• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 20 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Ekonomi

Bekerja; Obat Kemiskinan

Oleh Aldi Rahadian
7 tahun lalu
in Ekonomi
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Ralda/Islampos

Ilustrasi. Foto: Ralda/Islampos

1
BAGIKAN

Oleh: Rosadi Alibasa, Direktur Shakira Group

“Bekerja membuat kita hidup, bekerja membuat kita berarti, dan bekerja membuat kita kaya.”

KEMISKINAN merupakan momok paling menakutkan oleh banyak orang, tapi kenyataannya di negeri ini, orang banyak lebih bersahabat dengan kemiskinan.

Sebutlah seorang bapak kaya raya sedang dihadapkan dengan ajalnya. Ketiga anak yang disayangnya menunggu detik-detik terakhir itu dengan haru disamping pembaringan ayahnya. Menjelang menutup mata untuk terakhir kalinya sang bapak memberikan wasiat.

ArtikelTerkait

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

“Anak-anakku,” ujarnya terbata-bata, “Harta kekayaanku sudah aku bagikan dengan rata pada kalian bertiga. Tapi aku masih punya warisan terakhir. Warisan ini sangat berharga. Aku menyimpannya dalam peti di dalam lemari. Janganlah kalian buka kotak itu, hingga suatu hari nanti satu di antara kalian ada yang jatuh miskin,  maka kotak itu akan menjadi miliknya.”

Ketiga bersaudara itu saling pandang dan yakin ayahnya meninggalkan berlian serta perhiasan lainnya yang sangat berharga dalam peti itu. Sang ayah pun meninggal dengan tenang.

Ketiga kakak beradik itu hidup dengan damai. Anak pertama diwarisi perusahaan tekstil yang tengah maju pesat. Anak kedua diwarisi perusahaan pertanian yang memiliki hasil panen yang selalu bagus. Anak yang ketiga diwarisi sekolah yang memiliki reputasi baik di negeri itu.

Setahun berlalu. Anak pertama hidup dengan malas-malasan karena perusahaanya maju dan dia merasa yakin seandainya jatuh miskin sekalipun, masih ada warisan yang sangat berharga bisa didapatnya.

Pun anak kedua hidup dengan poya-poya karena panennya selalu menunjukan kualitas terbaik. Dia memiliki pikiran yang sama dengan anak yang pertama.

Berbeda dengan anak ketiga. Dia bekerja dengan tulus memberikan sumbangsih dalam dunia pendidikan. Meski menjadi pemilik sekolah, tetapi sesekali dia melakukan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya dilakukan para bawahannya, bahkan tukang kebunnya.

Suatu masa, negeri yang mereka tempati yang notabene subur tetapi kehidupan rakyatnya sangat tergantung pada negera-negara luar, tertimpa bencana. Produk-produk tekstil tidak diterima lagi di luar negeri.  Berlimpahnya hasil pertanian di negeri tetangga yang mengakibatkan harga beras di dalam negeri, anjlok drastis. Akhirnya kedua kakak beradik jatuh miskin.

Berkumpulah ketiga bersaudara itu di tempat sang adik bungsu karena hanya dialah yang masih memiliki banyak kekayaan.

“Adik-adikku” ujar kakak pertama, “kini aku paling miskin di antara kalian, jadi aku minta persetujuan pada kalian berdua untuk mendapatkan hak atas warisan dalam peti yang pernah ayah tinggalkan.”

Kakak kedua menukas cepat, “Aku yang lebih berhak, sebab aku lebih miskin dari kamu, Kak!”

Saudara yang pertama mendebatnya. Kericuhan pun tak terelakan.

Akhirnya si bungsu memberikan saran jalan tengah, dengan cara membagi dua isi peti warisan dari sang ayah. Kedua kakaknya pun setuju.

Dibukalah peti tersebut dengan disaksikan ketiga bersaudara. Ketika peti itu terbuka, ternyata mereka tidak menemukan apa-apa selain marmer yang bertahtakan tulisan “Kalian Harus Bekerja”.

Ayah yang kaya raya itu meninggalkan banyak warisan materi terhadap anak-anaknya. Tapi hanya satu anaknya yang mewarisi kebijakan hidup. []

 

 

 

 

 

 

Tags: BekerjaEkonomi Islam
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Jin, Setan, dan Iblis, Ini Bedanya

Next Post

137 Korban Gempa Lombok Terjangkit Malaria

Aldi Rahadian

Aldi Rahadian

Terkait Posts

gaji, menganggur

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Januari 2025
riba, gaji, uang

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

3 Januari 2025
Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong, Uang

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

5 Desember 2024
Bisnis

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

7 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Adab Di Dalam Rumah

Oleh Aldi Rahadian
18 September 2018
0
Foto: Aldi/Islampos

RUMAH bagi Rasullullah tidak sekadar untuk melindungi diri dari bahaya panas, dingin, hujan dan angin serta menjaga dari binatang piaraan...

Lihat LebihDetails

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

"Jika seseorang bekerja dengan pekerjaan yang membuat bajunya selalu kotor, maka itu bukanlah halangan untuk shalat selama tidak terkena najis."

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.