• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 14 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Tanya Jawab

Berdzikir dengan Menggunakan Tasbih, Bagaimana?

Oleh Saad Saefullah
6 tahun lalu
in Tanya Jawab
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
manfaat berdzikir dengan biji tasbih Lafadz zikir shalawat, Cara Meluangkan Waktu untuk Berdzikir, Istighfar Pembuka Rezeki, Urutan Zikir Setelah Shalat Fardhu,

Foto: The Humble

0
BAGIKAN

TANYA: Bagaimana hukumnya jika kita berdzikir menggunakan tasbih?

FS

JAWAB: Kami kutip dari islamqa.ca., sebagian ulama berpendapat dalam masalah ini dengan memperbolehkan penggunaannya disertai dengan pendapat bahwa bertasbih dengan tangan itu lebih utama. Sementara sebagian lainnya memasukkan dalam perkara bid’ah.

Syikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam kitab Fatawa, 22/187 mengatakan: “Terkadang ada orang yang tampak meletakkan sajadah di lututnya dan tasbih di tangannya dan menjadikan hal itu sebagai syiar agama dan shalat. Telah diketahui secara mutawatir, bahwa Nabi sallallahu’alaihi wa sallam beserta para shahabatnya tidak menjadikan hal ini sebagai syiarnya. Dahulu mereka bertasbih dan menghitungnya dengan jari jemarinya sebagaimana dalam hadits,

ArtikelTerkait

Haidh Tidak Teratur karena Pil Anti Hamil

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

Apakah Pengantin Wanita Boleh Menggunakan Gaun Warna Putih di Hari Pernikahan?

وَأَنْ يَعْقِدْنَ بِالأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولاَتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ.

“Dan hitunglah dengan jari jemari, karena sesungguhnya (jari-jemari itu) akan ditanya dan akan berbicara.” (HR. Abu Daud dan Tirmizi)

Boleh jadi ada yang bertasbih dengan kerikil atau biji. Bertasbih dengan tasbih sebagian orang ada yang menganggapnya makruh, di antara mereka ada yang meringankan (boleh). Akan tetapi tidak ada satupun yang mengatakan, ‘Bahwa bertasbih dengannya itu lebih baik daripada bertasbih dengan jemari atau lainnya.”

Kemudian beliau rahimahullah berbicara tentang bab riya, “Bertasbih dengan tasbih termasuk riya dengan perkara yang tidak disyariatkan. Hal itu lebih buruk dibandingkan riya dengan perkara yang tidak disyariatkan.”

Ada pertanyaan tentang bertasbih dengan menggunakan tasbih ditujukan kepada Fadhilatus Syekh Muhammad bin Utsaimin rahimahullah, Al-Liqa’ AL-Maftuh, 3/30. Apakah itu termasuk bid’ah?.

Beliau menjawab:

”Bertasbih dengan tasbih, ditinggalkan itu lebih utama dan bukan termasuk bid’ah. Karena ia ada asalnya yaitu sebagian shahabat bertasbih dengan menggunakan kerikil. Akan tetapi Rasul sallallahu alaihi wa sallam memberikan arahan, bahwa bertasbih dengan jemari itu lebih utama dengan mengatakan, ‘hitunglah –mengucapkan kepada para wanita- dengan jari jemari, karena ia (nanti) akan berbicara.” Bertasbih dengan tasbih tidak termasuk haram juga tidak bid’ah. Akan tetapi ditinggalkan itu lebih utama, karena orang yang bertasbih dengan tasbih itu meninggallkan yang lebih utama dan terkadang orang yang memakai tasbih sedikit masuk penyakit riya. Karena kita saksikan sebagian orang memegang tasbih berisi seribu butir, seakan-akan mengatakan kepada orang ‘liihatlah saya bertasbih seribu kali tasbih’. Ketiga, orang yang bertasbih dengan tasbih seringkali hatinya lalai. Oleh karena itu kita jumpai dia bertasbih dengan tasbih sementara matanya melihat ke atas, ke kanan ke kiri. Yang menunjukkan lalai hatinya. Maka yang lebih utama seseorang bertasbih dengan jemarinya. Yang lebih utama menggunakan tangan kanan bukan kiri. Karena Nabi sallallahu’alaihi wa sallam biasanya ketika bertasbih biasanya menghitungnya dengan jari tangan kanan. Kalau bertasbih dengan memakai kedua tangan semuanya itu tidak mengapa. Akan tetapi yang lebih utama bertasbih dengan tangan kanannya saja.”

Syekh Muhammad Nasirudin Al-Albany rahimahullah berkata dalam kitab As-Silsilah Ad-Dhaifah, 1/110 ketika metakhrij (menilai hadits) ‘Sebaik-baik pengingat adalah tasbih’, “Kemudian hadits ini menurut saya dari segi artinya juga batil karena beberapa hal:

Advertisements

Pertama, bahwa tasbih itu bid’ah, tidak ada pada masa Nabi sallallahu’alaihi wa sallam. Timbulnya setelah masa beliau sallallahu’alihi wa sallam. Bagaimana beliau sallallahu’alihi wa sallam menganjurkan kepada para shahabatnya urusan yang tidak diketahuinya? Dalil yang saya sebutkan adalah apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Wadhah dalam kitab ‘Al-Bida’ Wan Nahyu Anha’ dari As-Shalt bin Bahram, dia berkata, Ibnu Mas’ud melewati wanita membawa tasbih untuk bertasbih, maka beliau memutus dan melemparnya. Kemudian melewati lelaki yang bertasbih dengan kerikil, maka didepak dengan kakinya kemudian mengatakan, ‘Sungguh kamu telah melakukan bid’ah yang zalim, sungguh anda telah mengalahkan ilmu para shahabat Nabi sallallahu’alihi wa sallam. Dan sanadnya shoheh sampai As-Solt beliau tsiqah (terpercaya) dari pengikut para tabiin.

Kedua, ia menyalahi ajaran Beliau sallallahu’alaihi wa sallam. Abdullah bin Amr radhiallahu’anhu berkata, ‘Saya melihat Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam menggenggam ketika bertasbih dengan tangan tangannya. Beliau juga berkata, 1/117: “Jika dalam tasbih hanya terdapat satu keburukan saja yaitu mematikan sunnah menghitung dengan jemari sedangkan semua sepakat bahwa hal itu (menghitung dengan jemari) lebih utama, maka tersebut sudah cukup.

Sebenarnya saya jarang melihat seorang syekh menggenggam ketika bertasbih dengan ruas jemari. Kemudian orang-orang berkreasi membuat (tasbih) yang bid’ah ini. Anda melihat orang yang mengikuti salah satu kelompok sufi melilitkan tasbihnya di leher. Sebagian lain menghitungnya padahal dia berbicara dengan anda atau mendengar pembicaraan anda. Terakhir yang saya lihat beberapa hari lalu, saya melihat seseorang naik sepeda biasa berjalan di jalanan ramai dan disalah satu tangannya membawa tasbih. Seakan memperlihatkan kepada orang-orang bahwa hatinya tidak lalai mengingat Allah sekejappun. Kebanyakan bid’ah ini menjadi sebab hilangnya sesuatu yang menjadi kewajiban. Sering saya dapatkan –begitu juga orang lain- ketika saya memberi salam kepada salah seorang di antara mereka, dia menjawab salam dengan isyarat tanpa mengucapkan salam. Kerusakan bid’ah ini tidak terhitung. Alangkah indahnya ungkapan seorang ahli syair

Yang namanya kebaikan adalah mengikuti pedoman orang saleh terdahulu (salaf) dan keburukan adalah bid’ah orang yang datang kemudian (khalaf).

Wallahuta’ala a’lam. []

ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Doa Qunut dalam Shalat Maghrib

Next Post

Fakta, Umat Kristen Senang dengan Ceramah UAS

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Hukum Gelatin pada Cangkang Kapsul, Haid, Hukum Istri Gunakan Pil Pencegah Kehamilan tanpa Izin Suami, Haidh

Haidh Tidak Teratur karena Pil Anti Hamil

11 Juni 2025
Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

11 Juni 2025
Adab Melepas Pakaian, Anjing

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

29 Mei 2025
Nikah di Bulan Syawal, Pengantin

Apakah Pengantin Wanita Boleh Menggunakan Gaun Warna Putih di Hari Pernikahan?

28 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Threads

The End of Medsos

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0

Fii Amaanillah, Awet Muda

3 Cara Terus Awet Muda, InsyaAllah!

Oleh Haura Nurbani
14 Juni 2025
0

sleep paralysis, jima, suami, istri

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails

Harus Tahu, Makna Nikah Menurut 4 Mazhab

Oleh Eneng Susanti
17 Mei 2021
0
nikah

apa sih makna nikah dalam pandangan Islam

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.