• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Rabu, 21 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Dari Anda Opini

Begini Konsep Uang dalam Islam

Redaktur Adam
4 tahun ago
in Opini
Reading Time: 2 mins read
0
sedekah dengan perhiasan

Foto: Abu Umar/Islampos

  • Bagikan Yuk :

Oleh: Ghifari Muhammad
hyuriel7@gmail.com

 

JAUH sebelum yang namanya uang dikenal, dahulu manusia melakukan sistem perdaganganya dengan cara barter. Barter yaitu sistem pertukaran barang dengan barang atau barang dengan jasa atau sebaliknya. Karena kurangnya efisien, akhirnya terpikirkanlah alat tukar menukar yang disebut dengan uang tersebut.

Uang sendiri menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia -KBBI- adalah alat penukar atau standart pengukur nilai yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak atau logam lain, yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.

Dalam buku “The history of Money” yang di tulis oleh Jack Weatherford, uang baru di temukan pertama kali di negri lidya kawasan Yunani kuno sekitar 1000 tahun sebelum Masehi.

Sementara menurut Donald B Calne dalam bukunya ”Rationality and Human Behavior” (1999), asal mula uang sudah ada sejak 6000 tahun lalu.

Perbedaan pendapat ini tidak mengherankan, karena definisi uang itu sendiri hanya alat tukar.

Sedangkan dalam fikih islam, uang biasa disebut dengan nuqud atau tsaman. Secara umum, uang dalam islam adalah alat tukar atau transaksi dan pengukur nilai barang dan jasa untuk memperlancar transaksi perekonomian.

Konsep uang sendiri dalam islam ada dua, yaitu:

Pertama, Uang adalah sesuatu yang mengalir (money as flow concept).

Dimana uang harus berputar terus menerus sehingga dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar. Semakin cepat uang beredar maka semakin banyak pendapatan yang akan didapat. Oleh sebab itu uang harus di investasikan ke dalam sektor riil. Uang tidak boleh di simpan atau di timbun untuk memperkaya diri sendiri karena Allah berfirman:

“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beri mereka kabar gembira berupa azab yang pedih.” (QS At-Taubah [9]: 34).

Bagaimana jika menyimpan uang untuk tujuan menabung? menyimpan uang dengan tujuan menabung sangat boleh bahkan di anjurkan. Seperti dalam salah suatu hadits Rasululullah SAW.

“…Rasulullah saw pernah membeli kurma dari Bani Nadhir dan menyimpannya untuk perbekalan setahun buat keluarga…” (Hadis riwayat Bukhari),

Loading...

Karena ketika seseorang menyimpan uangnya untuk tujuan menabung, maka disitu sudah ada tujuan mengapa dia harus menabung dan ada rencana memutar atau mengeluarkan uang tersebut untuk sesuatu yang lebih baik di kemudian hari.

Nah makanya untuk anda yang punya uang lebih jangan sampai uang tersebut di biarkan mengendap,carilah orang yang mampu dan bisa di percaya untuk mengelola uang anda sebaik mungkin. Selain anda berkesempatan untuk mendapatkan hasil lebih dari usaha yang di bangun, anda juga bisa berkesempatan untuk membantu sesama dalam memajukan ekonomi ummat.

kebanyakan orang awam malah berpikir lebih baik mengendapkan uangnya di Bank, terlebih di bank konvensional. Karena bank konvensional menawarkan bunga yang lebih tinggi. Sedangkan bank konvensional itu menyebabkan timbulnya riba atau sistem bunga karena telah mematok besaran bunga tersebut, dan setiap riba itu di larang dalam islam.

Kedua, Uang sebagai milik masyarakat umum (money as public goods), bukan monopoli perorangan (private goods).

Artinya seseorang tidak dibenarkan untuk menumpuk uang atau dibiarkan tidak produktif karena dapat menghambat jumlah uang yang beredar, dan harus selalu diputar untuk usaha. Uang yang terus berputar akan menjaga stabilitas ekonomi.

Oleh sebab itu mengapa dalam teori kapitalisme seseorang yang kaya dan menyimpan banyak uang semakin kaya, sedangkan yang miskin semakin tercekik. Itu salah satunya di sebabkan banyaknya orang yang memonopoli kepemilikan uang tersebut.

Mereka lebih suka menumpuk uang dan menginvestasikan di sektor keuangan –seperti menempatkan uang di surat berharga oleh perbankan-, mereka enggan berinvestasi di sektor riil karena mereka tidak mau mengalami kerugian. Sedangkan usaha sektor riil itu lebih beresiko, jika tidak mendapatkan keuntungan ya mengalami kerugian. []

  • Bagikan Yuk :
Tags: IslamUang
Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Related Posts

Ilustrasi. Freepik

Peran Ayah di Masa Pandemi

20 April 2021
Foto: Pinterest

Karakteristik Setan

18 April 2021
Ilustrasi. Foto: 
Olive Tree Nutrition

Inilah Hal-Hal yang Membatalkan Puasa, tapi Tidak Menjadikan Puasa Batal meski Dikerjakan

16 April 2021
Foto: Google Image

Challenge Remaja Syar’i, Siapa yang Berani?

15 April 2021
Buka Lagi
Selanjutnya

Musafir Jodoh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Foto: Pixabay
Ibrah

Mereka yang Dikagumi oleh Allah

Redaktur Ari Cahya Pujianto
5 jam ago
Ilustrasi. Foto: Adam/Islampos
Sirah

Sederhana, Seperti Ini Sandal Rasulullah ﷺ

Redaktur Eneng Susanti
6 jam ago
Foto: Freepik
Ramadhan

Jangan Rebahan Terus di Bulan Ramadhan

Redaktur Dini Koswarini
6 jam ago
Foto: Pexels
Ibrah

Ujian Kemiskinan Itu Berat, namun Ujian Kekayaan Jauh Lebih Berat

Redaktur Ari Cahya Pujianto
7 jam ago
ADVERTISEMENT

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend