• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Berharap Keturunan jadi Pemakmur Baitullah

Oleh Mila
6 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
hajar aswad

Ilustrasi: Islam Is Logic

0
BAGIKAN

Oleh: Salim A Fillah

SEJAK dulu, banyak orang Amerika sendiri yang mencibir proyek-proyek antariksa NASA. Berpuluh tahun milyaran dolar dibuang ke luar angkasa tanpa hasil nyata yang bisa dinikmati manusia, kata mereka.

Tapi seorang profesor terkemuka dari Carnegie-Melon University yang mati muda karena kanker pankreas, Randy Pausch, memberi catatan menarik dalam kuliah terakhir menjelang wafatnya yang dibukukan dan difilmkan dengan tajuk “The Last Lecture.”

“Yang telah diberikan NASA kepada anak kecil seusiaku saat itu adalah sebuah WOW,” ujarnya. “Kita bisa ke bulan. Kita bisa menjelajahi langit yang penuh bintang. Inspirasi seperti itu telah menggerakkan berjuta anak Amerika, bahkan seluruh dunia untuk mencapai apa yang mereka capai sekarang. Ya, harganya milyaran dolar. Tapi itu sangat sebanding dengan jutaan anak yang bisa bermimpi dan berjuang mewujudkan mimpi mereka.”

ArtikelTerkait

Dajjal pun Tak Bisa Menaklukkan Baitul Maqdis

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Perang Khandak dan Badai Al-Aqsa, Pecah Kongsinya Yahudi

Jiwa Bertempur Pejuang Palestina dan Penjajah Israel

BACA JUGA: Kisah Pria yang Meninggal saat Sujud di Baitullah

Yang mercusuar diperlukan untuk memandu masa depan.

Agaknya saya punya harapan serupa bagi anak Indonesia, dalam bentuk yang lebih sederhana. Ada beberapa tentu, tapi poin kali ini adalah Imam Masjidil Haram.

‘Ulama Nusantara punya sejarah kedudukan terhormat di Tanah Suci. Syaikh Muhammad Nawawi Al Bantani, Syaikh Ahmad Khathib Al Minankabawy, dan Syaikh Junaid Al Batawy yang menjadi Imam Masjidil Haram, hingga para khathib, pengajar, dan penulisnya yang penuh dedikasi seperti Syaikh Mahfuzh At Tarmasy, Syaikh ‘Abdush Shamad Al Falimbani, Syaikh Khathib Sambas, Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari, Syaikh Baqir ibn Nur Al Juqjawi, Syaikh Abdul Ghani Bima, Syaikh Nahrawi Al Banyumasi, dan puluhan nama lain hingga masa akhir Syaikh Muhammad Yasin Al Fadani.

Tentu memang saat ini Kerajaan Arab Saudi mengatur agar yang menjadi Imam di Haramain hanya yang berstatus warga negaranya sahaja. Tetapi di masa depan, kita dapat berharap ada perubahan. Selain Arab, komunitas muslim dunia yang terbesar kini justru berbahasa Urdu dan Indonesia-Melayu.

Alkisah, beberapa dasawarsa lalu seorang pemuda Arab diusir keluarga besarnya karena menikahi seorang perempuan Pakistan yang dianggap tak sepadan. Lelaki ini bersama istrinya lalu mendidik putra mereka menjadi seorang ‘Alim yang Hafizh lagi merdu suaranya. Kini, sang putra diangkat menjadi salah satu Imam Masjidil Haram paling favorit. Maher Al Mu’aiqly namanya. Kebanggaan bagi kakek yang dulu pernah menundung ayahnya.

Barangkali cita saya agar akan ada lagi Imam Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan bahkan Masjidil Aqsha yang berasal dari Nusantara belum tampak fajarnya. Tapi saya pernah menitipkan ini pada Menteri Agama kita untuk disampaikan pada Kerajaan melalui Pengetua Para Imam Haramain Syaikh ‘Abdurrahman As Sudais. Saya yakin, ini bukan hanya soal kebanggaan sebagai bangsa, tapi inspirasi penuh cahaya bagi anak-anak kita.

BACA JUGA; Pelajaran Berharga dari Kisah Ibrahim dan Hajar

Para ayah dan para ibu, setidaknya citakanlah anak-anak kita menjadi pemakmur rumah Allah. Karena satu-satunya ambisi seorang ibu bagi anaknya yang saya temukan sampai dinadzarkan dan dipuji dalam Al Quran, adalah agar bayi dalam kandungan menjadi pemimpin keshalihan dan pelayan ibadah di rumahNya.

“Ingatlah ketika istri ‘Imran berkata, ‘Duhai Rabbku, sungguh aku nadzarkan padaMu janin dalam kandunganku untuk menjadi muharrar, orang yang shalih lagi berkhidmah di Baitul Maqdis, maka terimalah nadzar dariku. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Ali ‘Imran: 35)

Tiga hari yang lalu, menerima kenang-kenangan dari salah satu Imam Masjidil Haram, Syaikh Faishal Ghazzawy, saya berdoa bahwa kelak Nawwaf Muharrik Fillah atau adik-adik dan kawan seangkatannya menjadi bagian dari muharrar, para Imam yang beribadah dan melayani ibadah di ketiga Masjid Suci. Allaahumma Aamiin. []

Tags: BaitullahKeturunanSalim A Fillah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mulai April, UEA Izinkan Penjualan Rokok Elektronik

Next Post

Masih Pantaskah Menganggap Diri Kita Suci?

Mila

Mila

Terkait Posts

Baitul Maqdis

Dajjal pun Tak Bisa Menaklukkan Baitul Maqdis

13 Mei 2025
Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

11 Mei 2025
Yahudi

Perang Khandak dan Badai Al-Aqsa, Pecah Kongsinya Yahudi

11 Mei 2025
Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina

Jiwa Bertempur Pejuang Palestina dan Penjajah Israel

8 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Konstantinopel

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ï·º, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat LebihDetails

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0
Nabeez

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ï·º dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.