BANDUNG— Aden Achmad (51), seorang penyandang disabilitas, menjadi salah satu caleg disabilitas dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang mendaftar di Kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Selasa (17/7/2018).
Pria yang juga aktivis difabel Bandung Raya ini maju di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kota Bandung-Cimahi. Ia mendapat nomor urut 6.
BACA JUGA: PKS Tetap Prioritaskan 9 Kadernya Jadi Cawapres
Aden menuturkan bahwa keberadaan caleg disabilitas di Bandung maupun Jawa Barat kerap dipandang sebelah mata. Terutama di bidang pelayanan publik, pendidikan dan lapangan pekerjaan.
“Motivasi saya ikut caleg adalah memerjuangkan kesetaraan hak-hak disabilitas warga Jawa Barat di parlemen. Saya ingin terpenuhinya hak penyandang disabilitas warga Jawa Barat di segala sektor sesuai amanah Undang-Undang,” ucap Aden.
Pria yang kini menggeluti usaha bidang kursi roda itu mengaku baru pertama kali ikut pencalegan. Sebelumnya, ia mengaku ditawari DPW PKS Jabar untuk menjadi kader partai.
“Setahun lalu, saya ditawari PKS Jabar untuk bergabung. Saya terima yang penting kan untuk perubahan hak disabilitas,” ujarnya.
Berdasarkan pengalamannya sebagai tunadaksa, ada saja penyandang disabilitas yang kesulitan akses menuju pelayanan publik. Misalnya, saat ia harus mendaftar SKCK ke Polda Jabar.
“Alhamdulillah, dengan saya ikut caleg ini saja dapat pengalaman bikin SKCK, pergi ke pengadilan sendirian. Di luar itu saya dibantu PKS untuk bikin SKCK ke Polda Jabar,” katanya.
Karena harus mendaftar ke lantai dua, maka aksesnya tidak ramah bagi penyandang disabilitas. Alhasil, ia dibantu pengurus.
Aden berharap, dengan adanya keterwakilan penyandang disabilitas duduk di lembaga legislatif, perhatian untuk penyandang disabilitas juga bisa lebih baik.
“Saya berpikir bahwa jadi caleg adalah ikut berjuang di parlemen agar hak-hak disabilitas tercapai,” katanya.
BACA JUGA: Haikal Hasan Optimis PKS Jadi Partai yang Memperjuangkan Umat
Selain itu, dia berharap agar keikutsertaannya di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 ini bisa menjadi motivasi bagi penyandang disabilitas lainnya. Terutama untuk berani berkompetisi di pentas yang sama dengan warga normal lainnya.
“Saya kemarin dengar ada teman perempuan ikut pencalonan dari Demokrat dan satu laki-laki dari Perindo,” tuturnya. []
SUMBER: LIPUTAN 6