• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 22 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Ekonomi

Marketing Syariah 4.0

Oleh Saad Saefullah
4 tahun lalu
in Ekonomi
Waktu Baca: 5 menit baca
A A
0
Marketing Syariah bukan sesuatu yang mengherankan di Indonesia
0
BAGIKAN

Dasbor

Oleh: Amalina
Mahasiswa STEI SEBI
amalina050796@gmail.com

MARKETING Islam atau yang disebut juga marketing syariah kini kian marak di Indonesia. Mengapa tidak, karena penduduk Indonesia 87% nya adalah Muslim. Ratusan juta orang bahkan lebih. Dari mulai menjamurnya Bank-bank Syariah, revolusi hijab dari yang dulunya banyak yg tidak pakai sekarang seolah olah hijab menjadi trend bahkan menjamur luas menjadi fesyennya dan terlihat cool serta trendi.

Adanya juga kosmetik kosmetik Islami yang berlabel halal dan makanan minuman yang sengaja memamerkan kehalalannya. Dan juga wisata wisata halal serta hotel hotel syariah kian banyak. Ini adalah peluang yang baik bagi kita semua. Karna butuhnya dengan sesuatu yang benar benar terjamin kehalalan dan toyyibannya itu.

ArtikelTerkait

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

Maka hadir juga konsep marketing Islam. Memasarkan atau menjual sesuatu dengan konsep konsep syariah.

BACA JUGA:  Mengenal Akad Investasi Syariah

Menjadi marketing Syariah yang sesungguhnya adalah mempromosikan sesuatu dan menjualnya dengan cara yang tidak memakai sistem konvensional dan mengedepankan ilmu ilmu syariah serta berpanduan kepada halal haram dan juga berpedoman Qur’an dan hadist.

Dengan adanya marketinng syariah ini, kita dituntut untuk berfikir kekinian dan kitalah tombaknya, karna pemuda pemuda yang akan meneruskan bangsa ini. Kitalah para generasi milenial itu. Dalam buku #GenM (Yuswohady) menjelaskan Millennial generation atau generasi Y merupakan mereka yang lahir di awal tahun 1980-an sampai pertengahan tahun 1990-an. Generasi yang tumbuh besar saat era digital mulai berkembang. (Yuswohady, 2017)[ Yuswohady, GenM, 2017, hal 23]

Marketing Syariah bisa dilakukan dimana saja
Foto: Freepik

Kita sekarang adalah orang orang dari generasi milenial, yang pasti kita semua tau akan kecanggihan teknologi sekarang. Zaman yang telah berubah serta perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat para pebisnis harus selalu siap dalam menghadapi tantangan dan mengambil peluang dari setiap keadaan dan kondisi.

Belum lagi kita sekarang di zaman revolusi 4.0, Seperti dalam artikel di majalah Kompasiana, Industri 4.0 saat ini sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di Indonesia maupun diluar negeri. Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah perubahan zaman pada generasi ke empat yang mengacu pada revolusi teknologi yang fundamental mampu mengubah cara hidup, cara bekerja dan berhubungan maupun komunikasi antara satu orang dan sama lain. Dalam arti kata lain, perkembangan teknologi menjadi penggerak utama pada era ini era yang lebih moderen dari sebelumnya. (kompasiana)

Perubahan zaman tersebut juga mempengaruhi perubahan perekonomian dunia, khususnya negara berkembang seperti Indonesia yang sedang bergerak menuju ekonomi digital yang sungguh luar biasa. Ekonomi digital yang telah hadir dan menjanjikan kemakmuran serta kemudahan, membuat peluang bisnis terbentang lebar.

Teknologi telah membuat proses produksi, pemasaran, distribusi dan sebagainya menjadi lebih efisien dan efektif, memberikan konektivitas bagi pelaku bisnis agar terhubung dengan akses-akses modal dan pasar yang baru, itu semua membuat teknologi seakan menyuguhkan aneka kemudahan dan ke instanan dalam berbagai hal.

Advertisements

Pada kemoderenan ini di dalam ekonomi digital, Marketing 4.0 mulai diperkenalkan. Marketing 4.0 merupakan pendekatan terbaru dalam dunia pemasaran yaitu pendekatan pemasaran yang mengkombinasikan interaksi online dan interaksi offline antara perusahaan dengan pelanggan antara penjual dan pembeli dan akses mudah lainnya dalam marketing era 4.0 ini.

BACA JUGA: Apa Asuransi Syariah Itu? Kenapa Harus Memilih Syariah?

Dengan adanya kemudahan dalam marketing online dan offline ini , marketing 4.0 juga mengintegrasikan antara style dan substance, karena style itu penting namun orang tidak hanya butuh stye saja tetapi juga ingin tahu substansinya, jadi substansi juga penting. Artinya merek tidak hanya memprioritaskan branding bagus tetapi juga halnya menyuguhkan konten yang bagus dan relevan dengan  kemasan yang up-to-date serta kekinian.

Maka dari itu semua di Era 4.0 ini sebagai Marketing Islam atau Marketing Syariah harus mengedepankan nilai nilai Syariah. Konten konten dalam marketingnya juga harus di isi dengan hal hal yang bisa membuat orang lain menjadi mengerti akan arti Islam dan Syariah. Kita sebagai Mahasiswa Akhir dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI jurusan Bisnis Syariah harus mengetahui dalam tentang Bisnis Syariah. Serta bagaimana Marketing Syariah dalam berbisnis.

Kita pun sebagai calon pebisnis harus mengetahui esensi dan tujuan kita berbisnis untuk apa. Salah satunya adalah Berdakwah. Dengan kita menjadi pebisnis maka kita tetap menjalankan Dakwah dengan berbagai cara yang moderen pada zaman sekarang.

Seperti dalam buku karya Ahmad Ilyas Ismail ( Menggagas Paradigma Baru Dakwah di Era Milenial ) bahwa dakwah mesti mengkaji philosophy of technology semacam teknologi dakwah atau digitalisasi dakwah, bukan hanya untuk kepentingan pragmatis agar para da’i dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi untuk dakwah, melainkan juga untuk kepentingan yang lebih mendasar dan fundamental, yakni memberi perspektif Islam tentang teknologi dan penggunaannya dalam kehidupan, agar teknologi, sebut saja internet dan media sosial yang sudah mewabah secara global. (Ismail, 2018)[ Ahmad Ilyas Ismail, Menggagas Paradigma Baru Dakwah di Era Milenial, 2018, hal 78]

Para pemilik bisnis harus menegakkan amar makruf nahi munkar sebagai bagian penting dari dakwah tidak saja dalam realitas objektif, tetapi juga dalam realitas virtual dalam ῝alam jagat raya῎ bernama cyber space yang tak bertepi dan tak bertuan.

Dengan adanya ide ide kreatif dan penyampaian yang menarik dalam Marketing dan dengan cara ada unsur dakwah akan membuat generasi muda milenial melek akan pentingnya sesuatu yang Syariah. Kreatif disini ialah isi yang sesuai dengan segmen muda milenial, seperti adanya meme yang menarik atau infografis unik dan menarik yang membuat anak muda suka dengan gambar tersebut.

Bisa juga dengan memanfaatkan komunitas komunitas syariah yang pada sekarang ini maraknya anak muda yang suka berkelompok dan membangun lingkungan yang sesuai dengan minat anak tersebut. Dengan adanya masuk ke komunitas komunitas, akan makin banyaknya yang mengetahui tentang syariah. Tak lupa sebarkan broadcast tentang kajian online misal ekonomi syariah dan ilmu ilmu lainnya.

HP bisa digunakan untuk marketing syariah
Foto: Freepik

Adanya instagram, youtube, facebook menjadi peluang juga untuk menyebarkan dan memarketingkan sesuatu dibalut dengan keunikan keunikan yang sudah dijelaskan diatas. Kewajiban kita adalah terus menyebarkan dan mendakwahkan ilmu ilmu yang telah kita pelajari. Menerapkannya kedalam bisnis dan marketing.

Menjadi Marketing Syariah di Era ini juga harus memiliki keahlian dalam berbagai hal. Dalam ilmu syariah, dan juga ilmu marketing. Serta memanfaatkan kecanggihan yang ada yang bisa kita rasakan sekarang. Ide ide serta konsep yang unik serta kekinian menjadi peluang utama. Kita menjual produk atau mempromosikan produk jasa atau barang kita dengan tujuan agar kita mendapat keuntungan yang maksimal.

Dan juga hal terpenting lainnya agar kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Uang yang banyak, mobil, rumah dan harta lainnya. Tapi perlu diingat, sebagai marketing syariah harus mengetahui esensi dari kekayaan.

Setiap orang pasti ingin kaya, tapi banyak yang tidak tau cara menjadi kaya yang sesungguhnya. Dalam buku karya Dosen Stei Sebi, M Luthfi Hamidi yg berjudul Rich Now, menjadi kaya dalam keberkahan. Dan formula kaya adalah Kalau seorang manusia ingin kaya maka syarat pertama ia harus membekali dirinya dengan Takwa.

Kalau kualitas taqwa sudah dipenuhi, Allah SWT akan memberikan Jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi. Dan bonusnya, Allah menjanjikan Rezeki dari manapun asalnya yang tidak kita duga. (Hamidi, 2015)

Percuma kaya jika dapat harta yang tidak berkah dan keberkahan (barakah), yang dalam bahasa Arab berarti berkembang dan bertambah, dan kebahagiaan. Jadi, dalam barakah, bukan hanya bertambah harta, tapi juga bertambah ketenteraman. Bukannya kita was was dengan harta yang kita punya, tapi kita merasakan ketentraman hati yang lapang dan ketenangan. Itulah esensi harta kekayaan yang kita punya.

BACA JUGA:  7 Rahasia Bisnis

Maka sebagai anak muda harus mengerti dan faham akan hakikat kekayaan yang sebenarnya. Ilmu ilmu harus terus digali agar bertambahnya pengetahuan menjalani hidup dengan baik. Serta mulailah menerapkan sistem sistem syariah dari sekarang. Menjadi Marketing Syariah yang mementingkan etika etika syariah, prinsip-prinsip syariah dalam bermualah.

Semoga kita semua dapat menjadi pebisnis Muslim yang mengerti dan faham akan semua itu dan tujuan serta hakikat seorang Muslim. Menjadi pengusaha dan pebisnis kaya raya yang rajin bersedekah dan menjadi pribadi yang terus berusaha menjadi lebih baik dari hari sebelumnya. Sekian dari saya, mohon maaf jika banyak penulisan yang salah. Semoga bisa diambil hikmah dan bermanfaat bagi semua orang. []

 

References
Hamidi, M. (2015). Rich Now. http://digilib.sebi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=5466: Indocipta Anak Negeri 
Ismail, A. I. (2018). Menggagas Paradigma Baru Dakwah di Era Milenial. Prenada Media.
kompasiana. (n.d.). https://www.kompasiana.com/lizazu/5c347d6743322f0be3059cb/marketing-di-era-4-0.
Yuswohady. (2017). Gen M. Bintang Pustaka.

Tags: Marketing Syariah 4.0
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini 7 Obat Herbal dalam Pengobatan Tradisional Islam

Next Post

Jadilah Suami yang Dicintai bukan Ditakuti

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

gaji, menganggur

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Januari 2025
riba, gaji, uang

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

3 Januari 2025
Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong, Uang

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

5 Desember 2024
Bisnis

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

7 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Donasi

Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Dini Koswarini
22 Juni 2025
0

Rukhshoh, Istiqomah, Mudik, Akhir Hidup

Allah Melihat Akhir Hidup Seseorang

Oleh Dini Koswarini
22 Juni 2025
0

Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor, Istri

Kenapa Aku Harus Baik pada Istriku?

Oleh Saad Saefullah
22 Juni 2025
0

shalat, shalat hajat

Mengapa Kita Harus Shalat Hajat Minimal Sekali Seumur Hidup?

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

Mencari Nafkah, bekerja dalam islam, pekerjaan terbaik, nafkah, KERJA, pegawai, karyawan, rajin

Hukum Pengusaha yang Gemar Tunda Gaji Karyawan

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

Terpopuler

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

Setelah Dinikahi Baru Ketahuan Hamil, Apa Hukumnya? Apa yang Harus Dilakukan oleh Suami?

Oleh Dini Koswarini
2 Desember 2024
0
Hukum Jadi Mualaf demi Menikah,,Nikah Misyar, Hukum Akad Nikah dengan 2 Orang Wanita dalam 1 Hari, Hukum Menikah di Bulan Muharram,Hamil

Bagaimana jika sebuah pernikahan dilakukan tetapi ternyata sang wanitanya hamil? Apa yang harus dilakukan seorang suami?

Lihat LebihDetails

Menikah dengan ‘Mantan Pezina’, Bagaimana?

Oleh Mila
18 Mei 2024
0
Jomblo, Pernikahan Terlarang dalam Islam, Syarat Cerai, Talak, Hukuman bagi Pelaku Zina

Ketika itu, ‘Anaq mengajaknya tidur bersama di rumahnya. Namun, Martsad menjelaskan kepadanya bahwa ajaran Islam mengharamkan segala macam perzinaan

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Ini Keyakinan Rasulullah Sebelum Diutus Jadi Nabi?

Oleh Adam
20 Juni 2025
0
Sedekah

Nah, mungkin dalam benak kita bertanya-tanya, sebelum adanya wahyu, Rasulullah ﷺ menganut agama apa?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 135Share on WhatsApp
  • 46Share on Facebook
  • 27Share on Telegram
  • 665Share on Twitter
  • 102Share on Pinterest
  • 46Share on LinkedIn
  • 62Share on Email