• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Saudah Binti Zam’ah, Istri yang Dinikahi Rasul setelah Khadijah

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
saudah binti zamah, haid

Ilustrasi: Unsplash

181
BAGIKAN

SAUDAH bind Zam’ah r.a. mulai masuk kehidupan Rasulullah SAW setelah Khadijah r.a. wafat. Selama bertahun-tahun Rasulullah tidak pernah menikahi perempuan lain selama beliau hidup bersama Khadijah r.a., baik sebelum maupun sesudah kenabian.

Saudah binti Zam’ah merupakan istri Rasulullah setelah khadijah. Rasulullah menikah dengan Saudah melalui perantara Khaulah binti Hakim.

BACA JUGA: Ketika Rasulullah, Aisyah, dan Saudah Bercanda

Khaulah menawarkan Saudah dan juga Aisyah kepada Rasulullah, akan tetapi rasulullah lebih pertama menikahi Saudah. Maksud dari Khaulah ini adalah semata-mata agar ada seseorang yang dapat menjaga keberlangsungan keluarga dan bisa mengatur berbagai urusan dalam rumah tangga Rasulullah SAW. Menurut Khaulah, sifat-sifat inilah yang ada pada diri Saudah r.a. Pada diri Aisyah r.a. terdapat sifat-sifat yang dapat menumbuhkan kenyamanan dalam hati Rasulullah SAW, sekaligus sebagai cara untuk memperkuat tali kekerabatan antara Rasulullah SAW dan sahabat terdekatnya, Abu Bakar Al-Shiddiq. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Jika demikian, ceritakanlah perihalku kepada keduanya, wahai Khaulah!” Khaulah pun berhasil menyelesaikan kedua perjodohan tersebut secara bersamaan.

ArtikelTerkait

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Mengapa Banyak Orang Kurang Peduli dengan Anak Yatim?

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Kemudian Rasulullah SAW membangun rumah tangga dengan Saudah r.a., dan pada saat yang bersamaan beliau meminang Aisyah r.a., karena pada waktu itu usia Aisyah r.a. belum cukup untuk membina rumah tangga. Setelah Saudah r.a. resmi memasuki rumah tangga Nabi SAW dia menjadi Ummul Mukminin yang merawat putri-putri beliau, yaitu Ummu Kultsum dan Fathimah, sekaligus mengurusi urusan-urusan rumah tangga lainnya, meski sebelumnya dia hanya seorang janda. Dari segi fisik, Saudah r.a. adalah perempuan yang sangat hitam kulitnya, gemuk, dan terkesan lemah, tetapi di sisi lain dia adalah seorang perempuan yang berhati mulia dan luhur. Dia mempunyai kepribadian yang riang gembira, keberadaannya dapat menghilangkan kegundahan hati Rasulullah SAW seakan-akan dia muncul pada saat yang tepat sebagai obat penawar yang manjur dan penting.

Pada suatu saat, Saudah r.a. melihat wajah Rasulullah SAW dalam keadaan pucat dan berbalut duka. Melihat hal tersebut, dia berusaha menghibur beliau dengan canda tawa dan senda gurau dengan mengatakan, “Wahai Rasulullah! Kemarin aku shalat di belakangmu, sedangkan engkau melakukan sujud lama sekali sehingga aku merasa darahku turun ke hidung.”

Mendengar gurauan tersebut, Rasulullah SAW menjadi tertawa sampai terlihat gigi-gigi gerahamnya sehingga hilanglah kesedihan yang tergambar dalam wajahnya.

BACA JUGA: Ini Usia Istri-istri Rasulullah ketika Dinikahi

Demikianlah, hari berganti hari, tahun berganti tahun, kehidupan Rasulullah SAW berlangsung bersama Saudah r.a. Dia sangat memahami tempat dan kedudukannya dalam rumah tangga Rasulullah SAW, berusaha melakoni peran sebagai Ummul Mukminin, yang merupakan tempat yang paling agung dan kedudukan yang paling tinggi. Dia tidak mengharapkan hal lain dalam kehidupan dunianya, apalagi berkaitan dengan jatah giliran yang diberikan Rasulullah SAW kepada istri-istrinya yang mulia.

Ketika Saudah r.a. merasa sudah tidak mampu memenuhi kewajibannya sebagai istri, dia menyerahkan haknya, jatah giliran siang dan malam kepada Aisyah r.a. dengan didasari alasan tertentu. Hal inilah yang kemudian menjadikan nama Saudah r.a. selalu dicantumkan beriringan dengan Aisyah r.a. []

Sumber: 36 Perempuan Agung di Sekitar Rasulullah SAW/ Penulis: Muhammad Ali Qutbh /Penerbit: Mizan/2009

Tags: Istri Nabisaudah binti zamahsirah
Share181SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Biar Tak Ada Petahana, Hendropriyono Usul Masa Kerja Presiden 8 Tahun

Next Post

Matahari Melintas di atas Kabah pada 15 dan 16 Juli, Saatnya Cek Arah Kiblat

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

14 Juni 2025
anak, kelaparan, pejabat, yatim

Mengapa Banyak Orang Kurang Peduli dengan Anak Yatim?

14 Juni 2025
Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

13 Juni 2025
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Oleh Dini Koswarini
15 Juni 2025
0

ngupil, hidung

Dampak Buruk Ngupil bagi Kesehatan dan Tips Aman Bersihkan Hidung

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Cinta, Fireworks

Fireworks in Your Eyes (Sebuah Puisi Cinta dari Seorang Suami kepada Istrinya)

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

kemiskinan ekstrem, masyarakat miskin, kaya, miskin

8 Perbedaan Mencolok antara Orang Kaya dan Orang Miskin di Indonesia

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Donasi

UPDATE LAPORAN DONASI: Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0
sleep paralysis, jima, suami, istri

Kesiapan istri untuk memenuhi kebutuhan suami secara lahir dan batin adalah salah satu pilar utama keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.