• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 7 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Besarnya Kecintaan Sahabat Pengikut Nabi Muhammad

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 1 menit baca
A A
0
Ilustrasi: Unsplash

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

PADA tahun ketiga Hijriyah, Bani ‘Adhl dan Bani Qarah meminta kepada Nabi SAW agar dikirim kepada mereka beberapa orang untuk mengajarkan kepada mereka ajaran Islam. Maka Nabi mengirimkan kepada mereka enam orang sahabatnya. Akan tetapi Bani ‘Adhl dan Bani Qarah mengingkari perjanjian dan membunuh sebagian besar utusan Nabi itu.

Dikisahkan, bahwa mereka mengeluarkan Zaid di tanah Haram untuk dibunuh. Sejumlah orang dari suku Quraisy berkumpul, di antara mereka ada Abu Sufyan bin Harb. Abu Sufyan berkata kepada Zaid, “Wahai Zaid, demi Tuhan apakah kamu suka jika Muhammad menggantikanmu?”

BACA JUGA: Kecemasan Nabi Muhammad

Zaid menjawab, “Demi Allah, aku tidak rela jika seandainya Nabi terluka meski tertusuk duri, sementara aku duduk bersama keluargaku.’

ArtikelTerkait

Kata Umar bin Khattab Kala Cium Hajar Aswad

Kisah Nabi dan Abu Bakar di Gua Tsur ketika Hijrah

Sebab Utsman bin Affan Dijuluki Dzun Nurain

Mahar Abdurrahman bin Auf ketika Menikah

Abu Sufyan berkata, “Aku tidak pernah melihat orang yang mencintai orang lain melebihi kecintaan pengikut Muhammad kepada Muhammad.”

Setelah itu Zaid pun dibunuh.

Sedangkan Khubaib bin ‘Adiy, ketika orang-orang kafir itu membawanya untuk disalib. Ia berkata kepada mereka, “Jika saja kalian mengizinkanku untuk shalat dua raka’at.”

Mereka berkata, “Silahkan.”

BACA JUGA: Umar saat Masuk Islam: Tunjukkan Padaku, Dimana Muhammad

Maka Khubaib shalat dua dengan Khusyuk. Setelah itu Khubaib berkata, “Demi Allah, ketahuilah, seandainya aku tidak khawatir kalian menuduhku memperpanjang shalat karena takut mati, niscaya aku perpanjang shalatku.” Ia pun melantunkan dua baris syair,

“Manakala aku terbunuh dalam keadaan Muslim, aku tidak peduli di manapun aku mati. Kematianku adalah di jalan Allah. Jika dia berkehendak, niscaya potongan tubuhku akan penuh berkah.” []

Sumber: Sirah Nabawiyah Untuk Remaja/ Penulis: Abul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadawi/ Penerbit: Robbami Press Jakarta, 2001

Tags: nabi muhammadsirah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Dibunuh Pemberontak, Anggota Pasukan Perdamaian RI di Kongo Meninggal Dunia

Next Post

Ingin Anak Mandiri? Jangan Terlalu Dimanjakan!

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Umar bin Khattab, keutamaan serban

Kata Umar bin Khattab Kala Cium Hajar Aswad

4 Juli 2022
Abu Bakar

Kisah Nabi dan Abu Bakar di Gua Tsur ketika Hijrah

18 Juni 2022
ayah terbaik Kekuatan Ilmu, Kemiskinan yang Aku Khawatirkan, Umar bin Abdul Azis, Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan, Nabi Yakub

Sebab Utsman bin Affan Dijuluki Dzun Nurain

18 Juni 2022
Umat Nabi Musa, Abdurrahman bin Auf

Mahar Abdurrahman bin Auf ketika Menikah

17 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist