BUKTI kenabian Rasulullah Muhammad ﷺ semakin banyak terbukti di akhir zaman ini.
Dalam sejarah umat manusia, banyak tokoh besar yang dikenal memiliki pandangan jauh ke depan, membuat prediksi-prediksi tentang masa depan. Namun, tak jarang ramalan tersebut meleset, terbukti salah, atau hanya bersifat spekulatif. Berbeda dengan Nabi Muhammad ﷺ, setiap ucapan beliau yang menyentuh perkara masa depan selalu terbukti kebenarannya. Baik itu peristiwa yang terjadi di masa sahabat, perkembangan umat Islam, hingga tanda-tanda akhir zaman—semuanya berjalan persis seperti yang beliau sampaikan lebih dari 14 abad yang lalu.
Fenomena ini bukanlah kebetulan atau hasil dari kecerdasan biasa. Bagi umat Islam, ini adalah bukti nyata kenabian. Nabi Muhammad ﷺ tidak berbicara atas dasar hawa nafsu, tetapi wahyu yang diwahyukan kepadanya (QS. An-Najm: 3-4). Setiap prediksi yang beliau sampaikan bukan sekadar pernyataan, melainkan petunjuk ilahi yang menjadi pelita bagi umat dalam memahami arah zaman dan mempersiapkan diri menghadapi realita kehidupan yang terus berubah.
Islam memang bukan sekadar agama, melainkan petunjuk yang menyentuh setiap sisi kehidupan. Salah satu bukti keotentikan risalah Islam adalah nubuat (prediksi) yang disampaikan oleh Nabi Muhammad ﷺ—bukan sekadar ramalan, tapi wahyu yang terbukti akurat dan menyentuh zaman demi zaman.
BACA JUGA:
Mari kita telusuri 92 prediksi Islam dari hadis-hadis sahih dan fakta sejarah, yang telah menjadi kenyataan di dunia nyata. Kita akan ulas mengapa setiap prediksi Nabi Muhammad ﷺ tidak pernah meleset, dengan menyoroti sisi ruhiyah, historis, dan ilmiah dari sabda-sabda beliau. Kita akan melihat contoh-contoh nyata dari hadits-hadits yang telah terbukti kebenarannya dan bagaimana semua itu memperkuat iman kita kepada beliau sebagai utusan Allah. Sebuah renungan penting bagi setiap Muslim untuk lebih mengenal, mencintai, dan mengikuti jejak Rasulullah ﷺ dalam menghadapi zaman yang penuh fitnah ini.
Prediksi-Prediksi Nabi Muhammad ﷺ yang Telah Terbukti
1- Penaklukan Konstantinopel
Diramalkan dalam hadis (HR. Ahmad), terjadi tahun 1453 oleh Sultan Mehmed II.
“Sungguh Konstantinopel pasti akan ditaklukkan. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan itu.” (HR. Ahmad, Al-Hakim, dan Ibnu Hibban – dishahihkan oleh Al-Albani)
📜 Penjelasan Singkat
Hadis ini adalah kabar gembira dari Rasulullah ﷺ bahwa Konstantinopel (ibu kota Kekaisaran Bizantium) akan jatuh ke tangan kaum Muslimin.
Hadis ini menjadi motivasi kuat bagi banyak generasi Muslim untuk menaklukkan kota tersebut.
Penaklukan ini benar-benar terjadi pada 29 Mei 1453 M, dipimpin oleh Sultan Muhammad Al-Fatih dari Kekhalifahan Utsmaniyah (Ottoman).
Banyak ulama menyatakan bahwa hadis ini telah terbukti kebenarannya melalui sejarah.
2- Wafatnya Nabi ﷺ dalam waktu dekat – Disampaikan beliau di Arafah (Haji Wada’), dan wafat tahun 11 H.
3- Kematian Umar bin Khattab oleh tangan orang Majusi – Terjadi oleh Abu Lu’luah.
4- Terbunuhnya Utsman bin Affan karena fitnah internal – Terbukti dalam sejarah.
Utsman bin Affan, khalifah ketiga dalam sejarah Islam, dibunuh pada tahun 656 M (35 H) dalam peristiwa tragis yang mengguncang umat Islam. Masa kepemimpinannya awalnya berjalan damai dan penuh keberkahan, namun di tahun-tahun terakhir, muncul gelombang fitnah dan ketidakpuasan terhadap beberapa kebijakan administratif, terutama terkait pengangkatan kerabatnya sebagai gubernur. Para pemberontak dari Mesir, Kufah, dan Basrah datang ke Madinah dan mengepung rumah Utsman selama beberapa minggu, menuntut perubahan. Meski mendapat desakan untuk melawan, Utsman menolak menumpahkan darah sesama Muslim dan memilih bersabar.
Akhirnya, para pemberontak menerobos masuk ke rumahnya dan membunuhnya saat ia sedang membaca Al-Qur’an. Utsman wafat dalam keadaan syahid, dan kematiannya menjadi titik awal fitnah besar (perpecahan) dalam sejarah Islam. Peristiwa ini memicu konflik antara para sahabat dan menandai berakhirnya masa Khulafaur Rasyidin yang penuh persatuan. Meski begitu, Utsman dikenang sebagai sahabat mulia yang berjasa besar, termasuk dalam kodifikasi mushaf Al-Qur’an yang menjadi standar hingga kini.
SIMAK SELENGKAPNYA DI SINI: