• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 23 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Ahmad Hassan, Tokoh Persis yang Menyejarah

Oleh Amang Dede
6 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Adz-dzikro

Foto: Adz-dzikro

0
BAGIKAN

 

AHMAD Hassan adalah salah satu tokoh pendiri Islam. Ia adalah tokoh utama organisasi persatuan Islam (Persis). Ia terkenal sebagai ulama yang sangat militan, teguh pendirian, dan memiliki kecakapan luar biasa. Kita hanya baru mengenalnya secara sekilas saja. Oleh karena itu, untuk mengobati rasa penasaran kita tentang beliau, mari kita kenali lebih dekat mengenai beliau.

Ahmad Hassan atau A Hassan bin Ahmad lahir tahun 1887 di Singapura. Ayahnya bernama Ahmad yang berasal dari India dan dan bergelar Pandit. Ibunya bernama Muznah yang berasal dari Palekat Madras, tetapi lahir di Surabaya. Ahmad dan Muznah menikah di Surabaya ketika Ahmad pergi berdagang ke kota itu dan kemudian menetap di Singapura.

Pada usia 12 tahun, A Hassan belajar mandiri dengan bekerja di sebuah toko milik iparnya. Sambil bekerja, ia menyempatkan diri belajar privat dan berusaha menguasai bahasa Arab sebagai kunci untuk memperdalam pengetahuan tentang Islam. Dia juga mengaji pada Haji Ahmad di Bukittiung, dan pada Muhammad Thaib, seorang guru yang terkenal, di Minto Road.

ArtikelTerkait

Dikenal sebagai Guru Muhammad Al Fatih, Siapakah Syaikh Aaq Syamsuddin?

KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab), Bapak Fikih Peradaban

Mengenal Ahmad Hassan, Tokoh Persis

Profil dan Karya 4 Ulama Ahli Tafsir Terkemuka di Dunia Islam

Ahmad Hassan banyak mempelajari ilmu nahwu dan sharaf dari Muhammad Thaib. Sebagai orang yang keras kemauannya dalam menuntut ilmu, ia tidak keberatan jika harus datang dini hari sebelum Subuh. Namun, karena merasa tidak ada kemajuan setelah kira-kira empat bulan belajar nahwu dan sharaf, ia memutuskan untuk beralih mempelajari bahasa Arab pada Said Abdullah al-Musawi selama tiga tahun.

Selain itu, ia juga belajar kepada pamannya, Abdul Lathif (seorang ulama yang terkenal di Malaka dan Singapura), Syekh Hasan (seorang ulama yang berasal dari Malabar), dan Syekh Ibrahim (seorang ulama dari India). Beliau mempelajari dan memperdalam Islam dari beberapa guru tersebut sampai kira-kira tahun 1910, menjelang usia 23 tahun.

Selain memperdalam ilmu agama Islam, dari tahun 1910 hingga tahun 1921, Ahmad Hassan melakukan berbagai macam pekerjaan di Singapura. Dari tahun 1910 sampai tahun 1913, ia menjadi guru tidak tetap di madrasah orang-orang India yang terletak di Arab Street, Baghdad Street, dan Geylang Singapura. Ia juga menjadi guru tetap di Madrasah Assegaf di Jalan Sulthan. Sekitar tahun 1912-1913, ia menjadi anggota redaksi surat kabar Utusan Melayu yang diterbitkan oleh Singapore Press.

Ahmad Hassan bukanlah tokoh tersohor yang aktif dan populer akan sumbangsihnya di bidang politik. Ia memilih pokus untuk membina kawula muda dari segi kapasitas agama. Natsir, adalah muridnya yang sangat populer akan pemikiran dan pribadi yang sangat religius. Atas nasihat Hassan sebagai mentor bagi Natsir, Natsir yang pandai berbahasa Belanda mendebat pendeta yang menyudutkan Nabi Muhammad SAW melalui surat kabar yang beredar ketika itu. Aksi ini mendapat dukungan penuh dari Hassan dan juga mentor Natsir yang lain yakni K.H Agus Salim.

Tak hanya Natsir yang banyak belajar kepada Hassan terkait ilmu agama, presiden pertama Indonesia yakni Soekarno juga belajar agama kepada Hassan. Meski Soekarno tidak mewarisi pemikiran Hassan, namun Hassan tak kenal lelah untuk terus menularkan ilmu agama kepadanya. Hubungan Hassan dan Soekarno semakin terlihat ketika Soekarno diasingkan ke Endah, Flores, oleh pemerintahan Belanda. Soekarno acap kali berkorespondensi kepada Hassan terutama menyangkut masalah-masalah agama.

Kumpulan surat-menyurat Soekarno kepada Hassan diabadikan dalam buku “Di bawah Bendera Revolusi Jilid 1”. Hassanlah yang setia mengirimkan Soekarno majalah dan buku-buku Islam untuk menemani hari-hari sepinya Soekarno selama pembuangan.
Ahmad Hassan adalah orang yang konsisten akan pemikiran dan gagasannya. Pemahaman dan pemikirannya senantiasa berlandaskan al-qur’an dan as-sunnah. Gagasan dan pemikiran kenegaraan juga tak pernah ia pisahkan dengan konsep Islam. Bagi Hassan, Islam adalah agama syumul yang mengatur segalanya termasuk hal-ihwal kenegaraan. Ketika Soekarno merumuskan konsep Nasionalisme yang memisahkan peran agama, Hassan pun menolak. Nasionalisme ala Hassan, ketika kecintaan kita kepada bangsa dan tanah air kita, kita landaskan kepada Islam. Suatu negara tidak boleh melandaskan prinsip kenegaraannya hanya berdasarkan kepentingan rakyat saja namun harus ada kepentingan dan cita-cita mulia Islam didalamnya. Gagasan inilah yang diwariskan kepada murid kesayangannya, Natsir.

Tahun 1936 didirikannya MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) sebuah wadah perjuangan Islam yang menyatukan berbagai macam ormas Islam. Didalamnya bergabung NU, Muhammadiyah, Persis, Sarekat Islam, dan hampir semua ormas Islam lainnya kecuali Ahmadiyah. Tiga tahun berselang, diadakan Kongres Islam di Solo yang membicarakan berbagai persoalan agama dan politik termasuk aliran sesat dan beberapa kasus yang menghina Islam. Persis dipilih sebagai ketua komisi untuk membahas kasus aliran sesat dan kasus yang menghina Islam ketika itu. Pemilihan dan pengangkatan ini tak lepas atas sumbangsih Hassan yang berhasil membuat persis disegani dan dihormati oleh ormas Islam lainnya.

Ahmad Hassan memiliki reputasi yang cukup memikat karena berani berhadapan langsung dengan aliran-aliran sesat di Indonesia. Tahun 1933, Hassan berdebat dengan Ahmadiyah dan diliput secara nasional. Bisa dibilang, persis menjadi tersohor dan sangat disegani ketika itu tak terlepas dari peran besar tokoh yang menyejarah dan monumental yakni Ahmad Hassan. Sosok Ahmad Hassan layak disejajarkan dengan tokoh pergerakan lainnya; Cokroaminoto, Agus Salim, Wahid Hasyim, dan sebagainya.  []

Sumber: eramadina/abdaz

Tags: Ahmad HassanPersis
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ibnu Batutah, Sang Pengembara Dunia yang Belum Tertandingi

Next Post

Menag Hadiri Undangan Raja Salman di Mina

Amang Dede

Amang Dede

Lelaki. Tidak Terkenal.

Terkait Posts

Syaikh Aaq Syamsuddin,

Dikenal sebagai Guru Muhammad Al Fatih, Siapakah Syaikh Aaq Syamsuddin?

13 Februari 2023
KH Wahab Hasbullah

KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab), Bapak Fikih Peradaban

25 Januari 2023
ahmad hassan

Mengenal Ahmad Hassan, Tokoh Persis

22 Januari 2023
menuntut ilmu, ulama ahli tafsir Pentingnya Hadis dalam Islam, dalil tentang I’tikaf, Lafaz niat puasa Ramadhan, Adab terhadap Ulama Mazhab, Ilmuwan Muslim Andalusia, semangat menuntut ilmu, Abu Hanifah, hadis menuntut ilmu, membaca kitab makna Islam

Profil dan Karya 4 Ulama Ahli Tafsir Terkemuka di Dunia Islam

27 Desember 2022
Please login to join discussion

Terbaru

aming

Akui Tengah Perbaiki Diri, Aming Merasa Tidak Perlu Diumbar

Oleh Yudi
23 Maret 2023
0

Memutuskan untuk hijrah, Aming mengaku belum merasakan adanya perubahan yang cukup berarti.

buka puasa

Muda-mudi Bukan Mahram di Aceh Utara Dilarang Buka Puasa Bersama Semeja

Oleh Yudi
23 Maret 2023
0

Larangan buka puasa bersama itu tertuang dalam seruan bersama dikeluarkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Utara.

buka bersama

Jokowi Tiadakan Buka Puasa Bersama Pejabat-Pegawai Pemerintah

Oleh Yudi
23 Maret 2023
0

Sehubungan dengan hal tersebut, pelaksanaan buka puasa bersama pada bulan suci Ramadan 1444 Hijriah agar ditiadakan.

Pohon kurma Keutamaan Puasa Asyura, Manfaat Puasa Senin Kamis, Target Amalan Harian Ramadhan, Keistimewaan Ramadhan, Qadha Puasa, Keutamaan Ramadhan, Manfaat Buah Kurma, Manfaat Kurma buat Ibu Hamil, Manfaat Puasa, Hukum Berpuasa Sunnah Seminggu sebelum Ramadhan, Urutan Tata Cara Berbuka Puasa

5 Urutan Tata Cara Berbuka Puasa Sesuai Tuntunan Rasulullah ﷺ

Oleh Haura Nurbani
23 Maret 2023
0

Inilah urutan tata cara berbuka puasa sesuai anjuran Rasulullah ﷺ.

Terpopuler

Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan?

Oleh Eppi Permana Sari
2 Mei 2017
1
Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan? 1

Akan tetapi, mengatakan bahwa bermaaf-maafan adalah syarat agar puasa diterima tidaklah benar.

Lihat Lebih

Siksa Kubur Dihentikan di Bulan Ramadhan, Benarkah?

Oleh Eppi Permana Sari
20 Maret 2019
0
Bulan Haram

Ramdaha adalah bulan penuh ampunan,maka benarkah siksa kubur dihentikan di bulan ramadhan?

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications