BANJIR—bencana yang datang tanpa permisi dan sering meninggalkan jejak kehancuran. Dampaknya cukup besar.
Banjir bukan sekadar genangan air biasa. Ia bisa melumpuhkan kota, mencemari lingkungan, dan memaksa orang meninggalkan rumah mereka.
Dari gang kecil hingga jalan raya, dari sawah hingga sekolah, semuanya bisa terdampak. Tapi, apa sebenarnya dampak banjir bagi lingkungan dan masyarakat
Banjir memiliki dampak yang luas terhadap lingkungan dan masyarakat.
BACA JUGA:Â Sulit Air saat Banjir, Bolehkah Berwudhu dengan Air Banjir?
1. Dampak terhadap Lingkungan:
Erosi Tanah – Air banjir yang deras dapat mengikis lapisan tanah subur, merusak lahan pertanian dan ekosistem.
Pencemaran Air – Banjir sering membawa limbah, bahan kimia, dan kotoran ke sumber air, mencemari sungai dan sumur.
Kerusakan Ekosistem – Habitat alami hewan dan tumbuhan bisa rusak, menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem.
Peningkatan Risiko Longsor – Tanah yang jenuh air lebih rentan longsor, terutama di daerah berbukit.
Hilangnya Keanekaragaman Hayati – Spesies tumbuhan dan hewan yang tidak mampu bertahan bisa punah atau bermigrasi.
2. Dampak terhadap Masyarakat:
Kerugian Ekonomi – Rumah, infrastruktur, dan lahan pertanian rusak, menyebabkan kerugian finansial besar.
Gangguan Kesehatan – Penyakit seperti diare, leptospirosis, dan infeksi kulit meningkat akibat air yang kotor.
Kehilangan Tempat Tinggal – Banyak orang harus mengungsi karena rumah mereka rusak atau terendam.
Terhambatnya Transportasi dan Aktivitas Ekonomi – Jalan terendam atau putus membuat distribusi barang dan mobilitas masyarakat terganggu.
BACA JUGA:Â Alquran Menerangkan Soal Banjir
Dampak Psikologis – Korban banjir sering mengalami stres, trauma, atau depresi akibat kehilangan harta benda dan orang terkasih.
Banjir tidak hanya merusak fisik, tetapi juga berdampak jangka panjang terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, mitigasi dan pengelolaan banjir sangat penting untuk mengurangi dampaknya. []
REDAKTUR: TISA AMANDA