DALAM kehidupan rumah tangga, wajar jika terjadi pertengkaran atau suami menegur istri karena suatu hal. Namun, saat menghadapi kemarahan suami, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh istri agar masalah tidak semakin membesar dan rumah tangga tetap harmonis. Apa saja itu?
1. Membalas dengan Nada Tinggi
Saat suami sedang marah, jangan membalas dengan suara keras atau teriakan. Hal ini hanya akan memicu emosi suami semakin menjadi-jadi. Rasulullah SAW mengajarkan untuk menahan amarah dan bersikap tenang ketika orang lain sedang emosi, termasuk kepada pasangan.
BACA JUGA: Normalisasikan Suami Bantu Pekerjaan Cuci Piring di Rumah
2. Menghina atau Merendahkan Suami
Jangan pernah menghina, mencemooh, atau merendahkan harga diri suami meski sedang dimarahi. Kalimat seperti “kamu nggak berguna” atau “kamu nggak becus jadi suami” hanya akan menambah luka dan kebencian dalam hati suami, sehingga masalah kecil bisa menjadi besar.
3. Mengungkit Kesalahan Lama
Saat suami marah, jangan mengungkit kesalahan masa lalu yang pernah dilakukan suami. Hal ini hanya membuat masalah semakin bercabang dan jauh dari penyelesaian. Fokuslah pada masalah saat ini tanpa membuka aib lama.
4. Pergi Meninggalkan Rumah Tanpa Izin
Sebagian istri memilih keluar rumah tanpa izin ketika sedang dimarahi suami, misalnya pergi ke rumah orang tua atau keluar untuk menenangkan diri. Padahal, meninggalkan rumah tanpa izin suami hukumnya tidak diperbolehkan kecuali dalam kondisi terpaksa atau bahaya. Hal ini bisa memicu masalah baru dalam rumah tangga.
5. Menyebarkan Masalah Rumah Tangga ke Orang Lain
Jangan terburu-buru menceritakan kemarahan suami ke teman, tetangga, atau media sosial. Masalah rumah tangga sebaiknya diselesaikan berdua terlebih dahulu. Membuka aib suami hanya akan menurunkan wibawa suami di mata orang lain dan menimbulkan fitnah yang tidak perlu.
6. Mendiamkan Suami Berhari-hari
Memang ada baiknya menenangkan diri saat emosi, namun mendiamkan suami terlalu lama justru akan menimbulkan jarak dalam hubungan. Jika suami sudah tenang, usahakan berbicara kembali dengan lembut untuk menyelesaikan masalah.
BACA JUGA: Jika Istri Lebih Nurut Kata Orang Tua daripada Suami, Bagaimana?
7. Melawan dengan Kekerasan
Jangan sekali-kali melawan kemarahan suami dengan tindakan kekerasan fisik seperti mendorong, menampar, atau melempar barang. Kekerasan dalam rumah tangga adalah dosa besar yang dapat menghancurkan keharmonisan dan menimbulkan penyesalan mendalam.
Menghadapi kemarahan suami memang tidak mudah. Namun, istri yang bijak akan menahan diri dan tetap bersikap lembut agar suasana menjadi lebih tenang. Ingatlah bahwa sifat sabar dan menahan emosi adalah salah satu kunci kebahagiaan rumah tangga. Jika masalah telah reda, ajaklah suami berbicara baik-baik untuk mencari solusi, sehingga cinta dan kehangatan dalam pernikahan tetap terjaga. []