannya, dan Allah SWT menerima tobat mereka:

“… dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk,” (QS Thaha: 121-122)

Keduanya berkata, “Ya tuhan kami, kami telah  menganiaya  diri kami  sendiri,  dan  jika  Engkau  tidak  mengampuni  kami dan memberi rahmat kepada kami,  niscaya  pastilah  kami  termasuk orang-orang yang merugi,” (QS al-A’raf: 23)

“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang,” (QS al-Baqarah: 37)

Kedua,  kemaksiatan  yang  dilakukan  oleh  Iblis  ketika  dia diperintahkan  oleh  Allah  –bersama para  malaikat—untuk  bersujud kepada  Adam  sebagai  penghormatan  kepadanya,  yang diciptakan  oleh  Allah  SWT dengan kedua tangan-Nya, kemudian Dia tiupkan ruh kepadanya. 

Akan tetapi,  Adam  dan istrinya segera tersadarkan iman yang bersemayam di dalam hati mereka, dan mereka  mengetahui  bahwa mereka   telah   melanggar  larangan  Allah;  kemudian  mereka bertobat kepada Tuhannya, dan Allah SWT menerima tobat mereka:

“… dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk,” (QS Thaha: 121-122)

Advertisements

Keduanya berkata, “Ya tuhan kami, kami telah  menganiaya  diri kami  sendiri,  dan  jika  Engkau  tidak  mengampuni  kami dan memberi rahmat kepada kami,  niscaya  pastilah  kami  termasuk orang-orang yang merugi,” (QS al-A’raf: 23)

“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang,” (QS al-Baqarah: 37)

Kedua,  kemaksiatan  yang  dilakukan  oleh  Iblis  ketika  dia diperintahkan  oleh  Allah  –bersama  para  malaikat–  untuk bersujud kepada  Adam  sebagai  penghormatan  kepadanya,  yang diciptakan  oleh  Allah  SWT dengan kedua tangan-Nya, kemudian Dia tiupkan ruh kepadanya.

“Maka bersujudlah para malaikat itu bersama-sama, kecuali Iblis. Ia enggan ikut bersama-sama malaikat yang sujud itu. Allah berfirman: ‘Hai lblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?’ Berkata Iblis: ‘Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.’ Allah berfirman: ‘Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk. Dan sesungguhnya kutukan itu akan tetap menimpamu hingga hari kiamat kelak.’,” (QS al-Hijr: 30-35)

Itulah keengganan  dan  kesombongan  terhadap  perintah  Allah sebagaimana disebutkan dalam surat al-Baqarah:

“… maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir,” (QS al-Baqarah: 34)

BACA JUGA: Ketika Nabi Adam Malu kepada Allah

Iblis membantah dan berkata kepada Tuhannya dengan sombongnya:

“… Aku lebih baik daripada dirinya. engkau ciptakan saya dari api sedang dia engkau ciptakan dari tanah,” (QS al-A’raf: 12).

Perbedaan antara kedua bentuk kemaksiatan tersebut ialah bahwa kemaksiatan  Adam  adalah  kemaksiatan  yang  dilakukan  oleh anggota badan  yang  tampak,  kemudian  dia  segera  bertobat. Sedangkan kemaksiatan Iblis adalah kemaksiatan dalam hati yang tidak tampak; yang sudah barang tentu akan diberi balasan yang sangat buruk oleh Allah SWT. Kami berlindung kepada Allah dari segala kemaksiatan tersebut.

Tidak heranlah bahwa setelah itu datang peringatan yang sangat keras  terhadap  kita  dari  melakukan kemaksiatan dalam hati, yang   digolongkan   kepada   dosa-dosa   besar.    Kebanyakan kemaksiatan dalam hati itu adalah pendorong kepada kemaksiatan besar yang dilakukan oleh  anggota  tubuh  kita  yang  tampak; dalam  bentuk  meninggalkan apa yang diperintahkan oleh Allah, atau melakukan segala larangannya. [] 

Referensi: Fiqh Prioritas/Dr. Yusuf Al-Qardhawi/Robbani Press, Jakarta, Rajab 1416H

Tags: iblisnabi adam
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Istri Minta Cerai karena ‘Mr. eks’ Kembali, Harus Bagaimana?

Next Post

Berobat dengan Tahajjud dan Sedekah, Bagaimana?

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Nabi Muhammad Tanda Cinta pada Nabi Muhammad, Fakta Nabi Muhammad, Cara Rasulullah Berpakaian, Hal yang Disukai oleh Rasulullah, Fakta Nabi Muhammad

Nabi Muhammad Tak Pernah Menguap

1 Juli 2022
jenis kesucian, orang yang doanya mustajab, keutamaan membaca doa qunut witir, doa Rasulullah ﷺ saat menyambut Ramadhan, manfaat mengucap hamdallah

4 Jenis Kesucian Menurut Imam Al Ghazali

30 Juni 2022
Nabi Muhammad Tanda Cinta pada Nabi Muhammad, Fakta Nabi Muhammad, Cara Rasulullah Berpakaian, Hal yang Disukai oleh Rasulullah, Fakta Nabi Muhammad

10 Fakta Nabi Muhammad ﷺ

1 Juli 2022
Pelajaran Surat Yasin, Surat Al-Lail, Khadijah, Cara Tidur Rasulullah, Wanita Arab

Beginilah Nasib Wanita Arab Sebelum Islam Datang

29 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist