PALESTINA—Darul Qur’an Was Sunnah di Jalur Gaza dilaporkan telah mewisuda 700 penghafal (hafidz) al-Quds baru pada Selasa (16/1/2018). Acara ini sebagai bagian dari wisuda tahunan yang diadakan untuk memberi penghargaan kepada para penjaga kitab suci Allah.
Melansir PIC, upacara wisuda digelar di Gaza dengan tema “Hafadzatul Misra” (para penjaga tempat Isra’ Nabi SAW). Tema ini untuk menunjukkan keterikatan mereka dengan masjid Al-Aqsha dan semakin dekatnya pembebasan kota suci al-Quds.
Acara wisuda ini diselingi dengan pentas seni opera yang menggambarkan realitas kehidupan para penghafal al-Qur’an di Jalur Gaza. Pentas seni peran juga dimainkan oleh para penanggung jawab majelis-majelis penghafal al-Qur’an serta komitmen mereka meski hidup dalam kondisi yang sulit.
Wakil Ketua Dewan Legislatif Palestina Ahmad Bahar dalam sambutannya menegaskan bahwa para penghafal al-Qur’an ini akan dicatat sejarah dengan huruf-huruf cahaya dan generasi ini adalah generasi kemenangan dan pembebasan.
“Meski mengalami konspirasi dan blokade, al-Qur’an akan menggagalkan rencana-rencana tersebut. Apa yang disebut Deal of The Centrury tidak akan berjalan mulus,” tegasnya.
“Generasi ini adalah generasi kemenangan. Ancaman Israel dan permukiman-permukiman Yahudi yang dibangun Israel akan lenyap dengan izin Allah, generasi ini akan menang meski mengalami konspirasi dan blockade,” ujar Bahar.
Sementara itu Direktur Darul Qur’an Was Sunnah di Jalur Gaza, Abdul Rahman Jamal, menegaskan bahwa 700 penghafal al-Quran yang diwisuda ini merupakan orang-orang terbaik dari umat ini.
Dia menegaskan bahwa sekarang Darul Qur’an sudah menyebar di semua provinsi di Jalur Gaza. Tergabung dalam lembaga 1000 pusat penghafal al-Qur’an yang memiliki lebih dari 40 ribu santri penghafal al-Qur’an di seluruh propinsi di Jalur Gaza.
Selama 2017, lebih dari 1000 penghafal al-Quran telah dinyatakan lulus. Dan lebih dari 200 hafidz mendapatkan sanad yang menyambung sampai ke Nabi SAW.
“Dengan al-Qur’an kita bebaskan Palestina. Dengan al-Qur’an kita bebaskan al-Quds dan masjid al-Aqsha,” demikian Abdul Rahman Jamal. []