• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 11 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Siap Nikah

“Aku Belum Temukan Seorang pun yang Cocok untukku”

Oleh Ainun
5 tahun lalu
in Siap Nikah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: ThingLink

Foto: ThingLink

1.6k
BAGIKAN

NAJMUDDIN Ayyub (amir Tikrit) belum juga menikah dalam tempo yang lama. Maka bertanyalah sang saudara Asaduddin Syirkuh kepadanya, “Wahai saudaraku, kenapa engkau belum juga menikah?”

“Aku belum menemukan seorang pun yang cocok untukku,” tukas Najmuddin.

“Maukah aku pinangkan seorang wanita untukmu?” tawar Asaduddin.

“Siapa?” tandas Najmuddin.

ArtikelTerkait

Pernikahan, Anugerah dari Allah kepada Manusia

Skincare, Apakah termasuk Kewajiban Nafkah Suami kepada Istri?

Rezeki Menikah, Sebuah Motivasi untuk Menikah dari Gubernur Jabar Kang Emil

Ini 5 Cara Mengatasi Patah Hati, Move On dong!

“Puteri Malik Syah, anak Sulthan Muhammad bin Malik Syah Suthan Bani Saljuk atau puteri menteri Malik,” jawab asaduddin.

“Mereka semua tidak cocok untukku” tegas Najmuddin kepadanya.

Asaduddin Syirkuh pun terheran, lalu kembali bertanya kepadanya, “Lantas siapa yang cocok untukmu?”

“Aku menginginkan wanita shalehah yang akan menggandeng tanganku menuju jannah dan akan melahirkan seorang anak yang ia didik dengan baik hingga menjadi seorang pemuda dan ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis ke dalam pangkuan kaum muslimin.”

Ini merupakan mimpinya. Asaduddin pun tak merasa heran dengan ucapan saudaranya tersebut. Ia kemudian bertanya kembali kepadanya, “Terus dari mana engkau akan mendapatkan wanita seperti ini?”

“Barang siapa yang mengikhlaskan niatnya hanya kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepadanya,” jawab Najmuddin.

Suatu hari, Najmuddin duduk bersama salah seorang syaikh di masjid di kota Tikrit berbincang-bincang. Lalu datanglah seorang pemudi memanggil syaikh tersebut dari balik tabir sehingga ia memohon izin dari Najmuddin guna berbicara dengan sang pemudi.

Najmuddin mendengar pembicaraan sang syaikh dengan si pemudi. Syaikh itu berkata kepada si pemudi, “Mengapa engkau menolak pemuda yang aku utus ke rumahmu untuk meminangmu?”

“Wahai syaikh, ia adalah sebaik-baik pemuda yang memiliki ketampanan dan kedudukan, akan tetapi ia tidak cocok untukku,” jawab pemudi tersebut.

“Lalu apa yang kamu inginkan?” Tanya syaikh.

“Tuanku asy-syaikh, aku menginginkan seorang pemuda yang akan menggandeng tanganku menuju jannah dan aku akan melahirkan seorang anak darinya yang akan menjadi seorang ksatria yang bakal mengembalikan Baitul Maqdis ke dalam pangkuan kaum muslimin.”

Advertisements

Allahu Akbar, satu ucapan yang persis dilontarkan oleh Najmuddin kepada saudaranya Asaduddin.
Ia menolak puteri Sulthan dan puteri menteri bersamaan dengan kedudukan dan kecantikan yang mereka miliki.

Demikian juga dengan sang pemudi, ia menolak pemuda yang memiliki kedudukan, ketampanan, dan harta.

Semua ini dilakukan demi apa? Keduanya mengidamkan sosok yang dapat menggandeng tangannya menuju jannah dan melahirkan seorang ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis ke dalam pangkuan kaum muslimin.

Bangkitlah Najmuddin seraya memanggil syaikh tersebut, “wahai Syaikh aku ingin menikahi pemudi ini.”

“Tapi ia seorang wanita fakir dari kampung,” jawab asy-syaikh.

“Wanita ini yang saya idamkan!” tegas Najmuddin.

Maka menikahlah Najmuddin Ayyub dengan sang pemudi. Dan dengan perbuatan, barang siapa yang mengikhlaskan niat, pasti Allah akan berikan rezeki atas niatnya tersebut.

Maka Allah mengaruniakan seorang putera kepada Najmuddin yang akan menjadi sosok ksatria yang bakal mengembalikan Baitul Maqdis ke dalam pangkuan kaum muslimin. Ketahuilah, ksatria itu adalah Shalahuddin al-Ayyubi.

Inilah harta pusaka kita dan inilah yang harus dipelajari oleh anak-anak kita. []

Sumber: Kitabush Shiyam min Syarhil Mumti’ karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin

 

Tags: CocokMenikahNajmuddin AyyubPasangan
Share1585SendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Peringatan 25 Tahun Pendudukan Kota Shusha: Ketika Masjid Jadi Kandang Babi

Next Post

Saat Dipuji, Baca Doa Ini

Ainun

Ainun

Terkait Posts

pernikahan, keistimewaan menikah di bulan Syawal, Cara Mendeteksi Mr Right, Cara Menjaga Kesucian Diri, tujuan menikah yang disebutkan dalam hadis, pria dan wanita pasangan menikah

Pernikahan, Anugerah dari Allah kepada Manusia

1 Agustus 2022
nafkah perawatan kecantikan istri skincare

Skincare, Apakah termasuk Kewajiban Nafkah Suami kepada Istri?

19 Juli 2022
Menikah

Rezeki Menikah, Sebuah Motivasi untuk Menikah dari Gubernur Jabar Kang Emil

9 Juli 2022
cara mengatasi patah hati, hukum menyakiti hati

Ini 5 Cara Mengatasi Patah Hati, Move On dong!

29 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist