• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 14 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Dunia

Ada Rencana Referendum tentang Cadar di Swiss, Ini Reaksi Muslim

Oleh Eneng Susanti
1 tahun lalu
in Dunia
Waktu Baca: 1 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Swiss Info

Ilustrasi. Foto: Swiss Info

0
BAGIKAN

SWISS–Referendum tentang cadar di Swiss akan digelar pada 7 Maret 2021. Bermula dari kampanye Partai Rakyat Swiss (SVP) sayap kanan yang menyerukan untuk melarang penutup wajah dikenakan di tempat umum. Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar warga Swiss mendukung pelarangan cadar yang dikenakan beberapa Muslimah.

“Di Swiss tradisi kami adalah menunjukkan wajah Anda. Itu adalah tanda kebebasan dasar kami,” kata anggota Parlemen SVP sekaligus Ketua Komite Referendum, Walter Wobmann.

BACA JUGA: Ratusan Massa Protes Undang-Undang Larangan Cadar di Denmark

Wobmann menyebut pemungutan suara itu tidak menentang Islam. Menurut dia, penutup wajah adalah simbol dari Islam politik yang ekstrem dan semakin menonjol di Eropa. Fenomena ini tidak memiliki tempat di Swiss.

ArtikelTerkait

4 Fakta di Balik Dilepasnya Pagar Pembatas Kabah

Turki Luncurkan 2 Buku tentang Hagia Sophia

Juli Ditetapkan sebagai Bulan Warisan Muslim Amerika di Utah

Arab Saudi Terapkan Haji Ramah Lingkungan

Lantas, bagaimana reaksi muslim di negara tersebut?

Dilansir dari Daily Sabah, Kamis (4/3/2021), Muslim Swiss mengatakan bahwa partai-partai sayap kanan menggunakan pemungutan suara untuk mengumpulkan pendukung menjelekkan Muslim. Bagi mereka, tindakan ini dapat memicu perpecahan yang lebih luas.

Salah seorang Muslimah Swiss, Rifa’at Lenzin (67 tahun), mengatakan, dia sangat menentang larangan niqab. Tindakan tersebut tidak menangani masalah yang tidak ada. Lenzin menyebut Muslim di Swiss telah hidup dengan baik.

“Mengubah konstitusi untuk memberi tahu orang apa yang mereka bisa dan tidak bisa pakai adalah ide yang sangat buruk. Ini Swiss, bukan Arab Saudi,” kata Lenzin.

BACA JUGA: Swiss Menentang Inisiatif Pelarangan Burka

“Kami Muslim, tapi kami warga Swiss yang tumbuh di sini. Pemungutan suara ini rasialis dan Islamofobia,” imbuhnya.

Sebelum Swiss, Prancis telah melarang penggunaan kerudung seluruh wajah di depan umum pada 2011. Denmark, Austria, Belanda, dan Bulgaria juga memiliki larangan penuh atau sebagian untuk mengenakan penutup wajah di depan umum.

Muslim sendiri membentuk 5,2 persen dari populasi Swiss yang berjumlah 8,6 juta orang. Sebagian besar muslim Swiss berasal dari Turki, Bosnia, dan Kosovo. []

SUMBER: DAILY SABAH

Tags: cadarIslamofobiaMuslimswiss
ShareSendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Pujian Allah bagi Muslim yang Shalat Berjamaah

Next Post

Menangislah karena Takut PadaNya…

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

pagar pembatas kabah, kabah masjidil haram haji hadis tentang haji

4 Fakta di Balik Dilepasnya Pagar Pembatas Kabah

6 Agustus 2022
hagia sophia

Turki Luncurkan 2 Buku tentang Hagia Sophia

6 Agustus 2022
bulan warisan muslim, tokoh muslim dalam kalender, Sya'ban, amalan pahala kalender

Juli Ditetapkan sebagai Bulan Warisan Muslim Amerika di Utah

25 Juli 2022
jamaah haji berdoa hadis tentang haji

Arab Saudi Terapkan Haji Ramah Lingkungan

2 Juli 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist