• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 11 Juni 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Islampos

6 Alasan Mengapa Hidup Harus Seperti Lebah

by Yudi
1 tahun ago
in Tahukah Anda
Reading Time: 6 mins read
A A
0
Sebab Lebah Diciptakan, Hewan yang Disebutkan dalam Al-Quran, Fakta Menakjubkan Lebah

Foto: Pixabay

RASULULLAH saw. bersabda, “Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya),” (Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar).

Seorang mukmin adalah manusia yang memiliki sifat-sifat unggul.

Sifat-sifat itu membuatnya memiliki keistimewaan dibandingkan dengan manusia lain. Sehingga di mana pun dia berada, kemana pun dia pergi, apa yang dia lakukan, peran dan tugas apa pun yang dia emban akan selalu membawa manfaat dan maslahat bagi manusia lain.

Maka jadilah dia orang yang seperti dijelaskan Rasulullah saw., “Manusia paling baik adalah yang paling banyak memberikan  manfaat bagi manusia lain.”

ArtikelTerkait

Salah 1-nya Haji, Inilah 5 Hal Penting yang Sering Dianggap Sepele

Musailamah al-Kazzab, Si Nabi Palsu

3 Amalan Paling Berat

Diutusnya Rasulullah untuk Manusia dan Bangsa Jin

Kehidupan ini agar menjadi indah, menyenangkan, dan sejahtera membutuhkan manusia-manusia seperti itu. Menjadi apa pun, ia akan menjadi yang terbaik; apa pun peran dan fungsinya maka segala yang ia lakukan adalah hal-hal yang membuat orang lain, lingkungannya menjadi bahagia dan sejahtera.

Nah, sifat-sifat yang baik itu antara lain terdapat pada lebah. Dan Rasulullah saw. dengan pernyataanya dalam hadits di atas mengisyaratkan agar kita meniru sifat-sifat positif yang dimiliki lebah.

BACA JUGA: Mengapa Lebah Cepat Menemukan Madu, Sedangkan Lalat Cepat Menemukan Kotoran?

Tentu saja, sifat-sifat itu sendiri memang merupakan ilham dari Allah swt. seperti yang Dia firmankan, “Dan Rabbmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu)’” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. 16: 68-69)

Sekarang, bandingkanlah apa yang dilakukan lebah dengan apa yang seharusnya dilakukan seorang mukmin, seperti berikut ini:

Hidup Harus Seperti Lebah: Hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih

Lebah hanya hinggap di tempat-tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeda dengan lalat. Serangga yang terakhir amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk.

Tapi lebah, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat-tempat bersih lainnya yang mengandung bahan madu atau nektar. Begitulah pula sifat seorang mukmin. Allah swt. berfirman: “Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu,” (QS. 2:168)

“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung,” (QS. 7:157)

Karenanya, jika ia menadapatkan amanah dia akan menjaganya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan melakukan korupsi, pencurian, penyalahgunaan wewenang, manipulasi, penipuan, dan dusta. Sebab segala kekayaan hasil perbuatan-perbuatan tadi adalah merupakan khabaits (kebusukan). (Lihat kembali Mutiara hadits “Memberantas Korupsi” pada Saksi nomor yang lalu)

Hidup Harus Seperti Lebah: Mengeluarkan yang bersih

Siapa yang tidak kenal madu lebah. Semuanya tahu bahwa madu mempunyai khasiat untuk kesehatan manusia. Tapi dari organ tubuh manakah keluarnya madu itu? Itulah salah satu keistimewaan lebah.

BACA JUGA:

Dia produktif dengan kebaikan, bahkan dari organ tubuh yang pada binatang lain hanya melahirkan sesuatu yang menjijikan. Belakangan, ditemukan pula produk lebah selain madu yang juga diyakini mempunyai khasiat tertentu untuk kesehatan: liurnya!

Seorang mukmin adalah orang yang produktif dengan kebajikan. “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan,” (QS. 22:77)

Al-khair adalah kebaikan atau kebajikan. Akan tetapi al-khair dalam ayat di atas bukan merujuk pada kebaikan dalam bentuk ibadah ritual.

Sebab perintah ke arah ibadah ritual sudah terwakili dengan kalimat “ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu” (irka’u, wasjudu, wa’budu robbakum). Al-khair di dalam ayat itu justru bermakna kebaikan atau kebajikan yang buahnya dirasakan oleh manusia dan makhluk lainnya.

Segala yang keluar dari dirinya adalah kebaikan. Hatinya jauh dari prasangka buruk, iri, dengki; lidahnya tidak mengeluarkan kata-kata kecuali yang baik; perilakunya tidak menyengsarakan orang lain melainkan justeru membahagiakan; hartanya bermanfaat bagi banyak manusia; kalau dia berkuasa atau memagang amanah tertentu, dimanfaatkannya untuk sebesar-besar kemanfaatan manusia.

Hidup Harus Seperti Lebah: Tidak pernah merusak

Seperti yang disebutkan dalam hadits yang sedang kita bahas ini, lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang dia hinggapi.

Begitulah seorang mukmin. Dia tidak pernah melakukan perusakan dalam hal apa pun: baik material maupun nonmaterial. Bahkan dia selalu melakukan perbaikan-perbaikan terhadap yang dilakukan orang lain dengan cara-cara yang tepat.

Dia melakukan perbaikan aqidah, akhlak, dan ibadah dengan cara berdakwah. Merubah kezaliman apa pun bentuknya dengan cara berusaha menghentikan kezaliman itu. Jika kerusakan terjadi akibat korupsi, ia memberantasnya dengan menjauhi perilaku buruk itu dan mengajukan koruptor ke pengadilan.

Hidup Harus Seperti Lebah: Bekerja keras

Lebah adalah pekerja keras. Ketika muncul pertama kali dari biliknya (saat “menetas”), lebah pekerja membersihkan bilik sarangnya untuk telur baru dan setelah berumur tiga hari ia memberi makan larva, dengan membawakan serbuk sari madu.

Dan begitulah, hari-harinya penuh semangat berkarya dan beramal. Bukankah Allah swt. memerintahkan umat mukmin untuk bekerja keras? “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS. 94:7)

Kerja keras dan semangat pantang kendur itu lebih dituntut lagi dalam upaya menegakkan keadilan. Karena, meskipun memang banyak yang cinta keadilan, namun kebanyakan manusia –kecuali yang mendapat rahmat Allah- tidak suka jika dirinya “dirugikan” dalam upaya penegakkan keadilan.

Hidup Harus Seperti Lebah: Bekerja secara jama’i dan tunduk pada satu pimpinan

Lebah selalu hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri. Mereka pun bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri.

BACA JUGA: Ini Sebab Lebah Diciptakan dan Disebutkan dalam Al-Quran

Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu, mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan feromon (suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi isayarat tertentu) untuk mengudang teman-temannya agar membantu dirinya. Itulah seharusnya sikap orang-orang beriman. “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. 61:4)

Hidup Harus Seperti Lebah: Tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu

Lebah tidak pernah memulai menyerang. Ia akan menyerang hanya manakala merasa terganggu atau terancam. Dan untuk mempertahankan “kehormatan” umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya di tubuh pihak yang diserang. Sikap seorang mukmin: musuh tidak dicari. Tapi jika ada tidak lari.

Itulah beberapa karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang beriman, lebih-lebih orang-orang yang sedang berusaha memperjuangkan keadilan. Bukanlah sia-sia Allah menyebut-nyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam Al-Quran sebagai salah satu nama surah: An-Nahl. Surah yang berada pada nomor urut 16. Allahu a’lam.  []

Tags: Hidup Harus Seperti Lebahkehidupan lebah
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dilarang Kencing Berdiri,Ini Alasannya

Next Post

Hubungan Badan tanpa Memakai Pakaian, Bolehkah?

Yudi

Yudi

Related Posts

Rahasia Kesuksesan, Ciri Orang Sombong, Tanda Calon Suami yang Baik, Kesalahan Suami yang Membuat Istri Tidak Cantik Lagi, Akhir Zaman, Ciri Istiqomah, Hal Penting yang Sering Dianggap Sepele

Salah 1-nya Haji, Inilah 5 Hal Penting yang Sering Dianggap Sepele

8 Juni 2023
Musailamah al-Kazzab

Musailamah al-Kazzab, Si Nabi Palsu

7 Juni 2023
Foto: Unsplash

3 Amalan Paling Berat

7 Juni 2023
Foto: Liputan6

Diutusnya Rasulullah untuk Manusia dan Bangsa Jin

4 Juni 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Ali bin Abi Thalib

Saat Ali bin Abi Thalib Melamar Fatimah binti Muhammad

by Amang Dede
10 Juni 2023
0

Ali bin Abi Thalib pun bertanya mengapa ia tak mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya.

sandiaga, PKS, PPP

Sandiaga Sebut Ospek di PPP Hampir Berakhir, Menuju Lulus

by Yudi
10 Juni 2023
0

Sementara itu, Sandiaga mengatakan kedatangan ke pondok pesantren selain membahas ekonomi kreatif juga merupakan 'ospek' untuk bergabung dengan PPP.

anies, pks

Tengahi Perdebatan Nasdem dan Demokrat, PKS Ajak Kedua Partai Tanggalkan Ego

by Yudi
10 Juni 2023
0

PKS mengingatkan NasDem dan Demokrat sudah sama-sama sepakat urusan cawapres diserahkan kepada Anies Baswedan.

kaesang

Puan Tanggapi soal Kaesang Didukung PSI Maju di Pilwalkot Depok

by Yudi
10 Juni 2023
0

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menanggapi Kaesang Pangarep yang berfoto menggunakan kaus PSI bersama Giring Ganesha.

Terpopuler

No Content Available
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.