• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 14 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Merantau Hanya untuk Jualan Kerupuk?

Oleh Adam
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Rumah Mesin

Foto: Rumah Mesin

4
BAGIKAN

Oleh: Mawar Dani

BEBERAPA menit lalu, aku membaca sebuah tulisan sederhana seorang penulis ternama berjudul ‘Hargai Mereka’. Maksud dari tulisan tersebut bukan hal baru buatku. Seruan mengenai bagaimana harusnya kita bisa menghargai orang-orang dengan usaha mereka yang menurut kita ‘biasa’ saja.

Mengajak kita untuk bisa membuka hati, bahwa pekerjaan yang mereka lakoni bukan untuk disepelekan. Tukang ojek misal, barangkali pernah di antara kita merasa seperti majikan nyuruh angkatin barang bawaan (kadang tanpa kata ‘tolong’) hanya karena merasa kita sudah membayar jasanya.

Contoh lain yang paling sering kita jumpai, ini juga sebagai pengingat bagi penulis, saat berbelanja di pasar. Ketika asyik memilah milih sayuran terkadang kita juga sering menawar terlalu jauh. Sayuran itu dijual dengan untung yang tipis, belum lagi bila mulai layu, maka dengan berat hati si penjual merelakan dagangannya dengan harga modal asal sayuran tetap dibeli juga mengurangi tumpukan dagangannya.

ArtikelTerkait

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

Paksakan Bangun Shalat Malam

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Tulisan si penulis ternama tadi juga mengingatkan pada kejadian tadi siang. Saat di tempat kerja, sepi job dan udara cukup panas. Aku sendiri tergoda untuk cabut pulang karena terserang rasa bosan diikuti kantuk. Datanglah seorang lelaki menjajakan kerupuk kemasan. Orang ini sudah sering lewat dan menawarkan dagangannya. Jujur, setiap kali beliau menawarkan kami (aku dan rekan kerja) sering menolak. Alasannya sederhana, karena kerupuk mudah didapat apalagi di warung jadi rasanya tidak begitu menyulitkan bila ingin membeli.

“Bu, beli kerupuknya ya?” tawarnya dari depan pintu.

Kantukku sedikit lenyap saat beliau memberanikan diri masuk kantor.

“Berapa sebungkusnya, Bang?”

“Lima ribu aja, Bu. Ini asli dari Palembang, beda dengan kerupuk ikan di sini.”

“Gak bisa sepuluh ribu dapat tiga bungkus?”

Kucoba menawar barangkali dikabulkan.

“Kalau segitu gak bisa, Bu. Tapi bila beli lima bungkus boleh deh dua puluh ribu.”

Aku ingat, uang dalam tas tinggal sepuluh ribu. Rasanya berat juga membeli kerupuk itu karena uang tersebut tinggal satu-satunya.

“Boleh gak nih?”

Niatnya bila gak dikasi mau ditolak aja, gak jadi beli.

“Janganlah, Bu. Saya belum buka dasar. Dari pagi saya udah keliling, belum ada yang beli. Belilah, Bu, barang sebungkus juga gak apa-apa,” pintanya dengan wajah memelas.

Rasanya kasihan juga melihat beliau. Sejak pagi belum ada yang laku. Cuaca yang cukup panas, jarang sekali orang mau makan kerupuk.

“Ya sudah, aku beli dua bungkus.”

“Alhamdulillah. Makasih ya, Bu, semoga jadi pembuka rezeki dagangan saya.”

“Abang asli orang sini?” tanyaku basa basi.

“Gak, Bu. Saya merantau.”

“Merantau hanya jualan kerupuk ini?!” tanyaku setengah kurang yakin.

“Iya, Bu. Mau gimana lagi, daripada saya ngemis.”

Ah, kalimatnya sungguh menyadarkan. Pertama, aku diajak untuk mensyukuri nikmat pekerjaan yang Allah amanahkan saat ini. Kedua, kalimat terakhirnya menampar supaya menjadi orang yang punya harga diri. Dengan melakukan usaha, setidaknya di mata masyarakat dirinya bisa dihargai karena mau menggunakan tenaga dalam mencari nafkah.

Setelah mengucapkan terima kasih, beliau pamit melanjutkan ikhtiarnya. Sekelebat, aku melihat binar bahagia di wajahnya. Aku semakin yakin, hanya kebahagiaan yang bila dibagi jumlahnya bertambah. Beliau bahagia, aku turut bahagia karena sudah membuatnya merasa lega. Riya? Bukan. Semoga tujuan tulisan ini sampai, niatnya untuk mengajak. Betapa mudahnya mencari bahagia. Di antaranya ada di sekitar kita. Misal orang kecil dengan usaha sederhananya. Kita bisa menghargai usaha tersebut. Cukup membuat mereka merasa dihormati dan menimbulkan kebahagiaan bersama.

Selain itu, Allah berjanji akan melepaskan kesulitan kita bila menolong orang lain. Selepas kepergian tukang kerupuk itu, job pun datang untukku, rezeki berlipat langsung Allah bayar tunai. Lantas, masih sungkan dalam syukur nikmat? #TanyaHati []

Asahan, 06-09-2016

Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. 

Tags: jualankerupukrantau
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tak Hanya di Saudi, Salju juga Turun di Gurun Terluas Ketiga di Dunia

Next Post

Kenapa Kita Sering “Capek” di Dunia Ini?

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

12 Juli 2025
qarun, harta

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

11 Juli 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

10 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails

4 Ayat Alquran tentang Keindahan Alam Semesta

Oleh Eneng Susanti
10 Oktober 2024
0
Ayat Alquran yang jadi bacaan doa sebelum tidur, Ayat Alquran tentang Keindahan Alam, ayat yang mengingatkan tentang akhirat, ayat alquran tentang bersyukur

Ayat Alquran tentang Keindahan Alam

Lihat LebihDetails

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

Padahal, mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan sangat dibenci Allah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.