• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 4 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Berita Nasional

Biasa Sandar di Pelabuhan Beirut, Kapal TNI AL Lolos dari Ledakan, Ini Kisahnya

Oleh Eneng Susanti
2 tahun lalu
in Nasional
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Beirut. Foto: Freepik

Beirut. Foto: Freepik

0
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

LIBANON–Kapal milik TNI Angkatan Laut KRI Sultan Hasanuddin-366 dikabarkan selamat dari peristiwa ledakan yang terjadi di Beirut, Libanon, Selasa (4/8/2020) lalu. Kapal yang turut dalam misi perdamaian PBB UNIFIL di Lebanon itu biasanya bersandar di pelabuhan Beirut, yang menjadi lokasi ledakan. Jarak dari tempat sandar kapal hanya sekitar 400 meter dari gudang Amonium Nitrat yang meledak itu.

Namun, saat kejadian, kapal itu tengah berada di Laut Mediterania. Seperti dikutip dari Viva, Sabtu (8/8/2020), Komandan KRI Hasanuddin-366, Letkol Laut (P) Ludfy, S.T, MMDS., mengaku sangat kaget saat mendengar peristiwa ledakan di pelabuhan tempat mereka biasa bersandar.

“Selama enam bulan terakhir, KRI Sultan Hasanuddin selalu bersandar di lokasi yang sama, Protokol Covid-19 tidak mengijinkan kita bersandar di tempat lain. Kebetulan permohonan kami untuk mengambil keperluan logistik di Turki disetujui. Malam itu juga kami berkumpul untuk berdoa bersama dan bersyukur karena dilindungi oleh Allah SWT. Kami tidak bisa membayangkan bila kami sandar di pelabuhan Beirut saat peristiwa itu terjadi,”ungkapnya.

BACA JUGA: Ini Asal Muasal Amonium Nitrat yang Picu Ledakan di Libanon

ArtikelTerkait

34 Siswa Siswi Al-Manar Purwakarta Gelar Wisuda Quran

Hari Media Sosial, Orang Indonesia Semakin Sadar Pentingnya Menjaga Keamanan di Dunia Digital

Kerja Keras, Komitmen dan Doa Orangtua, Bekal Ade Pratiwi Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang Lolos Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) BUMN Batch Pertama Tahun 2022

Dihadiri Mantan Menpora, Jakarta Islamic Girls Boarding School Gelar Kenaikan Sabuk Pencak Silat Al-Azhar

Dua hari sebelum ledakan di Beirut, Kapal bertolak dari Pelabuhan Beirut atau Beirut Sea Port pada 2 Agustus dan mencapai perairan Mersin, Turki, pada 3 Agustus setelah melalui perjalanan selama 12 jam.

Pada saat kejadian yang meluluhlantakan pelabuhan Beirut dan sekitarnya 4 Agustus 2020, KRI Sultan Hasanuddin, dengan 119 awak, tengah melaksanakan latihan bilateral dengan Angkatan Laut Turki.

6 Agustus 2020, Satgas Maritim TNI UNIFIL 2019 KRI Sultan Hasanuddin – 366 bertolak dari pelabuhan Mersin, Turki menuju Titik Rendezvous di Laut Mediterania untuk melaksanakan latihan bersama Passex (Passing Exercise) dengan kapal perang Turki. Latihan ini dilaksanakan dalam upaya mempererat persahabatan antara dua negara. Latihan ini didukung oleh kru Heli Dauphin AS-365 N3+ HR-3601 yang on board di KRI Sultan Hasanuddin.

Saat ini KRI Sultan Hasanuddin sudah kembali ke perairan Lebanon, daerah operasi AMO. Letkol Laut (P) Ludfy, S.T, MMDS mengatakan bahwa KRI Hasanuddin telah mengirim sekoci ke pelabuhan untuk memeriksa kerusakan yang dialami.

“Dua kendaraan operasional KRI Hasanuddin berupa 1 minibus dan 1 double cabin Toyota Hilux rusak berat. Dua kontainer tempat menyimpan alat di pelabuhan hanya rusak ringan” ujarnya.

Letkol Laut (P) Ludfy, S.T, MMDS juga mengabarkan bahwa Ahmed, seorang Warga Negara Libanon penjual makanan dan minuman yang cukup akrab dengan awak KRI Sultan Hasanuddin, tewas dalam ledakan Beirut. Kiosnya terletak dekat dengan gerbang pelabuhan.

“Kiosnya ikut hancur, ” tambah Ludfy. Ahmed dikenal sangat ramah dan bisa sedikit berbahasa Indonesia.

KRI Hasanuddin tengah melakukan misi perdamaian PBB di Lebanon yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-L/UNFIL sejak Desember 2019. Misi kapal itu dijadwalkan hingga 31 Desember 2020.

Seluruh Pasukan Garuda yang berjumlah 1234 orang terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Republik Indonesia dalam misi perdamaian PBB UNIFIL di sejumlah pangkalan Libanon dikabarkan selamat. Saat ini sebagian dari Pasukan Garuda UNIFIL bergabung dengan tim kesehatan multi nasional dalam penanganan korban ledakan di Beirut.

Maritime Task Force di UNIFIL bertugas untuk mendukung Angkatan Laut Lebanon, memantau situasi keamanan perairan, mengamankan garis pantai dan mencegah penyelundupan senjata dan bahan peledak ke Lebanon. Negara negara yang tergabung dalam misi perdamaian di laut ini adalah Indonesia , Turki, Brazil, Jerman, Yunani dan Bangladesh.

Kapal Angkatan Laut Jerman dan Yunani bersandar di Limassol, Cyprus, sementara Kapal Angkatan Laut yang bersandar di Beirut adalah Angkatan Laut Brazil, Indonesia dan Bangladesh.

Advertisements

BACA JUGA: Pasca Ledakan Beirut, Kasus Covid-19 di Lebanon Meningkat 

Kerusakan parah akibat ledakan gudang Amonium Nitrat di Beirut dialami oleh Kapal milik Angkatan Laut Bangladesh, BNS Bijoy Corvett. Kapal ini tengah bersandar di Port of Beirut dan berjarak sekitar 400 meter dari gudang yang meledak itu. Kapal ini juga tengah melakukan misi perdamaian PBB dan tergabung dalam UNIFIL.

Dari 110 awak kapal Bijoy Corvett, 21 orang terluka. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit yaitu American University of Beirut Medical Center dan Hadum Hospital. Duta Besar Bangladesh Jahangir Al Mustahidur dilaporkan langsung mengunjungi kapal BNS Bijoy dan menolong mereka yang terluka.

Dua pekerja warga negara Bangladesh tewas dalam ledakan tersebut, 48 warga sipil asal Bangladesh lainnya dilaporkan terluka. Ada sekitar 160.000 warga negara Bangladesh di Lebanon.

137 orang tewas dan sekitar 5000 orang terluka akibat ledakan 2750 ton Amonium Nitrat yang disimpan dalam gudang Pelabuhan Beirut, Lebanon. Ledakan itu setara dengan gempa berkekuatan 3,5 SR, yang terasa hingga radius 10 kilometer. []

SUMBER: VIVA

Tags: BeirutledakanLibanon
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Saat Junub, 4 Hal Ini Tak Boleh Dilakukan

Next Post

Sering Dibaca oleh Nabi, Inilah Doa Memohon Perlindungan dan Keselamatan

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Foto: Istimewa

34 Siswa Siswi Al-Manar Purwakarta Gelar Wisuda Quran

17 Juni 2022
Foto: Istimewa

Hari Media Sosial, Orang Indonesia Semakin Sadar Pentingnya Menjaga Keamanan di Dunia Digital

11 Juni 2022
Program Magang Mahasiswa Bersertifikat

Kerja Keras, Komitmen dan Doa Orangtua, Bekal Ade Pratiwi Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang Lolos Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) BUMN Batch Pertama Tahun 2022

22 April 2022
Jakarta Islamic Girls Boarding School

Dihadiri Mantan Menpora, Jakarta Islamic Girls Boarding School Gelar Kenaikan Sabuk Pencak Silat Al-Azhar

10 Maret 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist