• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 9 Juni 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Islampos

Benarkah Banyak Orang Meninggal di Bulan Sya’ban, Adakah Dalilnya?

by Sodikin
3 tahun ago
in Tanya Jawab
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Ilustrasi. Foto: Aboutislam

Ilustrasi. Foto: Aboutislam

TANYA: Apakah ada atsar (hadits atau berita) yang menjelaskan bahwa bahwa banyak orang meninggal dunia pada bulan Sya’ban?

 

JAWAB: Kami kutip sepenuhnya dari Islamq.info bahwa yang terdapat dalam atsar adalah nama-nama yang ditentukan kematiannya dalam setahun, semuanya diwahyukan kepada malaikat maut pada bulan Sya’ban. Nama-nama mereka diberitahu dalam lembaran (catatan) dari sisi Allah SWT. Atau (yang dimaksud adalah bahwa) takdir tahunan untuk usia manusia ditulis pada bulan Sya’ban. Maka kematian ditetapkan pada bulan ini sesuai dengan apa yang ada dalam atsar (riwayat) ini. Akan tetapi riwayat dan hadits-hadits ini semuanya lemah, tidak layak dijadikan pedoman dan rujukan.

Al-Qadhi Abu Bakar ibnu Al-Araby rahimahullah berkata: ”Terkait dengan masalah Nisfhu Sya’ban (pertengahan Sya’ban) tidak ada hadits yang dijadikan rujukan. Tidak dalam halkeutamaan, tidak juga dalam hal menulis ajal di dalamnya, maka tidak perlu diperhatikan.” (Ahkamul Qur’an, 4/117)

ArtikelTerkait

Bagaimana Cara Berhenti dari Masturbasi?

Mendengarkan Quran tapi Tidak Fokus karena sambil Kerja, Berhenti atau Teruskan?

Hukum Membaca Berita Skandal

Apa yang Dimaksud dengan Melagukan Al-Qur’an

Hal tersebut sudah dijelaskan dan dinukil dari perkataan para ulama dalam soal jawab no. 8907, 49675, 49678. Kami akan kutipkan di sini –untuk tambahan faedah- sebagian riwayat terkait dengan ajal di bulan Sya’ban yang dinyatakan As-Suyuthi rahimahullah di kitabnya Ad-Dur Mantsur, 7/401-402 dengan memberikan sedikit komentar pada setiap atsar.

Beliau, rahimahullah, berkata: ”Diriwayatkan dari Ibnu Jarir, Ibnu Munzir, Abu Hatim dari jalur periwayatan Muhammad bin Sauqah dari Ikrimah (terkai dengan penafsiran) ayat:

فيها يفرق كل أمر حكيم

“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad-Dukhan: 4)

Mereka berkata: (Yang dimaksud adalah) malam pertengahan Sya’ban, (pada malam itu) ditetapkan urusan selama setahun, dicatat yang hidup dan yang mati, juga dicatat yang (menunaikan) haji. Tidak ditambah dan tidak dikurangi seorang pun di antara mereka. Pendapat ini bertentangan dengan pendapat yang benar dari mayoritas ulama salaf yang menafsiri ayat tersebut, bahwa yang dimaksud adalah Lailatul Qadar. Hal itu telah dijelaskan dalam soal jawab no. 11722.”

Ibnu Zanzawaih dan Ad-Dailami meriwayatkan dari Abu Hurairah ra sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :

تقطع الآجال من شعبان إلى شعبان ، حتى إن الرجل لينكح ويولد له وقد خرج اسمه في الموتى (ضعفه الشوكاني في “فتح القدير” (4/801) ، وقال الألباني في “السلسلة الضعيفة” (رقم/6607) : منكر)

“Ajal (umur) diputuskan dari Sya’bah ke Sya’ban. Hingga seseorang (dikala) menikah dan mempunyai anak maka namanya sudah keluar (dalam catatan) orang yang mati.” (Hadits ini dilemahkan oleh Syaukany dalam Fathul Qadir, 4/801. Al-Albany berkomentar dalam kitab As-Silsilah Ad-Dhaifah no. 6607, “(Haditsnya) munkar.”)

Diriwayatkan dari Abu Syaibah dari Atha’ bin Yasar, dia berkata, Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa lebih banyak dibandingkan di bulan Sya’ban. Hal itu karena di dalamnya ditulis ajal orang yang ditulis dalam setahun.

(Hadits) ini mursal (tidak disebutkan nama shahabatnya) dan lemah.

Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dari Aisyah ra sesungguhnya Nabi SAW sering berpuasa pada bulan Sya’ban. Maka saya bertanya kepadanya? (beliau) menjawab, “Sesungguhnya pada bulan itu, Allah telah menetapkan jiwa yang mati pada tahun itu, dan aku ingin ketika ajal menjemput, aku dalam kondisi berpuasa.” (HR. Abu Ya’la dalam Al-Musnad, 8/311. Dalam sanadnya terdapat Suwaid bin Said Al-hadatsany, Muslim bin Khalid Az-Zinjy dan Turaif, mereka itu semuanya dilemahkan sebagaimana tercantum dalam kitab-kitab tarojim (biografi para perawi hadits).

Ad-Dainury meriwayatkan dalam kitab Al-Mujalasah dari Rasyid bin Sa’ad sesungguhnya Nabi SAW bersabda:

في ليلة النصف من شعبان يوحي الله إلى ملك الموت بقبض كل نفس يريد قبضها في تلك السنة

“Pada malam pertengahan Sya’ban, Allah memberikan wahyu kepada malaikat maut untuk mencabut setiap jiwa yang ingin dicabutnya pada tahun itu.” (Al-Mujalasah wa Jawahirul Ilmi, hal. 206. Haditsnya mursal. Al-Albany melemahkannya dalam kitab Dhaif Al-Jami no. 4019)

Ibnu Jarir dan Baihaqi meriwayatkan dalam ‘Syuabul Iman’ dari Az-Zuhri dari utsman bin Muhammad bin Mughirah bin Al-Akhnas, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Ajal (umur) diputuskan dari Sya’bah ke Sya’ban. Hingga sampai seseorang (dikala) menikah dan mempunyai anak maka namanya sudah keluar (tercatat dalam catatan) orang yang mati.” (Al-Albany berkomentar dalam kitab As-Silsilah Ad-Dhaifah no. 6607, “haditsnya munkar.”)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya dari Atha bin Yasar, dia berkata, pada malam pertengahan Sya’ban diberikan kepada malaikat maut catatan, lalu dikatakan (kepadanya), cabutlah (nyawa) orang yang ada di catatan ini. Sesungguhnya seorang hamba menghamparkan tikar, menikahi wanita dan membangun bangunan, namun namanya sudah tercantum di antara orang yang mati.

Ini sekadar ucapan Atha, dan tidak menyebutkan sanadnya (silsilah para perawi).

Diriwayatkan oleh Al-Khatib dan Ibnu Najjar dari Aisyah ra, dia berkata, “Rasulullah SAW sering berpuasa pada bulan Sya’ban bahkan beliau melanjutkannya hingga di bulan Ramadhan. Beliau tidak pernah melakukan puasa sebulan penuh kecuali di bulan Sya’ban. Aku bertanya: “Wahai Rasulullah! Apakah Sya’ban apakah bulan Sya’ban merupkan bulan yang paling engkau cintai untuk berpuasa? Beliau menjawab: “Ya, wahai Aisyah! Sesungguhnya tidaklah jiwa akan meninggal dunia dalam setahun kecuali telah ditulis di bulan Sya’ban. Maka aku senang ajalku dicatat dalam kondisi beribadah kepada Tuhanku dan beramal saleh.”

Dalam redaksi Ibnu Najjar (Rasulullah bersabda), “Wahai Aisyah! Sesungguhnya (di bulan itu) malaikat maut mencatat siapa yang akan dicabut (nyawanya). Dan aku senang namaku dicatat dalam kondisi berpuasa.” (HR. Al-Khatib dalam kitab Tarikh Bagdad, 4/436)

Dalam sanad riwayat ini ada Abu Bilal Al-Asy’ary yang dilemahkan oleh Daruqutni sebagaimana terdapat dalam kitab Mizanul I’tidal, 4/507. Di dalamnya juga ada Ahmad bin Muhammad bin Humaid Al-Magdhub, Abu Ja’far Al-Muqri’. Ad-Daruquthni berkomentari (tentangnya), “Dia tidak kuat (hafalannya), sehingga (derajat) haditsnya lemah sekali.

Kesimpulannya, tidak ada hadits shahih (yang mengatakan) bahwa pada bulan Sya’ban banyak terjadi kematian. []

SUMBER: ISLAMQA

Tags: dalilkematianRamadhanSya'ban
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Alquran dan Hadis Jelaskan Alasan Mengapa Muslim Gembira Sambut Ramadhan

Next Post

Ini 3 Unsur dalam Diri yang Disucikan melalui Puasa Ramadhan

Sodikin

Sodikin

Related Posts

Cara Berhenti dari Masturbasi

Bagaimana Cara Berhenti dari Masturbasi?

1 Desember 2022
kunci optimis, mendengarkan quran

Mendengarkan Quran tapi Tidak Fokus karena sambil Kerja, Berhenti atau Teruskan?

20 Oktober 2022

Hukum Membaca Berita Skandal

2 September 2022
ustadz adi hidayat, keutamaan penghafal alquran, penyuluhan, melagukan Al-Qur’an, surat Alquran yang jadi bacaan shalat dhuha QS At-taubah

Apa yang Dimaksud dengan Melagukan Al-Qur’an

2 September 2022
Please login to join discussion

Terbaru

Tata Cara Melaksanakan Sa'i

Pemberangkatan Gelombang 1 Berakhir, 89.681 Jemaah dan Petugas Haji Sudah Tiba di Tanah Suci

by Amang Dede
9 Juni 2023
0

Fase pemberangkatan jemaah haji dari Tanah Air ke Tanah Suci fase gelombang pertama hari ini berakhir.

Penyebab Lemahnya Iman, Gaji 100 Juta, Nasihat Imam Al-Ghazali, harta

Saudaraku, Inilah Harta Kita yang Sesungguhnya

by Dini Koswarini
8 Juni 2023
0

Saudaraku, banyak harta kita yang sesungguhnya?

muhasabah, Hukum Bacaan Alquran Dijadikan Nada Dering HP, sombong, Bahaya Pujian

Bahaya Pujian

by Dini Koswarini
8 Juni 2023
0

Wapadalah akan bahaya pujian. 

jusuf hamka

Jusuf Hamka Tagih Utang Rp 800 M ke Pemerintah, Ini Penjelasan Kemenkeu

by Yudi
8 Juni 2023
0

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merespons pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka, yang menagih ke pemerintah sebesar Rp 800 miliar.

Terpopuler

No Content Available
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.