• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 15 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah

Sejarah Peradaban Islam: Kontribusi Dokter Muslim dalam Penyembuhan Epilepsi

Oleh Eneng Susanti
3 tahun lalu
in Tsaqofah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
epilepsi, Near Death Experiences, penyembuhan dengan doa, Laila Al-Ghifariyah, bacaan dan doa ketika sakaratulmaut,manfaat shalat tasbih, Ilustrasi penghapus dosa

Ilustrasi. Foto: Axios

0
BAGIKAN

SAHABAT Islampos, banyak dokter muslim yang turut berkontribusi di dunia kedokteran. Termasuk dalam penyembuhan penyakit. Salah satunya epilepsi. Bagaimana kontribusi dokter muslim dalam penyembuhan epilepsi?

Penyakit epilepsi acapkali dipandang negatif. Penyakit ini kerap dianggap sebagai kutukan dan hukuman Tuhan. Padahal, epilepsi adalah penyakit yang berkaitan dengan syaraf.

Kata epilepsi berasal dari bahasa Yunani, epilepsia yang artinya serangan. Di dunia kedokteran, epilepsi kerap disebut ayan. Epilepsi merupakan gangguan pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik yang berlebihan di otak. Gejalanya bisa terjadi mendadak dan berulang-ulang.

Penyakit epilepsi telah menyita perhatian sejak berabad-abad silam. Para dokter Muslim yang berkiprah di era kejayaan, telah melakukan berbagai studi dan kajian mendalam tentang penyakit ini. Penderita epilepsi pun tak lantas dijauhi.

ArtikelTerkait

Apakah Terkena Diabetes di Usia Muda Bisa Sembuh?

Ciri-ciri Darah yang Sudah Rusak yang Bisa Dikenali oleh Diri Sendiri

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

Bagaimana Cara Hentikan Bersin yang Terus-menerus?

BACA JUGA: Menderita Epilepsi, Wanita Ini Justru Bukan Meminta Doa Kesembuhan

Riset ilmiah epilepsi berjalan seiring kemajuan bidang medis pada masa Abbasiyah. Sebelum itu, di beberapa wilayah Islam, terdata sejumlah penyandang epilepsi. Mereka belum mendapat pelayanan medis secara memadai, terutama karena kurangnya pengetahuan terhadap epilepsi.

Menurut penjelasan sejarawan, Syed Wasim Akhtar serta Hasan Aziz, persepsi terkait epilepsi di dunia Islam Abad Pertengahan bisa ditilik dari tiga dimensi.

Pertama, pandangan secara keagamaan.

Kedua, referensi pada khazanah medis Islam.

Ketiga, penilaian di kalangan masyarakat.

Lebih jauh mereka mengatakan, di dalam Alquran memang tidak ada referensi khusus tentang epilepsi.

“Tapi, kitab suci kaum Muslim ini memberi tuntunan agar umat memanfaatkan karunia Allah untuk mengatasi aneka masalah,” kata Syed Wasim dan Hasan Aziz dalam artikel bertajuk Perception of Epilepsy in Muslim History.

Begitupun hadits Nabi Muhammad ﷺ, mengarahkan umat untuk memajukan ilmu pengetahuan. Ilmu, sesuai pesan Rasulullah ﷺ, berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Salah satunya mencari teknik pengobatan terbaik, termasuk pada penyakit epilepsi.

Satu hadits Shahih Bukhari menuturkan tentang wanita bernama ‘Atha bin Abi Rabbah yang mengidap epilepsi. Rasulullah ﷺ pun mendoakannya. Beliau memintakan kesembuhan dari Allah SWT. Itulah bentuk perhatian Rasulullah ﷺ pada penyandang epilepsi.

Umat Muslim mengerahkan kemampuan untuk meneliti penyebab epilepsi serta diagnosisnya secara tepat. Studi ilmiah tentang epilepsi pertama kali dilakukan oleh ilmuwan Yunani, Hipocrates. Ia berhasil mengidentifikasi penyakit ayan ini sebagai masalah pada otak.

Risalah medis dari Hipocrates lantas diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab, lalu menjadi rujukan pengembangan kajian kedokteran di dunia Islam. Para dokter Muslim membangun penelitian medis yang lebih maju untuk mengurai hal ihwal epilepsi.

Lebih dari seribu tahun lampau, ilmuwan dan dokter Muslim berhasil menyusun sejumlah teks dan risalah penting terkait epilepsi. Mereka berkiprah di pusat-pusat ilmu, seperti Baghdad, Kairo, dan Kordoba.

Ibnu Sina (980-1037) memelopori kajian tentang epilepsi. Ia mengategorikan epilepsi dalam unsur neuropsikiatri. Menurut Syed Wasim dan Hasan Aziz, Ibnu Sina pula yang pertama kali memakai kata ‘epilepsi’ di bidang kedokteran. Kata itu terdapat dalam mahakarya berjudul al-Qanun fi at-Thibb atau Kanun Kedokteran.

Ibnu Sina mengutip dari kata Latin, epilepsia, yang berarti ‘serangan dari luar.’ Ini salah satu kontribusi berharga dari umat Muslim di ranah medis dunia.

Istilah itu lantas digunakan secara luas di Eropa hingga berabad-abad kemudian. Para sejarawan sains tak hanya mengagumi, tapi juga membandingkan karya dan pemikiran Ibnu Sina dan Hipocrates. Kedua ilmuwan legendaris itu diketahui tetap memasukkan persepsi publik terkait aspek supranatural seputar epilepsi.

BACA JUGA: Hidup di Dunia tidaklah Sepi dari Ujian dan Cobaan

Menurut tokoh bernama lengkap Abu Ali al Husayn ibn Abd Allah ibn Sina itu, epilepsi terjadi karena adanya gangguan pada saraf otak.

“Gejala epilepsi bisa berupa kejang-kejang hingga hilang kesadaran,” kata Ibnu Sina yang punya nama Latin, Avicenna.

Ibnu Sina membahas secara perinci segala hal tentang epilepsi. Mulai dari jenis, gejala, juga efek yang ditimbulkan. Dia menulis berbagai resep obat, yang terdiri atas bahan herbal dan kimia, bagi penyembuhan epilepsi. Selain itu, Ibnu Sina menyarankan terapi kejiwaan bagi pasien penyakit ini.

Kanun Kedokteran juga membahas penyakit neuropsikiatri lain, seperti halusinasi, mimpi buruk, melankolia, demensia, paralisis, darah tinggi, vertigo, serta tremor. Kontribusi penting turut disumbangkan para ahli kedokteran asal Persia pun berhasil merintis metode penyembuhan epilepsi. []

SUMBER: REPUBLIKA

Tags: dokter muslimdunia kedokteranepilepsiilmuwan muslim
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

5 Fakta Pangeran Maroko, Remaja Terkaya di Dunia Punya Jet di Usia 19 Tahun

Next Post

Percakapan Seorang Ayah dan Anak Perempuan tentang Orang-orang Julid

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

diabetes

Apakah Terkena Diabetes di Usia Muda Bisa Sembuh?

10 Juli 2025
Puasa, Sakit Kepala, Darah

Ciri-ciri Darah yang Sudah Rusak yang Bisa Dikenali oleh Diri Sendiri

10 Juli 2025
Kerja

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

9 Juli 2025
Ciri Tubuh yang Tidak Sehat, Bersin

Bagaimana Cara Hentikan Bersin yang Terus-menerus?

9 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 epilepsi

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.