• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Rabu, 3 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Bahaya Lisan

Redaktur Saad Saefullah
4 tahun ago
in Opini
Reading Time: 2min read
0
Bahaya Lisan

Foto: Jeff Roberti Blog

Oleh: Syukri Yandi
Universitas Indonesia
syukriyandi8@gmail.com

ADA suatu kisah menarik yang dicontohkan oleh orang di sebaik baik zaman, yaitu kisah para sahabat. Kisah antara Umar bin khattab, Huzaifah bin al Yaman serta Ali bin Abi Thalib. diriwayatkan dari Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu, bahwa ia bertemu Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu ‘anhu.

Umar bertanya, “Bagaimana dirimu, wahai Hudzaifah?”

Hudzaifah menjawab, “Aku mencintai fitnah, membenci kebenaran, shalat tanpa wudhu, dan di bumi ini aku memiliki sesuatu yang tidak Allah miliki di langit.”

Umar marah besar. Dia mendatangi Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu. Ali bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, ada bekas marah di wajahmu.” Umar lalu menceritakan ucapan Hudzaifah. Ali berkata, “Dia benar, wahai Amirul Mukminin. Dia mencintai fitnah, maksudnya anak-anak dan wanita. Dia membenci kebenaran, yakni kematian. Dia shalat tanpa wudhu, maksudnya ia bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam setiap waktu tanpa wudhu. Dia memiliki sesuatu di bumi yang tidak dimiliki oleh Allah di langit, yakni beristri dan beranak, sementara Allah tidak beristri dan beranak.”

Umar berkata, “Kamu benar dan baik, wahai Abu Hasan. Kamu telah menghilangkan apa yang ada di hatiku kepada Hudzaifah.”

Seperti itulah mereka para orang yang bijaksana, seorang huzaidfah tidak berebohong kepada umar bin khattab, meskipun hanya sekedar becanda.

Tapi sekarang coba kita lihat, betapa banyak orang dengan mudahnya berbohong, meski mereka bercanda ataupun tidak. Seakan akan mereka tidak tahu, bahwa lisan itu sangat harus dijaga, dengan lisan seseorang dihormati, dengan lisan mungkin seseorang akan dihina.

Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku menjamin dengan sebuah istana di bagian tepi surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun ia berada di pihak yang benar, sebuah istana di bagian tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meski ia sedang bercanda, dan istana di bagian atas surga bagi seseorang yang memperbaiki akhlaknya.” (HR. Abu Dawud).

Seperti yang dijelaskan hadits di atas, bahwa lisan salah satu kunci dari seseorang mendapatkan suatu rumah di syurga. Dengan menjaga lisa agar tidak menyakiti lawan ketika sedang debat atau diskusi maka dijamin sebauh istana di tepi syurga, dengan tidak berbohong dan tetap jujur di segala kondisi, serius maupun becanda maka akan dibuatkan istana di bagian tengahnya. Serta istana bagian atas untuk orang yang senang memperbaiki akhlaknya, dan bukankah salah satu komponen akhlak adalah lisan itu sendiri.

Walaupun begitu, islam hanya membolehkan 3 jenis berbohong saja. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Syihab, “Aku tidaklah mendengar sesuatu yang diberi keringanan untuk berdusta di dalamnya kecuali pada tiga perkara, “Peperangan, mendamaikan yang berselisih, dan perkataan suami pada istri atau istri pada suami (dengan tujuan untuk membawa kebaikan rumah tangga).” (HR. Bukhari no. 2692 dan Muslim no. 2605, lafazh Muslim).

“Sebuah kebohongan itu seperti bola salju,semakin jauh Anda gelindingkan, ia menjadi semakin besar,“ Marthin Luther. []

Tags: bahayadebatlisan
Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Related Posts

Inilah Wanita Muslim yang Selamat dari Kecelakaan Kapal Titanic pada 1912

Kapal dan Kapten Kesadaran

3 Maret 2021
Ketika Wanita Berbicara dengan Bukan Mahramnya di Telefon

Jilbab, Wujud Ketakwaan Seorang Muslimah

2 Maret 2021
Ilmu Manfaat

Beruntungnya Orang Berilmu

26 Februari 2021
Islam dan Kemiskinan

Islam dan Kemiskinan

22 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Kalau Pacaran untuk Nikah

Kalau Pacaran untuk Nikah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Bolehkah Wudhu dengan Air Musyammas?
Syi'ar

Bolehkah Wudhu dengan Air Musyammas?

Redaktur Yudi
2 menit ago
Tayangan Iklan Ternyata Sebabkan Gizi Buruk
Kesehatan

Lima Kebiasaan Ini Memicu Penuaan Dini Kulit

Redaktur Dini Koswarini
32 menit ago
Hidup Di Era Menjelang Hadirnya Puncak Fitnah
Keajaiban Sedekah

Berdirilah Wahai Singa, 1 Suapan dengan 1 Suapan

Redaktur Sodikin
1 jam ago
Balas Dendam Itu Dilarang, Ini 5 Alasannya
Tahukah Anda

Balas Dendam Itu Dilarang, Ini 5 Alasannya

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add