• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Kamis, 15 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Tsaqofah Sejarah

Achtiname Muhammad, Surat Perjanjian Nabi Muhammad untuk Melindungi Kaum non Muslim

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 tahun ago
in Sejarah
Reading Time: 3 mins read
0
Foto: Pinterest

Foto: Pinterest

  • Bagikan Yuk :

THE Achtiname Muhammad, juga dikenal sebagai Perjanjian atau Perjanjian (Testamentum) dari Muhammad. Achtiname Muhammad adalah dokumen yang merupakan piagam atau surat perintah diratifikasi oleh Nabi Muhammad SAW, yang memberikan perlindungan dan hak lainnya untuk para biarawan Kristen Saint Catherine Monastery.

Surat ini disegel dengan imprint mewakili tangan Nabi Muhammad.

Āshtīnāmeh berasal dari bahasa Persia yang berarti “Kitab Perdamaian”, sebuah istilah Persia untuk perjanjian dan perjanjian.

Isi Achtiname Muhammad

“Ini adalah pesan dari Muhammad bin Abdullah, sebagai suatu perjanjian bagi mereka yang menganut Kristen, jauh dan dekat, kami beserta mereka.

Sesungguhnya aku, para hamba, para pembantu dan para pengikutku membela mereka, karena orang Kristen adalah wargaku; dan demi Allah! aku menahan diri untuk melakukan apapun yang menentang mereka.

Tidak ada paksaan untuk mereka.

Juga tidak boleh hakim-hakim mereka disingkirkan dari pekerjaannya, maupun para biarawan mereka dari biara-biaranya.

Tidak ada orang yang boleh menghancurkan rumah agama mereka, atau merusakkannya, atau mengambil sesuatupun daripadanya ke dalam rumah-rumah orang Muslim.

Bilamana ada orang yang melakukan hal ini, ia menyalahi perjanjian Allah dan tidak mematuhi Nabi-Nya.

Sesungguhnya, mereka adalah sekutuku dan memiliki perjanjian erat dariku melawan semua yang mereka benci.

Tidak ada orang yang boleh memaksa mereka untuk pergi atau mengharuskan mereka untuk berperang.

Orang-orang Muslim harus berperang untuk mereka.

Jika seorang wanita Kristen menikah dengan seorang Muslim, tidak boleh dilakukan tanpa seizin wanita itu. Wanita itu tidak boleh dihalangi untuk mengunjungi gerejanya untuk berdoa.

Loading...

Gereja-gereja mereka harus dihormati. Mereka tidak boleh dihalangi untuk memperbaikinya atau kekudusan perjanjian-perjanjian mereka.

Tidak ada bangsa (Muslim) yang boleh melanggar perjanjian ini sampai Akhir Zaman.”

Sejarah Penemuan Achtiname Muhammad

Dokumen ini menyatakan bahwa Nabi Muhammad pada 570M – 633M, secara pribadi melalui perjanjian ini memberikan hak-hak dan kemudahan bagi semua orang Kristen. Memuat sejumlah butir topik perlindungan orang-orang Kristen yang hidup dalam kekuasaan Islam sebagaimana para peziarah dalam perjalanan ke biara-biara, kebebasan beragama, kebebasan bepergian dan kebebasan menentukan para hakim dan memelihara hak milik mereka, bebas dari wajib militer dan pajak serta hak untuk dilindungi dalam peperangan.

Naskah perjanjian yang asli sudah tidak ada lagi, tetapi beberapa salinan masih ada di Biara Santa Katarina, di antaranya ada yang disaksikan oleh para hakim Islam untuk menguatkan keotentikan sejarahnya. Penjelasan tradisional mengenai hilangnya naskah asli adalah pada waktu Kekaisaran Ottoman menyerang Mesir pada tahun 1517M atas perintah Sultan Selim I, naskah asli diambil dari biara tersebut oleh tentara Ottoman dan dibawa ke istana Selim di Istanbul. Salinannya kemudian dibuat untuk mengganti kehilangannya di biara tersebut.

Di sisi lain, mungkin pula perjanjian itu diperbarui di bawah penguasa baru, sebagaimana disebutkan dalam dokumen lain di arsip tersebut. Tradisi mengenai toleransi yang ditunjukkan terhadapa biara ini telah dilaporkan dalam dokumen-dokumen pemerintah yang diterbitkan di Kairo, dan selama periode kekuasaan Ottoman 1517M-1798m, Pasha Mesir setiap tahun menegaskan kembali perlindungannya.

Pada tahun 1630M, Gabriel Sionita menerbitkan edisi pertama naskah bahasa Arab, dengan terjemahan bahasa Latin, berjudul Testamentum et pactiones inter Mohammedem et Christianae fidei cultores atau judul bahasa Arab “Al-‘ahd wa-l-surut allati sarrataha Muhammad rasul-Allah li ahl al-millah al-nasraniyyah.”.

Asal mula dokumen ini telah menjadi topik berbagai tradisi berbeda, yang paling terkenal melalui kisah-kisah petualang Eropa yang mengunjungi biara tersebut. Para pengarang ini termasuk perwira Perancis Greffin Affagart meninggal tahun 1557M, pengunjung Perancis Jean de Thévenot meninggal tahun 1667M, dan uskup (prelate) Inggris Richard Peacocke, yang menyertakan terjemahan bahasa Inggris pada naskah tersebut.

Sejak abad ke-19, beberapa bagian Achtiname ini mulai diteliti lebih mendalam, terutama daftar para saksi. Terdapat kemiripan dengan dokumen-dokumen lain yang diberikan kepada komunitas agama lain di Timur Dekat. Salah satu contoh adalah surat Muhammad bagi orang-orang Kristen di Najrān, yang ditemukan pertama kali pada tahun 878M pada sebuah biara di Irak dan naskahnya diawetkan di Chronicle of Séert. [rf/Islampos]

*dari berbagai sumber

  • Bagikan Yuk :
Tags: Achtiname MuhammadSurat Perjanjian
Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Related Posts

Foto: Unsplash

Begini Cara Muhammad Al-Fatih Dididik

29 Maret 2021
Foto: Why We Seek

Peninggalan Peradaban Islam di Kota Bukhara

19 Maret 2021
Foto: Global Village Space

Kisah Keji Pasukan Mongol Hancurkan Kota-kota Peradaban Islam

19 Maret 2021
Ilustrasi. Foto: BBC

Ini 4 Kota Pusat Peradaban Islam yang Pernah Dihancurkan Mongol

18 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Foto: AFP

Sejarah Valentine di Saudi, dari Haram hingga Jadi "Halal" Sekarang Ini

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Foto: Pinterest
Dunia Ghaib

Kena Gangguan Setan, Seperti Ini Cara Ruqyah Mandiri

Redaktur Ari Cahya Pujianto
31 menit ago
Ilustrasi. Foto: The San Francisco Examiner
Ramadhan

Apakah Nabi Pilih-pilih Makanan untuk Berbuka dan Sahur?

Redaktur Sodikin
1 jam ago
Ilustrasi. Foto: 
Adobe Stock
Miracle of Quran

Keistimewaan Kurma, Tumbuh dalam 5 Fase

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago
Foto: Unsplash
Akhir Zaman

3 Golongan yang Tidak Mendapat Syafaat di Hari Kiamat

Redaktur Yudi
3 jam ago
ADVERTISEMENT

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend