JAKARTA— Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menanggapi perihal usulan dari Anggota BPK Agung Firman Sampurna agar Kementerian Pertahanan (Kemhan) membuat program wajib militer untuk diterapkan di Indonesia.
BACA JUGA: https://www.islampos.com/yakin-kivlan-tidak-makar-menhan-tak-bisa-beri-perlindungan-hukum-150705/
Ryamizard mengatakan, program wajib militer tidak akan mudah diterapkan di Indonesia.
“Enggak mudah itu ya, itu salah satu wacana dari anak bangsa boleh saja asal ada reasoning-nya yang baik untuk apa, tapi dari Kemhan belum memikirkan itu dulu. Tapi saya tadi sudah disampaikan bagaimana mindset kita tidak diubah,” kata Ryamizard, pada Selasa (18/06/2019).
Ryamizard menilai saat ini Indonesia sedang menghadapi perang mindset atau pola piker dan menurutnya yang paling tepat diberikan adalah pendidikan Pancasila melalui Bela Negara sebagai dasar negara sehingga dapat diterapkan di dalam kehidupan.
BACA JUGA: https://www.islampos.com/mk-batasi-saksi-pada-sidang-phpu-dahnil-kita-berharap-tak-ada-pembatasan-151218
“Kita masih berpatokan kepada bela negara, kalau bela negara itu bagaimana jiwa, mindset kita ini tidak berubah, yaitu NKRI dengan dasarnya Pancasila dan UUD 1945 itu yang dipatrikan terus di dada, benak, terutama prajurit, kemudian rakyat karena perang kita adalah perang mindset,” tandasnya. []
SUMBER: SINDONEWS