• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 10 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan

Bolehkah Pasien COVID-19 Menjalankan Ibadah Puasa?

Oleh Ari Cahya Pujianto
5 tahun lalu
in Ramadhan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Hukum Memakai Masker COVID covid-19, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat

Foto: Pixabay

0
BAGIKAN

 

Bolehkah Pasien COVID-19 Menjalankan Ibadah Puasa? 1PUASA pada bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi umat muslim. Lantas, bagaimana dengan pasien muslim yang menderita COVID-19 dan sedang dalam perawatan atau pengawasan? Bolehkan bagi mereka untuk berpuasa?

Perlu dipahami bahwasanya orang yang dalam keadaan sakit, hamil, atau menyusui mendapatkan keringanan untuk tidak menjalankan puasa pada bulan Ramadhan.

Keringanan ini dikarenakan pasien seringkali tidak memiliki kesanggupan atau dikhawatirkan akan mendatangkan mudarat bila diteruskan untuk berpuasa.

ArtikelTerkait

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

BACA JUGA: Dampak Miras bagi Kesehatan Mental, Kenali

Walaupun begitu, ada berbagai macam keadaan yang tetap tergolong aman berpuasa bagi para pasien COVID-19 asalkan mematuhi perintah dan pedoman dari dokter.

Jadi, tidak mutlak semua pasien COVID-19 tidak boleh berpuasa. Pasien harus memperhatikan anjuran dokter mengenai asupan cairan, nutrisi, dan minum obat yang benar.

Pasien COVID-19 yang Tidak Dibolehkan Berpuasa

Penderita COVID mana yang tidak boleh menjalankan ibadah puasa? Pasien yang dinyatakan positif menderita COVID-19 atau pasien yang berada dalam pengawasan (PDP) yang mengalami gejala yang berat, semisal demam dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat celsius dan sesak nafas, sangat tidak direkomendasikan untuk menjalani ibadah puasa. Mengapa?

Ketika puasa, tubuh tidak akan memperoleh asupan makanan dan minuman mulai dari fajar hingga maghrib. Hal ini akan meningkatkan kemungkinan terjadinya dehidrasi pada pasien-pasien risiko tinggi tersebut.

Bila dipaksakan berpuasa maka akan tinggi kemungkinan jatuh ke kondisi dehidrasi berat yang dapat mencetuskan berbagai kondisi kegagalan fungsi organ. Tentunya hal ini akan memperparah gejala dan keadaan penyakit.

BACA JUGA:  Siwak, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan Gigi dan Mulut

Pasien positif COVID-19 yang menunjukkan gejala yang berat harus memperoleh perawatan yang intens dari tenaga kesehatan di rumah sakit. Pada umumnya pasien memperoleh cairan melalui infus sepanjang hari dan dihitung keseimbangan cairan tubuh yang masuk dan keluar. Nah, bagi sebagian ulama memandang bahwasanya pengobatan infus ini akan membatalkan puasa.

Selain itu, alasan lain mengapa pasien COVID-19 dengan gejala berat dianjurkan untuk tidak berpuasa adalah karena pasien harus meminum obat, vitamin, dan rutin konsumsi makanan yang bergizi. Hal ini berguna untuk memperbaiki dan meningkatkan daya tahan tubuh sang pasien.

Pasien COVID-19 yang Boleh Berpuasa

Individu yang berada dalam pemantauan (ODP) yang memiliki gejala yang ringan, semisal batuk, pilek, dan demam ringan; atau tanpa gejala sama sekali maka diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa.

Hal ini dikarenakan kelompok individu ini masih digolongkan mempunyai daya tahan tubuh yang cukup untuk melawan penyakit.

Bukti dari kekebalan tubuh yang mumpuni ini adalah minimnya gejala yang muncul dari proses penyakit. Justru dengan berpuasa akan melatih dan menambah kekebalan tubuh pasien.

Selain itu, pantangan merokok ketika berpuasa akan membuat paru-paru menjadi lebih sehat dan terhindar dari perburukan paru-paru yang mungkin bisa terjadi.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Berpuasa

Meskipun tergolong aman, para ODP yang hendak menjalankan ibadah puasa sebaiknya menanyakan terlebih dahulu dengan dokter tentang keadaannya dan keinginan untuk berpuasa. Dokter akan membantu menganalisis hubungan keadaan tubuh saat ini dan riwayat penyakit dengan puasa yang akan dijalani.

BACA JUGA:  Keutamaan Makan dengan Tangan Kanan dalam Sunnah dan Kesehatan

Bilamana ada penyakit penyerta lain yang bisa menjadi faktor yang memperberat COVID-19 semisal gangguan ginjal maka sebaiknya menunda puasa dan menggantinya di hari-hari yang lain.

Orang dalam pemantauan dan orang yang tanpa gejala yang menjalankan ibadah puasa disarankan untuk berpuasa dengan cara yang sehat. Pasien harus menjamin terpenuhinya asupan nutrisi dan cairan, tetap melakukan aktivitas fisik (olahraga derajat ringan), istirahat yang cukup, dan beribadah di rumah dalam rangka isolasi mandiri.

Bilamana dalam perjalanannya gejala penyakit bertambah hebat maka sebaiknya hentikan puasa dan segera berkonsultasi dengan dokter. Silahkan hubungi hotline COVID-10 di 119 Ext.9. Semoga bermanfaat. []

Penulis: Dr. Amrizal Zuhdy, dokter medis yang mengabdi memberikan pelayanan kesehatan di salah satu  puskesmas di Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, aktif juga berbagi informasi kesehatan melalui blog DrZuhdy.com dan AlkisahNews.com.

Tags: pasien covid-19puasa ramadhan
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Harta Paling Baik adalah Harta yang Dimiliki Orang Shalih

Next Post

Adakah Lokasi Tepat ketika Nabi Adam Diturunkan ke Bumi?

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Lebaran

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

30 Maret 2025
gerd

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

30 Maret 2025
Puasa, Sunnah Puasa Ramadan, Puasa Syawal

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

30 Maret 2025
Hukum Mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriyah, Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

30 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

“Allah Ciptakan Alam Semesta dalam 6 Masa,” Berapa Masa Itu?

Oleh Rika
10 Februari 2017
0
Foto: Oase Muslim

Sesungguhnya masa di situ merupakan interval waktu yang tidak bisa diukur.

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Iman, Seperti Pohon yang Baik

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2024
0
takdir, bacaan Istighfar, Keutamaan Sabar dan Shalat, Doa Nabi Musa, Takdir, Ramadhan, doa ramadhan, Doa Ramadhan, Doa Setelah Tahajjud, Syafaat Nabi, Amalan yang Mendapatkan Doa Malaikat, Doa Tawakal,Iman, Pohon, Didoakan Keburukan oleh Orang Lain

Akar pohon ini teguh di dalam tanah, sementara cabangnya (bagian atasnya) ada di langit.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.