• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Minggu, 17 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Bangga dengan Amal Baik Sendiri, Hati-hati Ujub 

Redaktur Sodikin
2 tahun ago
in Kultum Ramadhan
Reading Time: 2min read
0
Orang Sombong, Ini Ciri-cirinya

Ilustrasi. Foto: Fresh Wallpapers

TAK ada seorang pun yang suka kesombongan. Sayangnya beberapa orang kadang merasa bahwa dirinya jauh dari rasa sombong, mereka tidak sadar padahal hal itu juga termasuk kesombongan. Berbangga dan sombong dengan kebaikan termasuk ujub.

Dalam istilah akhlak-sufistik, sejumlah ahli hikmah menyebut ujub sebagai tindakan membesar-besarkan suatu perbuatan baik, perasaan puas dan senang dengannya, tersipu dan terkesima dengan perbuatan baik dirinya, dan merasa dirinya terbebas dari seluruh kekurangan dalam perbuatan baik itu.

BACA JUGA: Terkadang Dosa Lebih Bermanfaat Selama Disertai Taubat, daripada Ketaatan yang Disertai Ujub dan Riya

Namun sebaliknya, seseorang yang merasakan kenikmatan dan kesenangan ketika melakukan perbuatan baik yang disertai dengan rasa rendah hati dan syukur kepada Allah atas taufik-Nya dalam keberhasilannya berbuat kebaikan, serta memohon kepada-Nya untuk menambah taufik baginya di waktu mendatang, bukan termasuk ujub, melainkan sifat yang terpuji.

Syekh Bahauddin Al Alami, misalnya, berkata, “Tak ada keraguan bahwa ketika seseorang melakukan perbuatan baik, seperti berpuasa dan shalat malam, dia akan merasakan semacam kenikmatan dan kesenangan. Kenikmatan dan kesenangan itu bukan ujub – jika dia timbul dari persasaan bahwa Allah SWT telah melimpahkan pemberian dan nikmat kepadanya berupa (dorongan untuk) melakukan perbuatan baik, sementara dia merasa khawatir akan kekurangan dalam perbuatannya, cemas akan hilangnya nikmat itu dan memohon kepada Allah untuk terus memberinya tambahan nikmat.”

Dalam pandangan lain, contoh yang telah disebut di atas – shalat dan puasa – diperjelas lagi bahwa yang bersentuhan dengan sifat ujub ialah perbuatan baik atau buruk, baik dari aspek lahiriah maupun batin. Sebab, selain memengaruhi perbuatan lahiriah, ujub juga memengaruhi perbuatan batiniah (mental dan spritual) seseorang. Seperti halnya orang baik yang dapat berujub dengan amal baiknya, orang buruk juga dapat mengagumi perbuatan buruknya.

Karena itu, dalam ilmu akhlak, ujub memiliki beberapa derajat. Derajat pertama, ujub dengan keimanan terhadap ajaran-ajaran yang benar; lawannya ujub dengan kekufuran, kemusyrikan. Derajat kedua, ujub dengan sifat-sifat baik yang lawannya ujub dengan sifat-sifat buruk. Derajat ketiga, ujub dengan perbuatan-perbuatan baik yang lawannya kagum atas perbutan-perbuatannya yang jahat.

BACA JUGA: Ini 12 Bahaya Sifat Ujub (Merasa Bangga Diri)

Seorang Ahli hikmah Sayyid Al Ridha berkata, di antara tingkatan ujub ialah ketika sifat buruk seorang tampak baik baginya. Dia menganggapnya sebagai amal baik dan memuji dirinya, membayangkan bahwa dia telah melakukan perbuatan-perbuatan baik. Tingkatan ujub lainnya tampak pada manusia yang beriman kepada Allah dan dia berpikir telah menguntungkan Allah, sehingga dia mengungkit-ungkit kebaikan di hadapan Allah padahal Allah-lah yang berbuat baik kepadanya (dengan memberinya keimanan itu).”

Menyinggung penyakit hati ini, Rasulullah juga telah mengingatkan umatnya dengan bersabda, “Ada tiga hal yang membinasakan seseorang; kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan ujub terhadap dirinya sendiri.” (HR. Ath Thabarani). []

SUMBER: GANA ISLAMIKA

Tags: ujub
Sodikin

Sodikin

Related Posts

Ini 10 Jenis Siksaan di Neraka yang Mengerikan

3 Sifat yang Bisa Jerumuskan Seseorang ke Neraka

22 Mei 2020
Langkah ke Depan Alumni Ramadhan

Langkah ke Depan Alumni Ramadhan

20 Mei 2020
Menyoal Malam Nishfu Sya’ban

Ciri Orang Munafik

17 Mei 2020
Dua Pelajaran Penting Setelah Ramadhan

Dua Pelajaran Penting Setelah Ramadhan

16 Mei 2020
Buka Lagi
Selanjutnya
Logo MUI

MUI dan IARC berikan santunan kepada 500 anak yatim

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Perbedaan Windows 32 dan 64 Bit, Apa Saja?
Muslimtech

Perbedaan Windows 32 dan 64 Bit, Apa Saja?

Redaktur Sodikin
6 menit ago
Wanita, Bersyukurlah! Begini Nasib Wanita Sebelum Datang Islam
Tahukah Anda

Wanita, Bersyukurlah! Begini Nasib Wanita Sebelum Datang Islam

Redaktur Dini Koswarini
36 menit ago
IslamposAid Serahkan Bantuan Sembako dan Uang Senilai Rp. 500.000 ke Mak Uyuh
IslamposAid

IslamposAid Serahkan Bantuan Sembako dan Uang Senilai Rp. 500.000 ke Mak Uyuh

Redaktur Dini Koswarini
42 menit ago
Sedih dan Haru, Ini 7 Kisah yang Terjadi saat Gempa di Lombok
Islam 4 Beginner

Ini Doa dan Amalan Khusus bagi Muslim Kala Mengalami Bencana

Redaktur Eneng Susanti
1 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add