• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Minggu, 7 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Bagaimana Hukum Mengucapkan Selamat Hari Raya dan Berjabat Tangan Usai Shalat Id?

Redaktur Eneng Susanti
10 bulan ago
in Tanya Jawab Ramadhan
Reading Time: 2min read
0
Bagaimana Hukum Mengucapkan Selamat Hari Raya dan Berjabat Tangan Usai Shalat Id?

Ilustrasi. Foto: TVI

TANYA: Bagaimana hukum mengucapkan selamat hari raya dan berjabat tangan  setelah shalat Id?

Jawab: 

Diriwayatkan bahwa para sahabat Rasulullah saling mengucapkan selamat hari raya satu sama lain, dengan mengatakan:

تقبل الله منا ومنكم

“Semoga Allah menerima amal ibada kita semua.”

Dari Jubai bin Nufail berkata, “Ketika para shabat Rasulullah SAW saling bertemu pada hari raya mereka mengatakan:

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك

“Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan ibadah anda.”

Al Hafizd mengatakan sanad hadits di atas adalah hasan.

BACA JUGA: Hukum Ulang Tahun dan Mengucapkan Selamat Ulang Tahun serta Mendoakan

Imam Ahmad berkata, “boleh-boleh saja jika seseorang mengatakan kepada yang lain pada hari raya idu fitri: “Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan ibadah anda.” (Ibnu Qudamah, Al Mughni)

Syeikh Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanya dalam “al Fatawa al Kubro 2/228”:

“Apakah ucapan selamat hari raya itu sebagaimana yang sering diucapkan oleh masyarakat, misalnya: عيدك مبارك(semoga hari rayamu berkah) atau yang lainnya. Apakah yang demikian mempunyai dasar dalam agama? Apabila memiliki dasar, apa saja yang diucapkan?

Beliau menjawab:

Loading...

“Adapun ucapan selamat Idul Fitri setelah shalat id dengan saling mengucapkan: تقبل الله منا ومنكم (Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan anda semua), أحله الله عليك (Semoga Allah Mengampunimu), dan lain sebagainya, telah diriwayatkan oleh sebagian para sahabat bahwa mereka melakukannya, dan sebagian ulama membolehkannya, seperti Imam Ahmad dan yang lainnya. Akan tetapi Imam Ahmad berkata, ‘Saya tidak akan memulai untuk mengucapkan selamat kepada seseorang, namun jika seseorang memulainya saya akan menjawabnya; karena menjawab ucapan selamat itu wajib, sedangkan memulainya bukan termasuk sunnah yang diperintahkan atau yang dilarang. Barang siapa yang melakukannya maka baginya qudwah yang baik, dan barang siapa yang tidak melakukannya maka baginya qudwah yang baik pula.'” 

Syeikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya:

“Apa hukum mengucapkan selamat hari raya? Apakah upacan selamat tersebut memiliki redaksi tertentu?”

Beliau menjawab:

“Ucapan selamat hari raya itu boleh-boleh saja, dan tidak ada redaksi tertentu, dan apa yang biasa dilakukan dan diucapkan oleh masyarakat itu boleh-boleh saja, selama tidak mengandung dosa.”

BACA JUGA: Apakah Ucapan Minal Aidin Wal Faizin Itu Bid’ah?

Beliau juga berkata, “Ucapan selamat hari raya itu telah dilakukan oleh sebagian para sahabat. Kalau saja kita anggap mereka tidak melakukannya, ucapan selamat itu sekarang sudah biasa dilakukan oleh masyarakat, mereka saling mengucapkan selamat satu sama lain dengan datangnya hari raya, dan telah menyempurnakan puasa dan qiyam lail.”

Beliau juga ditanya:

“Apa hukumnya berjabat tangan, berpelukan, dan ucapan selamat seusai shalat Id?”

Beliau menjawab:

“Semua itu boleh dilakukan; karena umat tidak menjadikannya sebagai sarana ibadah dan bertaqarrub kepada Allah, akan tetapi mereka menjadikannya sebagai kebiasaan, dan penghormatan. Selama menjadi kebiasaan dan tidak ada larangan dari agama, maka hukum dasar kebiasaan itu mubah.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin. 16/208-210) []

SUMBER: ISLAMQA

Tags: HukumIdul Fitriselamat hari rayaucapan
Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

Ini Mengapa Manusia Butuh Puasa!

Puasa di Wilayah yang Siangnya Mencapai 19 Jam

22 Februari 2021
Haram Makan dan Minum Setelah Mulai Dikumandangkan Azan Subuh di Bulan Ramadhan

Haram Makan dan Minum Setelah Mulai Dikumandangkan Azan Subuh di Bulan Ramadhan

20 Februari 2021
Bolehkah Perempuan Istihadhah Melakukan Watha’?

Melihat Noda Bekas Darah Haid saat Tarawih, Bagaimana Puasanya?

10 Februari 2021
Cerita Haru Penjual Nasi Kuning yang Naik Haji

Kapan Waktunya Bayar Fidyah?

26 Mei 2020
Buka Lagi
Selanjutnya
Frederic Kanoute

Legenda Sepakbola Muslim Ini akan Bangun Masjid dan Pusat Budaya Pertama di Sevilla

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Hukum Mengkhususkan Puasa di Hari Jumat
Ramadhan

Puasa dan Kedamaian Hati

Redaktur Sodikin
17 menit ago
Banyak Main Medsos Bisa Bikin Depresi?
Islam 4 Beginner

Handphone atau Al-Qur’an, Mana yang Lebih Sering Kamu Pegang?

Redaktur Laras Setiani
47 menit ago
Romantisme Rasulullah Bersama Aisyah
Siap Nikah

4 Tipe Jodoh, Mana yang Terbaik?

Redaktur Eneng Susanti
1 jam ago
Bagaimana Cara Mendidik Anak yang Tidak Mau Shalat?
Syi'ar

Mulai Kebiasaan Baik dari Hal Terkecil

Redaktur Yudi
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add