• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 1 Oktober 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Akhlaq Rasulullah

Oleh Saad Saefullah
2 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ

Foto: Carousell

0
BAGIKAN

Oleh: Ahmad Suwardi
[email protected]

DI antara perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita adalah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena beliau adalah teladan terbaik bagi kita semua.

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَالْيَوْمَ اْلأَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. al-Ahzab: 21)

ArtikelTerkait

Letak Kemuliaan Seorang Muslim

Handphone, Handphone dan Handphone…

3 Musibah Seorang Manusia

“DemiMu, ya Allah!”, Sekelumit Catatan Perjalanan Seorang Sufi Pemula

Untuk meneladani dan mengikuti Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kehidupannya.

Maka pada hari ini, kita akan sedikit saling mengingatkan tentang keagungan pribadi dan akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga dengan mengenal dan terus mengingatnya, kita akan semakin terpacu untuk mengikuti Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

BACA JUGA: Sederhana, Seperti Ini Sandal Rasulullah ﷺ

Pribadi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah pribadi yang sangat agung, yang menjunjung tinggi akhlak mulia. Akhlak beliau memadukan antara pemenuhan terhadap hak Allah, sebagai Tuhannya dan penghargaan kepada sesama manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang hamba yang banyak sekali bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat-nikmatNya dan sering bertaubat dan beristigfar.

Bahkan beliau pernah shalat sampai kedua kakinya bengkak, sehingga ada yang mengatakan:

يَا رَسُوْلَ اللهِ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلَا أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا

“Wahai Rasulullah! Bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lewat dan yang akan datang?” Beliau dengan ringan menjawab, “Tidakkah patut aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?!”

Meski beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat pandai bersyukur atas segala limpahan nikmat-Nya, beliau tetap saja banyak beristighfar, memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beliau bersabda:

وَاللهِ إِنِّى لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ فِي اليَوْمِ أَكْثَرُ مِنْ سَبْعِيْنَ مَرَّةً

“Demi Allah! Sesungguhnya aku beristigfar, memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih dari 70 kali dalam sehari.”

Beliu juga sangat takut terhadap murka Allah Subhanahu wa Ta’ala jika beliau melihat gumpalan awan, terlihat di wajah beliau isyarat seakan tidak suka dan khawatir. Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah menanyakan hal tersebut, “Wahai Rasulullah ! orang-orang umumnya senang melihat gumpalan awan karena berharap guyuran hujan, sementara engkau terlihat tidak suka dan merasa ketakutan .” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

يَا عَائِشَةُ وَمَا يُؤْمَنُنِي أَنْ يَكُوْنَ فِيْهِ عَذَابٌ قَدْ عُذِّبَ قَوْمُ بِالرِيْحِ

“Wahai Aisyah! Adakah yang memberi jaminan kepadaku bahwa tidak ada adzab dibalik awan itu? Karena ada juga kaum yang diadzab dengan menggunakan angin.”

Meski demikian, beliau adalah orang yang paling pemberani. Pernah pada suatu malam penduduk Madinah dikejutkan oleh suara keras, sehingga mereka semua bergegas menuju ke arah suara itu.

Saat mereka sedang berangkat menuju sumber suara, justru mereka berjumpa dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang dalam perjalanan pulang dari sumber suara. Beliau telah mendatangi sumber suara sebelum yang lain.

Beliau  juga seorang yang sangat lembut dan tidak tergesa-gesa. Suatu ketika beliau pernah berjumpa dengan seorang arab badui lalu orang itu menarik selendang yang beliau kenakan di pundak beliau sehingga meninggalkan bekas pada pundak beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Lalu orang itu berkata, “Wahai Muhammad, berilah aku sebagian dari harta yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepadamu!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak marah. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menoleh dan menyuruh kepada para sahabatnya agar memberikan sesuatu kepada orang ini.

Kisah lain datang dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yang pernah tinggal dan membantu beliau  selama 10 tahun, baik dalam perjalanan maupun ketika di rumah. Anas radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selama 10 tahun tidak pernah mengatakan ‘Uh’ kepadanya.

BACA JUGA: Apa Wangi Parfum Favorit Rasulullah?

Beliau  juga tidak pernah menyalahkan Anas radhiyallahu ‘anhu terhadap apa yang dilakukan, dengan mengatakan, “Kenapa engkau melakukan ini?” atau terhadap apa yang tidak dilakukan, dengan mengatakan, “Kenapa engkau tinggalkan?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memukul siapapun dengan tangan beliau, meskipun seorang pembantu kecuali dalam kondisi jihad fi sabilillah. Beliau juga tidak pernah melakukan aksi pembalasan terhadap semua perlakuan buruk yang beliau alami kecuali jika perlakuan buruk tersebut sudah masuk kategori pelanggaran terhadap apa yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka saat itu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menegakkan hukum karena Allah Subhanahu wa Ta’al.

Betapa tinggi serta mulia akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَ إِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. al-Qalam: 4)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling agung, paling mulia dan paling luhur akhlaknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukan perbuatan nista, tidak pernah mencela dan beliau bukanlah tipe orang yang suka malaknat.

Beliau adalah seorang yang sangat dermawan terutama pada bulan Ramadhan. Kedermawanan beliau  mengalahkan angin yang berhembus. Jika ada yang meminta sesuatu kepada beliau atas nama islam, maksudnya untuk memotivasinya agar masuk islam, maka pasti beliau akan memberikannya, meskipun itu besar.

Perhatikanlah ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan sekawanan kambing kepada seorang laki-laki yang baru saja masuk islam, Setelah mendapatkan pemberian yang sangat banyak tersebut, orang itu pulang ke kaumnya dan mengatakan:

يَا قَوْمُ أَسْلِمُوْا فَإِنَّ مُحَمَّدًا يُعْطِيْنِي عَطَاءَ مَنْ لَا يَخْشَى الفَاقَة

“Wahai kaumku, masuklah kalian ke agama Islam, karena Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan sesuatu sebagaimana pemberian orang yang tidak takut miskin.”

BACA JUGA: Apakah Rasulullah Memiliki Keturunan dari Aisyah?

Akhlak mulia beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berikutnya adalah beliau sangat zuhud terhadap dunia, padahal beliau Rasulullah, utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala , Tuhan yang maha kaya. Jika beliau menginginkan dunia, maka pasti beliau bisa mendapatkannya, namun beliau tidak menginginkannya.

Ketika beliau diberikan pilihan antara hidup di dunia semaunya ataukah menemui Tuhannya, beliau  memilih untuk menemui Tuhannya, maksudnya meninggal. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah menahan lapar selama berhari-hari, karena tidak memiliki makanan yang bisa digunakan untuk mengganjal perut.

Beliau meninggalkan dunia ini tanpa meninggalkan harta warisan berupa emas, perak maupun binatang ternak. Beliau hanya meninggalkan senjata dan baju besi yang digadaikan kepada seorang Yahudi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Subhanallah, bagaimanakah dengan kita? Padahal beliau adalah Rasulullah, yang pasti terjaga dan tidak akan terperdaya oleh dunia.

Mudah – mudahan kita semua dapat mencontoh akhlak mulia beliau sehingga kelak diakhirat nanti kita akan diakui sebagai ummatnya dan masuk surga bersama – sama beliau di dalam surga yang tertinggi yaitu jannatul firdaus. Amiin amiin ya robbal alamin.  []

Tags: Akhlaq Rasulullahﷺ
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Jambu Air di Jalur Gaza

Next Post

Jaminan Rumah di Jannah untuk Mereka yang Melakukan Ini!

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak Terkenal.

Terkait Posts

Tanda Orang Bertaqwa, Kemuliaan

Letak Kemuliaan Seorang Muslim

27 September 2023
Hukum Nonton Film Porno, Pornografi, handphone, Cara Menyembuhkan Ketagihan Konten Porno

Handphone, Handphone dan Handphone…

21 September 2023
Adab Bertakziah, Bahaya Hidup Sengsara, Ciri Orang Munafik, Musibah

3 Musibah Seorang Manusia

15 September 2023
Keutamaan Dzikir Al-Matsurat, Doa, Syarat Terkabulnya Doa, Amalan yang Pahalanya Besar, Cara Hidup Berkah, Kekuatan untuk Selesaikan Masalah, Sabar, prinsip tawakal, Kebahagiaan, Tanda Orang Bertaqwa

“DemiMu, ya Allah!”, Sekelumit Catatan Perjalanan Seorang Sufi Pemula

13 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Fahri Hamzah

Fahri Hamzah Ungkap Bakal Banyak Kejutan-kejutan Hingga 19 Oktober

Oleh Saad Saefullah
30 September 2023
0

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat memberikan pengantar diskusi Gelora Talks bertajuk "Menanti Kejutan Baru Koalisi Capres 2024".

Level Shalat, Syarat Imam Shalat Berjamaah, Fikih Shalat Dhuha, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Tata Cara Shalat Hajat, keutamaan shalat hajat, Sholat Dhuha 4 Rakaat, Syarat Amal Ibadah Diterima Allah, rukun shalat, Keutamaan Doa Iftitah, Ikhlas, Perkara yang Disukai dan Dibenci Allah, tahajud, Shalat Witir, iman, Imam Shalat di Akhir Zaman, Amalan Ringan Berpahala Besar, Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Tahajud, Hukum Doa Iftitah dalam shalat, Ustadz Adi Hidayat, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Hukum Shalat tanpa Peci, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Shalat Sunnah Qabliyah Shubuh,, Tempat Dilarang Shalat, Hukum Lelaki Shalat tanpa Peci, shalat dhuha, Adab Sebelum Shalat, Batas Waktu Shalat Dhuha, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Keutamaan Shalat Sunnah, shalat dhuha,,Rukun Islam, Hukum Muslim Meninggalkan Shalat Fardhu, Cara Menenangkan Hati, Sedang Shalat Dipanggil Orang Tua,, Hukum Tahajud setelah Witir, Keutamaan Shalat Sunnah, Prasangka Baik pada Allah, Hukumnya Hanya Membaca Surat Al-Ikhlas dalam Shalat Tahajud, Cara Membersihkan Jiwa, Shalat Tahajud, Hukum Shalat di Tempat yang Ada Patungnya

Hukum Shalat di Tempat yang Ada Patungnya

Oleh Haura Nurbani
30 September 2023
0

Apa hukum shalat di tempat yang ada patungnya?

Hukum Berdoa Agar Panjang Umur, InsyaAllah, Cara Berbakti pada Orangtua yang Sudah Wafat

3 Cara Berbakti pada Orangtua yang Sudah Wafat

Oleh Dini Koswarini
30 September 2023
0

Ya, bagaimana cara berbakti pada orangtua yang sudah wafat?

umrah

Pemerintah Saudi Tetapkan Aturan Pakaian Umrah Wanita Terbaru

Oleh Yudi
30 September 2023
0

Seperti diketahui, Kerajaan Arab Saudi telah resmi membuka kedatangan jemaah umrah dari luar Kerajaan sejak 1 Muharram 1445 H lalu.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.