SOSOK Mus’ab bin Umair mungkin tak banyak dikenal orang. Tidak seperti sahabat lain semisal Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali. Sosok Mus’ab mungkin dianggap tidak terlalu berpengaruh. Namun tahukah Anda bahwa Mus’ab lah orang yang telah begitu berjasa dalam mempersiapkan Madinah sebagai tempat hijrah Rasul kelak? Ya kisah heroiknya memang tak begitu terkenal, tapi semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kehidupan Sahabat Rasul yang satu ini.
Mus’ab adalah seorang pemuda nan tampan dan kaya raya. Dia terlahir dari keluarga terpandang. Dalam satu kisah disebutkan ketampanan Mus’ab mampu menyihir para wanita Mekkah pada waktu itu. Bahkan wangi parfumnya saja sudah bisa tercium dari jarang ratusan meter jauhnya. Katakanlah semua fasilitas kehidupan duniawi sudah ia dapatkan. Tampan, kaya, berasal dari keluarga kelas atas. Apalagi yang kurang dari dirinya?
Namun sungguh hal yang luar biasa adalah ternyata semua kemewahan dunia tak mampu menghalanginya untuk menjeput hidayah Islam. Ketika Rasulullah saw menyampaikan dakwah Islam di Mekkah, Mus’ab termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mengimani apa yang disampaikan Rasul. Seketika Mus’ab pun bersyahadat dan menjadi seorang muslim. Namun tentu keislaman Mus’ab ini ditentang oleh anggota keluarganya. Akhirnya Mus’ab pun diusir dari keluarganya, dan semua fasilitas yang pernah ia miliki pun diambil darinya.
Meskipun demikian, Mus’ab tak gentar. Ia tetap berpegang teguh pada tali agama Allah. Tak ada yang mampu memalingkannya dari cahaya Islam. Kini Mus’ab pun hidup dalam serba kekurangan tak seperti dulu lagi.
Hingga tibalah momen bersejarah yang akan mengubah arus dakwah Islam. Mus’ab dikirim oleh Rasullah saw untuk mendakwahkan Islam di Madinah. Lewat tangan beliaulah Saad bin Muadz salah satu tokoh penting di Madinah memeluk Islam. Dakwah Islam pun mengalami perkembangan yang signifikan di Madinah. Berita ini pun akhirnya sampai pada Rasulullah, yang pada kemudian hari akhirnya turun perintah Allah untuk hijrah ke Madinah dan membangun peradaban Islam di sana.
Wafatnya Mus’ab bin Umair
Mus’ab bin Umair adalah seorang pemegang bendera Islam di peperangan. Ketika Perang Uhud, ia mendapat tugas serupa. Hal yang begitu mengharukan adalah tatkala Mus’ab syahid di medan petempuran. Setelah perang usai Rasullah saw memeriksa sahabat-sahabatnya yang gugur.
Abu Hurairah mengisahkan, “Setelah Perang Uhud usai, Rasulullah saw mencari sahabat-sahabatnya yang gugur. Saat melihat jasad Mus’ab bin Umair yang syahid dengan keadaan menyedihkan beliaupun berhenti, lalu mendoakan kebaikan untuknya.”
Setelah itu, Rasullah saw berkata kepada jasad Mus’ab, “Sungguh aku melihatmu ketika di Mekah, tidak ada seorang pun yang lebih baik pakaiannya dan rapi penampilannya daripada engkau. Dan sekarang rambutmu kusut dan (pakaianmu) kain burdah.”
Jasad Mus’ab sang pemuda tampan nan kaya, hanya ditutupi oleh sehelai kain burdah yang mana ketika ditaruh kain tersebut di kepalanya maka terbukalah kedua kakinya. Sebaliknya ketika ditutup kedua kakinya, terbukalah kepalanya. Rasulullah saw pun bersabda, “Tutuplah kepalanya dan kakinya tutupi dengan rumput idhkir.” []
Redaktur: Pebriandani Putra