• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 13 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Akhlak Seorang Salman Al-Farisi

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 1 menit baca
A A
0
Isyarat Kepergian Manusia Mulia, hal yang disukai Nabi Muhammad

Ilustrasi Foto: Unsplash

23
BAGIKAN

DARI kota Madain terlihat ada laki-laki yang datang dari Syam terlihat kelelahan karena memikul buah tin dan kurma. Saat ia sedang istirahat terlihat ada seorang lelaki yang berpenampilan sangat sederhana. Lalu ia meminta tolong padanya untuk membawakan barang bawaannya dengan menjanjikan upah untuknya. Lelaki berpenampilan sederhana itu menuruti perintahnya.

Setelah itu mereka berjalan bersama-sama. Hingga di tengah perjalanan mereka bertemu dengan satu rombongan. Lalu lelaki berpenampilan sederhana itu memberi salam pada mereka. Rombongan itu pun berhenti seraya menjawab, “Wa’alaikum salam, ya Amir.”

BACA JUGA: Sandal Bilal bin Rabah dan Rumah Salman Al-Farisi

Orang Syam itu keheranan, dalam pikirnya siapa pula Amir yang mereka maksud. Keheranannya bertambah ketika bertemu dengan rombongan lainnya yang hendak membawakan barang yang dipikul oleh orang itu.

ArtikelTerkait

Masuk Islamnya Khalid bin Walid

7 Keteladanan Aisyah

2 Umar yang di Doakan Rasul untuk Masuk Islam, Umar bin Khattab salah Satunya

6 Sahabat Penyampai Surat Nabi Muhammad ﷺ

“Berikanlah pada kami, wahai Amir!” ucap mereka.

Hingga mengertilah orang Syam itu jika orang yang bersamanya seorang Amir dari kota Madain, ialah Salman Al-Farisi. Penyesalan pun mengalir dari bibirnya, karena merasa malu lantas ia hendak mengambil barang yang dipikul oleh sang Amir. Tapi ia malah menolaknya seraya berkata, “Tidak, sebelum aku antar sampai ke rumahmu.”

Bagi Salman Al-Farisi pekerjaan dengan melayani orang lain sama sekali tidak mencederai kedudukannya sebagai seorang pemimpin. Karena dalam Islam, seorang pemimpin merupakan wakil umat yang bertugas untuk melayani kepentingan umat.

BACA JUGA: Kesederhanan Gubernur Salman al-Farisi

Dan justru itu membuatnya memiliki kedudukan tertinggi di hadapan Allah SWT, Sebagaimana sabda Nabi, “Kemuliaan orang adalah agamanya, harga diri (kehormatannya) adalah akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya.” (Hr Ahmad dan Al-Hakim) []

Sumber: Oase Kehidupan, merujuk kisah-kisah hikmah sebagai teladan/Penerbit: Marja/Penulis:Abu Dzikra – Sodik Hasanuddin,2013

Tags: Salman al-Farisisirah
Share23SendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Pesan Pertama Nabi saat Tiba di Madinah: Bersilaturahimlah!

Next Post

Akibat Lockdown, Warga Miskin Brasil Teriak Kelaparan

Yudi

Yudi

Terkait Posts

pemimpin yang adil, Nabi Sulaiman, umar bin khattab, Sumur Utsman bin Affan, Khalid bin Walid

Masuk Islamnya Khalid bin Walid

11 Agustus 2022
Wanita Kenapa Perempuan Suka Gosip, Keteladanan Aisyah

7 Keteladanan Aisyah

29 Juli 2022
Fakta Abdurrahman bin Auf:, Utsman bin Affan, Al-Qamah, Nabi Khidir, Uzair, Umar bin Khattab, ﷺ

2 Umar yang di Doakan Rasul untuk Masuk Islam, Umar bin Khattab salah Satunya

29 Juli 2022
Sahabat penyampai surat nabi Muhammad

6 Sahabat Penyampai Surat Nabi Muhammad ﷺ

28 Juli 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist