• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Tanya Jawab

Bagaimana Tuntunan Islam tentang Ruqyah Mandiri?

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Tanya Jawab
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
niat puasa Ramadhan, Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, doa ketika insomnia, doa nabi khidir, munajat terbaik, doa ketika bangun malam, doa nabi Yunus, jika nazar tidak dipenuhi, tingkatan ikhlas, doa

Ilustrasi. Foto: Istock

100
BAGIKAN

TANYA: Bolehkah seseorang melakukan ruqyah mandiri? Bagaimana tuntunan Islam tentang ruqyah mandiri tersebut? Doa apa saja yang dibaca saat ruqyah?

Jawab:

Ruqyah mandiri itu diperbolehkan, bahkan termasuk sunah yang baik. Karena Rasulullah SAW pun meruqyah dirinya sendiri dan sebagian sahabat juga meruqyah dirinya sendiri.

Tuntunan Ruqyah

Dari Aisyah diriwayatkan:

ArtikelTerkait

Hukum Lelaki Suka Mendatangi Tukang Pijat Wanita, tapi Sudah Tua

Mengakhirkan Shalat, Kapankan Itu?

Kapan Seseorang Boleh Mendirikan Shalat Wajib sambil Duduk?

Apa Tanda Allah Cinta pada Hamba-Nya?

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان إذا اشتكى يقرأ على نفسه بالمعوذات وينفث فلما اشتد وجعه كنت أقرأ عليه وأمسح بيده رجاء بركتها

“Biasanya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam ketika sakit membacakan untuk dirinya sendiri dengan mu’awwidzat (Al-Iklas, Al-Falaq dan An-Nass) dan meniupnya. Ketika sakitnya semakin parah, maka saya bacakan kepadanya dan mengusap dengan tangan beliau mengharap berkah darinya.” (HR. Bukhori, (4728) dan Muslim, (2192)

Sementara hadits yang diriwayatkan Muslim, (220) dari Nabi SAW tentang sifat tujuh puluh ribu yang akan masuk surga dari umat ini tanpa hisab dan tanpa azab beliau bersabda:

هم الذين لا يرقون ولا يسترقون ولا يتطيرون وعلى ربهم يتوكلون

“Mereka adalah yang tidak meruqyah dan tidak minta diruqyah, tidak mengundi nasib dengan perilaku burung dan kepada Tuhannya mereka bertawakal.”

Perkataan (Tidak meruqyah) ini dari rowi hadits bukan dari perkataan Nabi SAW. Oleh karena itu Bukhori meriwayatkan dengan no. 5420 tanpa menyebutkan teks ini.

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Mereka dipuji karena mereka tidak meminta di ruqyah dari seseorang pun untuk meruqyahnya. Ruqyah termasuk jenis doa maka tidak perlu meminta kepada seorangpun. Ada riwayat teks di dalamnya ‘Tidak meruqyah’ ini ada kesalahan. Karena meruqyah orang lain dan untuk dirinya sendiri itu baik. Dahulu Nabi sallallahu alaihi wa sallam meruqyah dirinya dan orang lain, tanpa meminta untuk diruqyah. Karena meruqyah diri dan orang lain termasuk doa untuk dirinya dan orang lain. dan ini diperintahkan. Karena semua Nabi meminta kepada Allah dan berdoa kepada-Nya sebagaimana Allah sebutkan dalam kisah Adam, Ibrahim, Musa dan nabi-nabi lainnya (‘Majmu’ Fatawa, (1/182).

BACA JUGA: Bolehkah Meruqyah Diri Sendiri?

Ibnu Qoyyim mengatakan, “Teks ini ada disela-sela hadits dan ia suatu kesalahan dari sebagian para perowinya.” (‘Hadil Arwah, (1/89).

Ruqyah termasuk obat terbaik. Maka, selayaknya seorang mukmin menjaganya.

Yang dibaca ketika ruqyah

Doa yang dianjurkan untuk dibaca oleh muslim ketika ingin meruqyah dirinya sendiri (mandiri) atau orang lain, itu banyak. Yang terbaik adalah membaca surat Al-Fatihan dan Muawwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nass)

ـ عن أبي سعيد رضي الله عنه قال : ” انطلق نفر من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم في سفرة سافروها حتى نزلوا على حي من أحياء العرب فاستضافوهم فأبوا أن يضيفوهم فلدغ سيد ذلك الحي فسعوا له بكل شيء لا ينفعه شيء فقال بعضهم لو أتيتم هؤلاء الرهط الذين نزلوا لعله أن يكون عند بعضهم شيء فأتوهم فقالوا يا أيها الرهط إن سيدنا لدغ وسعينا له بكل شيء لا ينفعه فهل عند أحد منكم من شيء فقال بعضهم نعم والله إني لأرقي ولكن والله لقد استضفناكم فلم تضيفونا فما أنا براق لكم حتى تجعلوا لنا جعلا فصالحوهم على قطيع من الغنم فانطلق يتفل عليه ويقرأ الحمد لله رب العالمين فكأنما نشط من عقال فانطلق يمشي وما به قَلَبَة (أي : مرض) قال فأوفوهم جعلهم الذي صالحوهم عليه فقال بعضهم اقسموا فقال الذي رقى لا تفعلوا حتى نأتي النبي صلى الله عليه وسلم فنذكر له الذي كان فننظر ما يأمرنا فقدموا على رسول الله صلى الله عليه وسلم فذكروا له فقال وما يدريك أنها رقية ثم قال قد أصبتم اقسموا واضربوا لي معكم سهما فضحك رسول الله صلى الله عليه وسلم “

“Dari Abu Said radhilallahu anhu berkata, sekelompok shahabat Nabi berangkat dalam suatu safar sampai beristirahat di suatu desa Arab. Dan mereka meminta untuk dijamu akan tetapi (penduduk desa) enggan melayaninya. Dan pemimpin desanya terkena sengatan binatang. Mereka berusaha (untuk mengobatinya) dengan segala hal akan tetapi tidak membuahkan hasil. Sebagian mengatakan, “Bagaimana kalau kita mendatangi rombongan yang beristirahat tadi mungkin mereka mempunyai sesuatu, maka mereka mendatanginya seraya bertanya, “Wahai para rombongan pemimpin kami disengat binatang, dan kami telah berusaha mengobati dengan semua hal tapi tidak ada hasilnya. Apakah salah satu diantara kamu memiliki sesuatu (obat)? Sebagian rombongan mengatakan, “Ya demi Allah saya dapat meruqyahnya. Akan tetapi demi Allah kami meminta jamuan dari kamu semua tapi kamu semua enggan. Maka saya tidak akan meruqyahnya sampai kamu semua memberikan kepada kami upah. Maka mereka bersepakat memberikan seekor kambing. Maka beliau pergi dan meludahi dengan sedikit air liur dan membacakan surat Al-Fatihah الحمد لله رب العالمين maka (pemimpinnya) sembuh seperti hewan lepas dari tali kekangnya. Dan berjalan seakan tidak ada penyakitnya. Berkata, maka mereka memberikan upah seperti dalam kesepakatannya. Sebagian mengatakan, “Bagilah (upah tadi). Yang meruqyah tadi mengatakan, “Jangan lakukan sampai kita mendatangi Nabi sallallahu alaihi wa sallam dan menyebutkan kondisi mereka dan memutuskan apa yang diperintahkan untuk kami. Ketika sampai dan diceritakan kepada Nabi sallallahu alaihi wa sallam, maka beliau bertanya,”Dari mana anda mengetahui kalau (Al-Fatihah) itu ruqyah. Kemudian beliau mengatakan, “Kamu benar, dan bagilah (upah tersebut) dan tolong saya diberi bagiannya bersama kamu semua. Maka beliau sallallahu alaihi wa sallam tertawa.’”(HR. Bukhori, (2156) dan Muslim, (2201)

Dari Aisyah:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان إذا اشتكى يقرأ على نفسه بالمعوذات وينفث فلما اشتد وجعه كنت أقرأ عليه وأمسح بيده رجاء بركتها

“Biasanya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam ketika sakit membacakan untuk dirinya sendiri dengan mu’awwidzat (Al-Iklas, Al-Falaq dan An-Nass) dan meniupnya. Ketika sakitnya semakin parah, maka saya bacakan kepadanya dan mengusap dengan tangan beliau mengharap berkah darinya.” (HR. Bukhori, (4728) dan Muslim, (2192)

Kata ‘Naftsu’ adalah meludah kecil tanpa mengeluarkan ludah. Dikatakan, disertai dengan sedikit air ludah. Hal itu dikatakan oleh Nawawi di Syarkh Shoheh Muslim hadits no. 2192.

BACA JUGA: Tata Cara Ampuh Ruqyah Diri Sendiri

Diantara doa yang ada dalam sunah adalah:

Apa yang diriwayatkan Muslim, (2202) dari Utsman bin Abil Ash beliau mengaduh kepada Rasulullah SAW sakit yang dirasakan di tubuhya semenjak beliau masuk Islam. Maka Rasulullah SAW berkata kepadanya, “Taruh tangan anda di tempat yang sakit di tubuh anda dan ucapkan:

بسم الله ثلاثاً ، وقل سبع مرات : أعوذ بعزة الله وقدرته من شر ما أجد وأحاذر

Membaca ‘Bismillah’ tiga kali dan membaca ‘Saya berlindung dengan Kemulyaan dan Kekuasaan Allah apa yang saya dapatkan dan dan waspadai’ tujuh kali.

Tirmizdi (2080) menambahkan teksnya, “Berkata, maka saya lakukan dan Allah menghilangkan apa yang saya rasakan. Dan saya terus melakukannya untuk keluargaku dan orang lain.” (HR Tirmizi)

ـ وعن ابن عباس رضي الله عنهما قال : كان النبي صلى الله عليه وسلم يعوِّذ الحسن والحسين ويقول : إن أباكما [يعني إبراهيم عليه السلام] كان يعوذ بها إسماعيل وإسحاق : أعوذ بكلمات الله التامة من كل شيطان وهامة ومن كل عين لامة .

Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata, biasanya Nabi sallallahu alaihi wa sallam meminta perlindungan untuk Hasan dan Husain seraya bersabda, “Sesungguhnya ayah kamu berdua (Maksudnya Ibrohim alaihis salam) biasa meminta perlindungan untuk Ismail dan Ishaq dengan mengucapkan ‘Saya berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari semua syetan dan binatang berbisa serta dari semua pandangan yang jelek.” (HR. Bukhori, (31191)

Kata ‘الهامة’ dengan ditasydid adalah semua binatang berbisa yang dapat membunuh. Dan kata من كل عين لامة maksudnya adalah semua pandangan jelek yang mengenai seseorang (Tuhfatul Ahwadzi). []

SUMBER: ISLAMQA

Tags: doaRuqyah
Share100SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini 5 Gangguan Kesehatan yang Biasa Terjadi saat Puasa Ramadhan

Next Post

Hukum Shalat Witir Satu Rakaat

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Pijat

Hukum Lelaki Suka Mendatangi Tukang Pijat Wanita, tapi Sudah Tua

5 Mei 2025
Shalat, Keutamaan Shalat Dhuha, Shalat yang Tidak Diterima oleh Allah SWT, Hukum Shalat tanpa Peci, shalat

Mengakhirkan Shalat, Kapankan Itu?

5 Mei 2025
Tata Cara Shalat Taubat, Tahajud, Shalat Tasbih

Kapan Seseorang Boleh Mendirikan Shalat Wajib sambil Duduk?

5 Mei 2025
Ashabiyah, Ciri Orang Ikhlas, Amalan Ringan Berpahala Besar,Tanda Allah Cinta

Apa Tanda Allah Cinta pada Hamba-Nya?

2 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0
Nabeez

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.