Oleh: NS Risno
“Besuk saja kalau sudah kaya bersedekah. Sekarang untuk hidup saben hari saja masih kekurangan, kok bersedekah.” Pernah mendengar ucapan seperti itu? Biasanya ucapan seperti itu keluar dari seseorang ketika diajak untuk bersedekah, atau sekedar ngobrol soal sedekah. Kondisi hidupnya yang tidak kaya, sering menjadi alasan untuk tidak bersedekah.
Padahal untuk bersedekah tidak harus kaya dulu. Untuk bersedakah tidak perlu menunggu kalau sudah banyak duitnya. Bersedekah itu sesuai kadar kemampuanya. Bukankankah Allah tidak membebani hambanya melainkan sesuai kemampuanya.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya,” (Al-Baqarah: 286).
Kalau mampunya sedekah satu juta, sedekahlah satu juta. Kalau mampunya sedekah seratus ribu, ya sedekahlah seratus ribu. Kalau mampunya sedekah sepuluh ribu, ya sedekahlah sepuluh ribu. Kalau memang mampunya baru sedekah seribu rupiah, ya tidak apa apa sedekah seribu rupiah. Nilai pahala sedekah itu tidak ditentukan oleh nominalnya, tapi oleh kadar kemampuanya (perbandingan antara yang disedekahkan dengan apa yang dimiliki).
Jadi, jangan karena kondisi hidup yang masih pas-pasan, belum kaya raya lalu meninggalkan bersedekah. Tetaplah bersedekah sesuai kadar kemampuanya. Karena bersedekah itu sangat besar manfaatnya kelak di yaumul akhir.
Rasulullah bersabda, “Jagalah dirimu dari neraka meskipun dengan (sedekah) separuh biji kurma.” (HR: Bukhari).
Hadits ini menunjukan tentang pentingnya bersedekah. Hingga seandainya seseorang tidak memiliki sesuatu untuk disedekahkan kecuali separuh biji kurma, hendaknya tetap bersedekah. Yakni dengan bersedekah separuh biji kurma tersebut.
Dalam hadits yang lain juga dikatakan, “Setiap orang pasti akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat. Saat itu tidak ada penerjemah antara keduanya. Ia melihat kearah kananya dan tidak menjumpai apapun kecuali amal perbuatan yang selama ini diperbuat. Lalu ia melihat kearah kirinya dan ia tidak menjumpai apapun kecuali amal yang ia perbuat. Selanjutnya ia melihat kearah depannya dan ia tidak melihat apapun kecuali api dihadapan wajahnya. Maka jauhilah api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) separuh butir kurma.” (HR:Bukhari).
Sekecil apapun sedekah itu, kelak diakherat ia akan menjadi benteng penyelamat dari panasnya api neraka. Wallahu A’lam. []
27 Januari 2018
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: [email protected], paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.