• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 10 November 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Begini Shalat dan Puasanya Astronot di Antariksa

Oleh Riza Fauzi Saputra
8 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Puasa

Foto: NASA

909
BAGIKAN

BAGI sebagian besar umat Muslim di dunia, menjalankan ibadah puasa meskipun dilakukan di berbagai macam tempat dan dengan tantangan yang berbeda-beda, namun kita semua tetap berada dalam satu planet yang sama, yaitu bumi.

Sehingga, umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan pun masih menjalankan dan merasakan ibadah puasa di bumi. Namun, pernahkah Anda berpikir bahwa ada sebagian orang yang menjalankan ibadah puasa selain di bumi?

Pada tahun 1980-an tepatnya pada tanggal 17 Juni 1985, sejumlah Muslim pernah pergi ke antariksa. Sultan Salman Al Saud dari Arab Saudi yang adalah muslim pertama yang terbang ke antariksa dalam sebuah misi yang dinamakan STS 51-G. Kemudian di susul oleh Sheikh Muszaphar Sukhor, yang terbang dalam misi Soyuz TMA-11 pada Oktober 2007.

Sejak keberangkatan Sheikh Sukor itulah, isu tentang beribadah di antariksa mengemuka. Dan akhirnya pada tahun 2006, Badan Antariksa Malaysia (ANGKASA) bekerja sama dengan Department of Islamic Development Malaysia (JAKIM) menghasilkan sebuah pedoman bagi Muslim untuk menjalankan ibadah di antariksa.

ArtikelTerkait

5 Pertanyaan di Hari Kiamat

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

7 Karakter Mulia Pecinta Kucing: Rezekinya Mengalir dari Arah Tak Terduga

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

Dalam pedoman tersebut dinyatakan bahwa walaupun berada di luar angkasa, Muslim tetap dapat beribadah, hanya perlu penyesuaian karena kondisi antariksa yang berbeda dengan Bumi. Seperti apa penyesuaian tersebut?

1. Salat dengan posisi duduk atau tidur telentang

Kondisi antariksa yang memiliki gravitasi rendah, terkadang mempersulit Muslim untuk berdiri tegak, rukuk, dan bersujud seperti di Bumi. Oleh karena itu, Muslim di antariksa diperbolehkan salat dengan posisi duduk atau telentang.

2. Tayamum

Sebelum salat, Muslim juga harus berwudhu. Di antariksa minim sekali air, sehingga Muslim di antariksa bisa melakukan tayamum untuk menggantikan wudhu. Tayamum ini bisa dilakukan dengan menggosokkan telapak tangan pada permukaan yang bersih atau cermin, lalu mengusapkannya pada bagian tubuh lainnya yang harus dibersihkan.

3. Menghadap kiblat ke arah mana saja

Arah salat memang harus menghadap kiblat. Namun, bagi Muslim di antariksa jika tidak mengetahui arah kiblat secara pasti, mereka bisa salat menghadap Bumi. Jika masih cukup sulit menentukan arah menghadap Bumi, mereka bisa salat menghadap ke mana saja.

4. Waktu salat wajib

Muslim di antariksa juga bisa menjalankan salat lima waktu dan berhak untuk menjamak (menggabungkan) bila ada halangan tertentu. Sementara itu, waktu salat wajib Muslim di antariksa yaitu mengikuti waktu salat tempat peluncuran misi antariksa.

5. Saat berpuasa

Saat berpuasa pun, Muslim di antariksa diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan mengganti puasanya di waktu lain atau setibanya kembali ke bumi. Namun demikian, bila Muslim di antariksa hendak menjalankan puasa, hal yang perlu diperhatikan adalah waktu imsak, sahur, dan berbuka mengikuti waktu yang sama dengan tempat peluncuran.

Bagaimana, apakah Anda terbayang akan menjalankan ibadah puasa di antariksa suatu hari nanti? Siapa tahu hal ini bisa membantu Anda jika benar Anda akan pergi ke antariksa. Tidak ada yang tahu, kan?. []

Sumber: Tirto

Tags: AntariksaAstronotMuslim
Share909SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Di Afrika Selatan, Suhu Dingin jadi Tantangan Ramadhan Kali Ini

Next Post

Penduduk Gaza Khawatir Dampak Krisis Diplomatik Qatar

Riza Fauzi Saputra

Riza Fauzi Saputra

“Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan,” (Bediuzzaman Said Nur).

Terkait Posts

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas, Hari Kiamat

5 Pertanyaan di Hari Kiamat

13 Juli 2025
Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target, Rahasia

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

10 Juli 2025
Tanda Kucing Sayang sama Kamu, Kucing

7 Karakter Mulia Pecinta Kucing: Rezekinya Mengalir dari Arah Tak Terduga

9 Juli 2025
Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia, Adab Tidur, Bangun

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 puasa

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Apa Itu Tayalisah, Ciri Khas Yahudi Isfahan

Oleh Sodikin
4 Desember 2020
0
Yahudi Iran memakai Tayalisah. Foto: Iluminasi

Kaum Yahudi pada dasarnya terdiri dari 12 suku dan Yahudi Isfahan merupakan salah suku yang tergolong dalam suku Ephraim.

Lihat LebihDetails

Mengapa Harus Taat pada Allah? Ini 3 Jawabannya!

Oleh Rifdah Reza Ramadhan
22 Desember 2021
0
sifat lelaki sejati, Tujuan Hidup:, Manfaat Bersyukur, Manusia yang Tidak akan Pernah Merugi, Kecerdasan Orang Bertakwa, Muslim Terbaik, Hadist Qudsi, Ciri Orang Ikhlas

Manusia sering kali tidak mau taat pada Allah. Hal ini bisa karena beberapa faktor.

Lihat LebihDetails

Naudzubillah, Inilah Mereka yang Dirobek-robek Mulutnya di Akhir Zaman

Oleh Ari Cahya Pujianto
10 Oktober 2020
0
Keutamaan Sedekah

Alangkah sungguh mengerikan orang-orang yang masuk ke dalam neraka. Di mana tempat tersebut penuh dengan siksa.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Hukum Allah dalam Segala Sesuatu

Oleh Yudi
27 Januari 2022
0
Keutamaan Bismillah, kehidupan di luar angkasa, masuk surga tanpa hisab, Bukti Kebesaran Allah, hukum Allah, kasih sayang Allah, tajsim, Pertolongan Allah, surga

Maka, para ulama mesti berperan aktif untuk menyingkap hukum Allah dalam setiap perkara dan permasalahan yang dihadapi oleh manusia.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.