• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 14 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Kisah Sultan Jamshid bin Abdullah al-Said, 56 Tahun Mengasingkan Diri di Rumah Sederhana

Oleh Dini Koswarini
3 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Sultan Jamshid bin Abdullah al-Said

Foto: The Arab Weekly

0
BAGIKAN

ANDA pernah mendengar kisah Jamshid bin Abdullah al-Said?

Dahulu, kerajaan-kerajaan besar dan kecil berdiri di berbagai belahan dunia. Kekhalifahan, dinasti hingga kesultanan bahkan kerajaan tersebar di penjuru dunia. Pada perkembangannya semua bentuk pemerintahan itu bertransformasi. Ada yang menjadi negara ada juga yang lenyap tinggal nama.

Kisah kegemilangan yang ditorehkan sejarah, pastinya tak lekang oleh waktu. Namun, tak banyak yang peduli bagaimana nasib dari para penguasa terakhir di singgasana yang lenyap itu. Padahal, seperti halnya kegemilangan, kekalahan atau kegagalan bahkan kehilangan pun bisa menjadi pelajaran yang berharga apabila direnungkan.

Simak saja sepotong cerita dari akhir kisah penguasa terakhir Zanzibar. Ini dikisahkan Ned Donovan, penulis dan wartawan di Inggris yang mengikuti dari dekat kisah sultan terakhir Zanzibar, kepada The Guardian.

ArtikelTerkait

Apa Itu Konspirasi Sykes-Picot: Awal Perpecahan Dunia Islam?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

Siapa Muawiyah bin Abi Sufyan, Pendiri Kekhalifahan Umayyah?

Berikut ini kisah Jamshid bin Abdullah al-Said, sultan terakhir Zanzibar yang mengasingkan diri di sebuah rumah sederhana selama 56 tahun.

BACA JUGA: Kisah Pangeran Sultan bin Salman, Shalat, Puasa, dan Baca Quran di Luar Angkasa

Jamshid bin Abdullah al-Said mengasingkan diri ke Inggris hanya beberapa bulan, setelah menggantikan sang ayah, Abdullah bin Khalifa, sebagai sultan di Zanzibar.

Sultan Jamshid bin Abdullah al-Said
Foto: Twitter

Ia naik tahta pada Juli 1963 menyusul kematian ayahnya. Pada Desember 1963 Inggris memberi kemerdekaan untuk Zanzibar. Namun, satu bulan setelahnya, terjadi perlawanan rakyat yang mengakhiri kekuasaan laki-laki yang biasa disapa Sayyid Jamshid tersebut.

Revolusi ini menjadi awal kelahiran Zanzibar sebagai negara republik, sekaligus menghapus predikat Sayyid Jamshid sebagai penguasa.

Di saat istana dikuasai oleh kelompok perlawanan, Jamshid bin Abdullah al-Said, bersama anggota keluarga, kawan dekat, dan pegawai istana, menuju Oman dengan menggunakan kapal pesiar. Namun ia ditolak untuk mendarat. Akhirnya, ia terbang ke Inggris.

Rencana masuk ke Inggris melalui London pada Januari 1964 terpaksa dialihkan ke Manchester karena kabut tak memungkinkan pesawat untuk mendarat. Dari Manchester, rombongan Jamshid bin Abdullah al-Said menuju London dengan menggunakan kereta.

Ada isyarat ketika itu bahwa pemerintah Inggris “ingin mengembalikan kekuasaan di Zanzibar ke tangan Jamshid.” Namun seiring dengan berjalannya waktu, kemungkinan bagi Jamshid untuk kembali berkuasa semakin tipis.

Dan ketika Zanzibar dan Tanganyika bergabung untuk mendirikan negara Tanzania, kemungkinan bagi Jamshid untuk kembali menjadi sultan hilang sama sekali.

Donovan mengatakan pemerintah Inggris sebenarnya sudah membahas rencana agar Jamshid bisa menghabiskan masa tuanya di salah satu koloni Inggris. Disepakati bahwa Inggris akan memberi dana £100.000 (setara dengan £2 juta jika dihitung dengan nilai sekarang) begitu Jamshid meninggalkan Inggris.

Sebagian pihak embenarkan adanya dana yang disiapkan oleh pemerintah Inggris untuk membantu Jamshid.

Sultan Jamshid bin Abdullah al-Said
Foto: Gulfnews

Tempat yang dianggap ideal bagi Jamshid bin Abdullah al-Said untuk mengasingkan diri adalah Oman. Pada masa itu, sekitar tahun 1960-an, Oman diperintah oleh Said bin Taimur, yang masih punya hubungan keluarga dengan Jamshid.

Zanzibar pernah menjadi bagian dari Oman mulai 1698 hingga 1890. Pada 1890, Inggris menjadikan Zanzibar sebagai wilayah protektorat dan dipisahkan dari Oman.

BACA JUGA: Mahkota Para Sultan Dinasti Ustmaniyah Berukuran Besar, Ini Sebabnya

Said bin Taimur menolak usul ini karena ia “tidak ingin ada dua sultan di waktu yang bersamaan” di Oman. Jamshid bin Abdullah al-Said sendiri, juga tidak setuju dengan usul tersebut.

Tidak diketahui perkembangan selanjutnya, namun The New York Times memberitakan bahwa pada Mei 1964, pemerintah Inggris memberi Jamshid dana £100.000.

Dengan dana ini, Jamshid memulai kehidupan baru sebagai warga biasa dengan tinggal di satu rumah sederhana di pinggir panti di Southsea, Portsmouth, Inggris. Selama kurang lebih 56 tahun tinggal di kota kecil di Southsea, tak banyak yang tahu bahwa Jamshid adalah sultan terakhir Zanzibar.

Jamshid bin Abdullah al-Said tidak mau menonjolkan diri, ia tidak pernah berbicara kepada wartawan … Tak ada warga lokal yang tahu bahwa sultan [terakhir] Zanzibar tinggal di sana [Southsea].

Jamshid bin Abdullah al-Said menjalani kehidupan seperti layaknya warga di Inggris lainnya seperti mengikuti ujian untuk mendapatkan surat izin mengemudi.

Sultan Jamshid bin Abdullah al-Said
Foto: Reddit

BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Sultan Hasanal Bolkiah

Saudara dan anaknya-anaknya kemudian pindah ke Oman, namun Jamshid harus bertahan di Inggris karena penguasa di Oman tak juga memberinya izin untuk pindah karena alasan keamanan. Namun semuanya berubah pada pertengahan September 2020.

Penguasa Oman, Sultan Haitham bin Tariq, akhirnya memberi izin bagi Sultan Jamshid bin Abdullah al-Said untuk pindah dan menghabiskan masa tuanya di negara tersebut.

Salah seorang anggota keluarga Jamshid bin Abdullah al-Said  mengatakan, “Keinginannya untuk pensiun di Oman dikabulkan oleh pemerintah dengan pertimbangan usianya yang sudah lanjut.”

“Ia memang ingin bisa menghabiskan masa tuanya di tanah leluhur, Oman,” tambahnya.

Pada usia 91 tahun, Jamshid bin Abdullah al-Said akhirnya bisa kembali ke tanah lelulurnya. Namun, Portsmouth kini kehilangan satu-satunya warga yang menyandang status sultan itu. []

SUMBER: BBC | THE GUARDIAN

Tags: Sultan Jamshid bin Abdullah al-Said
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

5 Peran Suami dalam Keluarga Muslim

Next Post

4 Bagian Tubuh Wanita yang Boleh Diperlihatkan

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

sykes-picot

Apa Itu Konspirasi Sykes-Picot: Awal Perpecahan Dunia Islam?

25 Juni 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
andalusia

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

10 April 2025
Nuaiman bin Amr, Maisun binti Bahdal, Umar bin Khattab, Jasa Utsman bin Affan untuk Islam, Utsman Bin Affan, Muawiyah bin Abi Sufyan, Munafik

Siapa Muawiyah bin Abi Sufyan, Pendiri Kekhalifahan Umayyah?

28 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Sultan Jamshid bin Abdullah al-Said

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails

Ini 8 Ayat Al-Quran tentang Perintah Bekerja Keras

Oleh Sufyan Jawas
26 Oktober 2021
0
hadist-hadist tentang kesombongan

Banyak sekali kita jumpai ayat Al-Quran tentang perintah bekerja keras. Bekerja keras merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh setiap orang

Lihat LebihDetails

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

Padahal, mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan sangat dibenci Allah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.