• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 13 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Aku, yang Tak Pernah Basahi Hati dengan Dzikir

Oleh Adam
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Aldi/Islampos

Foto: Aldi/Islampos

172
BAGIKAN

Oleh: Firda Aulia

AKU menarik resleting jaket hingga ke leher. Nafaskupun hingga berasap. Aku menggigil. Kaki gunung burangrang sudah dipeluk kabut yang membatasi jarak pandangku. Aku benar-benar tersesat. Kurogoh handphone di saku jeans. Sial! Sejak tadi belum mendapatkan sinyal.

Aku mulai gelisah. Tapi tak hendak menghentikan langkah. Hingga tiba di sebuah curug, aku mulai kelelahan. Jatuh terduduk. Kaki dan tanganku keram. Jam di pergelangan kiriku menyentuh angka sembilan. Masih siang, namun di dalam hutan yang begini rimbun, seperti lewat tengah malam.

BACA JUGA: Haruskah Dzikir dengan Berurutan?

ArtikelTerkait

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

Paksakan Bangun Shalat Malam

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Aku hendak berdiri, mencari pos dimana kami sedang mencari jejak. Ya, sepertinya aku tersesat. Kalau tidak, aku pasti sudah menemukan pos itu, setidaknya aku akan bertemu dengan orang sebelum aku atau sesudah aku yang dilepas dari pos sebelumnya setiap selang limabelas menit.

Aku tersungkur, kakiku benar-benar tak bisa digerakkan. Kurogoh tas ransel, mencari sesuatu yang mungkin bisa menghangatkan kaki. Nihil. Aku memang orang yang tak pernah mau ribet dengan barang bawaan. Di ransel kecilku hanya ada senter, sebungkus makanan ringan dan sebotol air mineral.

Tak ada barang lain, apalagi lipstik atau bedak seperti teman-teman perempuan seusiaku. Aku nyaris tak kenal barang-barang seperti itu. Dina namaku, teman-teman memanggilku Dani karena menurut mereka itu nama yang cocok untuk sosok perempuan kekar, dengan rambut pendek di atas bahu dan adat kepala batu. Aku memang kukuh dengan prinsipku, bukankah setiap orang memang harus punya prinsip? Aku memang kukuh, tak mudah dibujuk atau dilarang-larang, termasuk ketika Rif’at, kakak kelasku melarangku ikut kegiatan ini.

Menurutnya, tak pantas seorang perempuan panjat tebing, mencari jejak, keluar-masuk hutan. Perempuan itu seharusnya lihai memasak, bisa menjahit, dan pandai bersolek. Puih, sama sekali bukan aku! Persetan dengan kata-kata Rif’at, lagipula apa haknya melarangku? Aku adalah pribadi merdeka, sebebas orangtuaku meninggalkan rumah hingga lupa waktu. Sebebas kakak lelakiku keluar-masuk rumah tak kenal siang-malam, sebebas si bibi yang tumpang kaki di sofa sambil menonton TV dengan keler cemilan di pangkuannya, sebebas itu pulalah aku!

Ah, sial! Gerimis turun dari sela dedaunan. Aku kian menggigil. Sendiri. Mulai kudengar gesekan daun seperti bercanda menikmati bulir hujan. Aku terperangah. Suara-suara hewan terdengar merdu. Ya, suara-suara itu seperti tengah berdzikir. Kupandangi sekelilingku. Pohon-pohon yang tinggi menjulang ke langit kelam.

Ya Allah, aku begini kecil. Hey, dengar! Suara air hujan yang jatuh ke tanah juga seperti berdzikir. Gesekan dedaunan itupun berdzikir. Subhanalloh, ujar bulir-bulir air yang jatuh. Alhamdulillah, lirih dedaunan mendesah. Laaillaha ilalloh, suara-suara binatang di kejauhan. Allohu Akbar, gemuruh air terjun menimpali.

Aku semakin menggigil. Tidak, bukan menggigil kedinginan. Aku merasa nista. Betapa selama ini aku tak pernah membasahi bibirku dengan memuja-mujiNya. Tuhan, akulah lautan dosa. Aku malu masih berpijak di tanahMu. Raga ini tak selayaknya dipayungi langitMu, rongga dadaku tak semestinya masih dipenuhi udaraMu. Namun pada siapa lagi aku bergantung? Tak kudapati lelap di balik badcover tebal, di kamar ber-AC.

BACA JUGA: Ini Waktu Mustajab untuk Berdzikir dan Berdoa di Bulan Ramadhan

Ya Allah, ampuni aku yang selama ini hanya memajang Al Qur’an dalam bufet. Mukenaku masih terlipat rapih dalam lemari. Sajadahku lebaran kemarin terakhir kubentangkan. Ya Allah, ampuni aku. Izinkan aku bernaung di bawah lautan cinta kasihMu. []

Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word

Tags: dzikirhati
Share172SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Makan Minum Waktu Puasa tapi Tak Batal, Kok Bisa?

Next Post

Bunuh Diri, Seorang Pria Warga Prancis Loncat dari Atap Masjidil Haram

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

12 Juli 2025
qarun, harta

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

11 Juli 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

10 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 hati, dzikir

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Sejarah Hari Ini: 3 Maret 1924, Kekhalifahan di Turki Dibubarkan

Oleh Sodikin
3 Maret 2019
0
Ilustrasi. Foto: Kabarsatu

Memang sejak kecil, jiwa pemberontak telah nampak. Sering ia bertengkar dengan gurunya di sekolah Fatimah. Hingga bapaknya memindahkannya ke sekolah...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

8 Doa dalam Surat Al-Imran

Oleh Saad Saefullah
10 Maret 2025
0
Doa Sapu Jagat, Doa agar Dipermudah Mencari Rezeki, Doa dalam Surat Al-Imran

Kisah, sosok dan doa dalam Al-Qur'an, memang tak bisa dipisahkan.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.