• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Kamis, 25 Februari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Bayi versus Profesor

Redaktur Saad Saefullah
4 tahun ago
in Inspirasi
Reading Time: 2min read
0
Bayi versus Profesor

Foto: Amazon.com

Oleh: Widianingsih

BERKUNJUNG ke rumah kerabat merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Apalagi agendanya memancing. Hari itu, kami sekeluarga berkunjung ke rumah teman bersama keluarga sahabat. Suami, saya beserta anak-anak dan sahabat suami saya, membawa istri dan baby-nya.

Tiba di sana, sudah siap berbagai makanan ringan terhidang. Sang baby, Kenza namanya. Ia mulai bergerak cepat menyentuh semua benda di hadapannya. Kenza langsung mengambil air mineral dalam gelas plastik plus sedotannya, jari mungilnya menusukan sedotan ke plastik penutup dengan susah payah. Alhasil Ia pun dapat meminumnya. Mama Kenza pun tampak sibuk merapikan kembali benda-benda yang disentuh sang putra.

Hingga tibalah toples berisi kacang yang dia sentuh. Nah, mulailah Ia melakukan uji coba. Pertama, Ia masukan sedotan ke dalam toples kacang. Ia gerakkan sedotan untuk mengambil kacang, namun sayang belum berhasil. Saya membantu mama Kenza memverbalkan apa yang kenza lakukan.

“Kenza sedang mencoba mengambil kacang dengan menggunakan sedotan ya….wah wah coba kita lihat bagaimana hasilnya?” tukas saya.

Ia pun menatap saya. Tak lama kemudian Ia ambil kacang menggunakan jari munglinya dan memasukan ke mulut.

Saya berkata : “Ooh sekarang Kenza menggunakan jari tangan untuk mengambil kacang, lalu memakannya.”

Kembali Kenza menatap saya.

Tak lama kemudian Ia memegang sendok dan memasukannya ke dalam toples. Kacangnya diambil menggunakan sendok, lalu disimpan di luar toples. Kemudian Kenza mengambil satu-persatu kacang dengan jari dan di masukan ke mulut. Ia mengulangi hal tadi, namun yang kedua kali ia langsung memasukan sendok beserta kacang ke mulutnya.

Saya berkata lagi, “Alhamdulillah, hari ini Kenza menemukan cara berbeda untuk mengambil dan memakan kacang. Bisa memakai jari, juga bisa memakai sendok.”

Ia pun tersenyum memandang saya.

Saya jadi teringat kisah sang professor, ketika dia meneliti seorang bayi. Sang professor menatap mata sang bayi. Begitupun sebaliknya sang bayi menatap mata sang professor. Maka timbul pertanyaan dalam benaknya. “Apa yang ada di dalam pikiranmu wahai bayi mungil?”

Lalu dalam benak sang bayi pun balik bertanya. “Apa yang ada di dalam pikiranmu wahai Professor?”

Loading...

Kemudian keduanya saling tersenyum.

Sang professor melihat apa saja yang dilakukan sang bayi, kemudian mencatatnya. Begitu pula sang bayi, dia terus mengamati apa saja yang dilakukan sang profesor. Namun Ia belum bisa mencatat semua yang dilihat. Otaknya menyimpan semua rekaman kejadian yang ia amati. Maka sang profesor pun membuat kesimpulan: setiap bayi merupakan peneliti andal.

Tugas besar orang tua adalah memelihara fitrah ini hingga usia aqil baligh. Agar ketika sang bayi dewasa kelak, tetap menjadi peneliti yang andal. []

Tags: BayiprofesorWidianingsih
Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Related Posts

Rahasia agar Doa Dikabulkan Allah SWT

Keajaiban Doa yang Diulang-ulang

24 Februari 2021
Dosen Cerdas

Dosen Cerdas

24 Februari 2021
Shalawat di Pesawat yang Akan Mengalami Kecelakaan

Shalawat di Pesawat yang Akan Mengalami Kecelakaan

24 Februari 2021
Cerita Samira Ghnnoum, Hijaber Pemenang Kompetisi Memasak di Brasil

Cerita Samira Ghnnoum, Hijaber Pemenang Kompetisi Memasak di Brasil

21 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Baca Surat Al-Waqi’ah, Rezeki Lancar?

Baca Surat Al-Waqi’ah, Rezeki Lancar?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Tersesat karena Turuti Hawa Nafsu
Syi'ar

Tersesat karena Turuti Hawa Nafsu

Redaktur Yudi
12 menit ago
9 Tips Ini Bantu Anda Rajin Shalat 5 Waktu
Islam 4 Beginner

Berapa Jumlah Rakaat Shalat Dhuha?

Redaktur Ari Cahya Pujianto
42 menit ago
Wah, Sekolah Kristen di Inggris Miliki 100 Persen Siswa Muslim
Pendidikan

Belajar dari Murid

Redaktur Sodikin
1 jam ago
Guru
Pena Wanita

Saat Kau Kesulitan Mengamalkan Ilmu

Redaktur Dini Koswarini
8 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add