• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Antara Jujur dan Dusta

Oleh Eva F Hasan
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
larangan menghujat orang

Foto Ilustrasi: Clearbraces.ie

848
BAGIKAN

ADA amalan-amalan yang mempunyai efek berantai. Artinya kalau dia mengerjakan sesuatu akan ada akibatnya dan seterusnya sampai menuju satu arah. Perbuatan jujur dan dusta merupakan salah satu contohnya.

Orang yang berbuat jujur akan terus berbuat jujur. Kejujurannya dalam menunaikan suatu amanat akan menghasilkan amanat yang lebih baik. Semakin dia jujur maka lingkungan akan memberikan apresiasi lebih tinggi. Akhirnya kejujuran itu akan mengantarkannya kepada surga.

Dan orang yang senantiasa jujur akan dicatat Allah sebagai orang yang jujur. Maksudnya jika sedikit saja ada kekhilafan maka Allah akan melupakannya. Demikian pula dengan dusta. Seoang yang berdusta akan berusaha menutupi dustanya dengan dusta berikutnya. Ketika dikejar kepada masalah yang sebenarnya, ia kembali berdusta sehingga tercipta sebuah cerita yang lengkap. Di situlah dustanya menjadi sempurna.

Dusta seperti itu akhirnya mengantarkan dirinya ke dalam neraka. Allah dan orang-orang baik di sekelilingnya pun akan mencapnya sebagai pendusta. Suatu ketika ada kebenaran yang dia sampaikan orang menjadi tidak percaya. Allah pun tetap mencatat dia sebagai pendusta karena seringnya ia berdusta.

ArtikelTerkait

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

Maka berhati-hatilah terhadap penyakit dusta. Sekali kita berdusta, lebih baik mengakui bahwa kita bersalah telah berdusta. Daripada kia menghindari malu, lalu kita mengarang cerita fiktif untuk melindungi dosa pertama tadi. Demikian itu kita sudah menjalani dusta kedua. Lantas orang bertanya, ia kembali mengarang cerita dan menuju ke dusta ketiga dan seterusnya. Sebelum menuju neraka, stop dulu di dusta pertama dan jadilah orang yang jujur.

Dalam sebuah hadits disebutkan “Biasakan jujur engkau katakan karena kejujuran akan menuntunmu pada kebaikan. Lalu kebaikan akan menuntunmu menuju surga. Seorang yang jujur selalu dicatat Allah di sisi-Nya sebagai seorang hamba yang sselalu berkata jujur. Berhati-hatilah kamu semua dari berkata dusta karena dusta akan mengantarkanmu pada kejahatan, dan kejahatan akan mengantarkanmu pada neraka. Seseorang yang biasa dusta dicatat Allah di sisi-Nya sebagai pendusta. (HR. Abdullah ibnu Mas’ud). []

Sumber: Hikmah dari Langit/Yusuf Mansur/Pena Pundi Aksara/Januari 2007

Tags: dustajujurRenungan
Share848SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Poligami Tak Diketahui Istri Pertama, Bagaimana?

Next Post

Prancis Gelar Pemilu Putaran Kedua, Macron Sementara Unggul

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

13 Juni 2025
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

12 Juni 2025
Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

11 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Threads

The End of Medsos

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0

Fii Amaanillah, Awet Muda

3 Cara Terus Awet Muda, InsyaAllah!

Oleh Haura Nurbani
14 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails

Harus Tahu, Makna Nikah Menurut 4 Mazhab

Oleh Eneng Susanti
17 Mei 2021
0
nikah

apa sih makna nikah dalam pandangan Islam

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.