• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 2 Juni 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

56 Tahun Tak Dikenal, Inilah Kisah Sultan Terakhir Zanzibar yang Akhirnya Bisa Kembali ke Kampung Halaman

Oleh Eneng Susanti
3 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ulugh Beg, fitnah yang disebutkan dalam QS Al Kahfi, kemuliaan dunia dan akhirat, Muslim yang Memimpin Negara Mayoritas Nonmuslim

Ilustrasi. Foto: Dreamstime

0
BAGIKAN

DAHULU, kerajaan-kerajaan besar dan kecil berdiri di berbagai belahan dunia. Kekhalifahan, dinasti hingga kesultanan bahkan kerajaan tersebar di penjuru dunia. Pada perkembangannya semua bentuk pemerintahan itu bertransformasi. Ada yang menjadi negara ada juga yang lenyap tinggal nama.

Kisah kegemilangan yang ditorehkan sejarah, pastinya tak lekang oleh waktu. Namun, tak banyak yang peduli bagaimana nasib dari para penguasa terakhir di singgasana yang lenyap itu. Padahal, seperti halnya kegemilangan, kekalahan atau kegagalan bahkan kehilangan pun bisa menjadi pelajaran yang berharga apabila direnungkan.

Simak saja sepotong cerita dari akhir kisah penguasa terakhir Zanzibar. Ini dikisahkan Ned Donovan, penulis dan wartawan di Inggris yang mengikuti dari dekat kisah sultan terakhir Zanzibar, kepada The Guardian. 

Dikutip dari BBC, berikut ini kisah Jamshid bin Abdullah al-Said, sultan terakhir Zanzibar yang mengasingkan diri di sebuah rumah sederhana selama 56 tahun.

ArtikelTerkait

Inilah Sosok Umar Bin Abdul Aziz yang Mengagumkan

Hakeem Olajuwon, Sebuah Kisah tentang NBA dan Seorang Muslim

Dikenal sebagai Guru Muhammad Al Fatih, Siapakah Syaikh Aaq Syamsuddin?

KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab), Bapak Fikih Peradaban

BACA JUGA: Granada, Kerajaan Islam Terakhir di Spanyol

Jamshid bin Abdullah al-Said mengasingkan diri ke Inggris hanya beberapa bulan, setelah menggantikan sang ayah, Abdullah bin Khalifa, sebagai sultan di Zanzibar.

Ia naik tahta pada Juli 1963 menyusul kematian ayahnya. Pada Desember 1963 Inggris memberi kemerdekaan untuk Zanzibar. Namun, satu bulan setelahnya, terjadi perlawanan rakyat yang mengakhiri kekuasaan laki-laki yang biasa disapa Sayyid Jamshid tersebut.

Revolusi ini menjadi awal kelahiran Zanzibar sebagai negara republik, sekaligus menghapus predikat Sayyid Jamshid sebagai penguasa.

Di saat istana dikuasai oleh kelompok perlawanan, Jamshid bin Abdullah al-Said, bersama anggota keluarga, kawan dekat, dan pegawai istana, menuju Oman dengan menggunakan kapal pesiar. Namun ia ditolak untuk mendarat. Akhirnya, ia terbang ke Inggris.

Rencana masuk ke Inggris melalui London pada Januari 1964 terpaksa dialihkan ke Manchester karena kabut tak memungkinkan pesawat untuk mendarat. Dari Manchester, rombongan Jamshid bin Abdullah al-Said menuju London dengan menggunakan kereta.

Menurut Ned Donovan, ada isyarat ketika itu bahwa pemerintah Inggris “ingin mengembalikan kekuasaan di Zanzibar ke tangan Jamshid.” Namun seiring dengan berjalannya waktu, kemungkinan bagi Jamshid untuk kembali berkuasa semakin tipis.

“Dan ketika Zanzibar dan Tanganyika bergabung untuk mendirikan negara Tanzania, kemungkinan bagi Jamshid untuk kembali menjadi sultan hilang sama sekali,” kata Donovan.

Donovan mengatakan pemerintah Inggris sebenarnya sudah membahas rencana agar Jamshid bisa menghabiskan masa tuanya di salah satu koloni Inggris. Disepakati bahwa Inggris akan memberi dana £100.000 (setara dengan £2 juta jika dihitung dengan nilai sekarang) begitu Jamshid meninggalkan Inggris.

Surat kabar Amerika Serikat The New York Times membenarkan adanya dana yang disiapkan oleh pemerintah Inggris untuk membantu Jamshid.

Tempat yang dianggap ideal bagi Jamshid untuk mengasingkan diri adalah Oman. Pada masa itu, sekitar tahun 1960-an, Oman diperintah oleh Said bin Taimur, yang masih punya hubungan keluarga dengan Jamshid.

Zanzibar pernah menjadi bagian dari Oman mulai 1698 hingga 1890. Pada 1890, Inggris menjadikan Zanzibar sebagai wilayah protektorat dan dipisahkan dari Oman.

BACA JUGA: Pemimpin Islam Pertama di Inggris

Said bin Taimur menolak usul ini karena ia “tidak ingin ada dua sultan di waktu yang bersamaan” di Oman. Jamshid sendiri, menurut Donovan, juga tidak setuju dengan usul tersebut.

Tidak diketahui perkembangan selanjutnya, namun The New York Times memberitakan bahwa pada Mei 1964, pemerintah Inggris memberi Jamshid dana £100.000.

Dengan dana ini, Jamshid memulai kehidupan baru sebagai warga biasa dengan tinggal di satu rumah sederhana di pinggir panti di Southsea, Portsmouth, Inggris. Selama kurang lebih 56 tahun tinggal di kota kecil di Southsea, tak banyak yang tahu bahwa Jamshid adalah sultan terakhir Zanzibar.

“Ia tidak mau menonjolkan diri, ia tidak pernah berbicara kepada wartawan … seingat saya tak ada warga lokal yang tahu bahwa sultan [terakhir] Zanzibar tinggal di sana [Southsea],” kata Donovan kepada koran The Guardian.

Donovan mengatakan, Jamshid menjalani kehidupan seperti layaknya warga di Inggris lainnya seperti mengikuti ujian untuk mendapatkan surat izin mengemudi.

Saudara dan anaknya-anaknya kemudian pindah ke Oman, namun Jamshid harus bertahan di Inggris karena penguasa di Oman tak juga memberinya izin untuk pindah karena alasan keamanan. Namun semuanya berubah pada pertengahan September 2020.

Penguasa Oman, Sultan Haitham bin Tariq, akhirnya memberi izin bagi Jamshid untuk pindah dan menghabiskan masa tuanya di negara tersebut.

Salah seorang anggota keluarga Jamshid, kepada koran Timur Tengah The National mengatakan, “Keinginannya untuk pensiun di Oman dikabulkan oleh pemerintah dengan pertimbangan usianya yang sudah lanjut.”

“Ia memang ingin bisa menghabiskan masa tuanya di tanah leluhur, Oman,” tambahnya.

Pada usia 91 tahun, Jamshid akhirnya bisa kembali ke tanah lelulurnya. Namun, Portsmouth kini kehilangan satu-satunya warga yang menyandang status sultan itu. []

SUMBER: BBC

Tags: Jamshid bin Abdullah al-Saidsultan Zanzibar
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Rasulullah di Gunung Uhud: Wahai Hamba-hamba Allah!

Next Post

Saat Putra Umar bin Abdul Azis Khawatir akan Ayahnya karena Diangkat Jadi Pemimpin Dinasti Umawiyyah

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Umar bin Abdul Aziz, Umar bin Abdul Azis, Nasihat Umar bin Abdul Aziz, Umar bin Abdul Azis

Inilah Sosok Umar Bin Abdul Aziz yang Mengagumkan

6 Mei 2023
Hakeem Olajuwon

Hakeem Olajuwon, Sebuah Kisah tentang NBA dan Seorang Muslim

4 Mei 2023
Syaikh Aaq Syamsuddin,

Dikenal sebagai Guru Muhammad Al Fatih, Siapakah Syaikh Aaq Syamsuddin?

13 Februari 2023
KH Wahab Hasbullah

KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab), Bapak Fikih Peradaban

25 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

buya hamka terlena

Terlena, oleh Buya Hamka

Oleh Dini Koswarini
2 Juni 2023
0

Maka 1000 tahunpun tidak akan pernah cukup bagi orang orang yang terlena?

selingkuh, menikah

Kenapa Seorang Lelaki dan Perempuan Menikah?

Oleh Dini Koswarini
2 Juni 2023
0

Ya, kenapa seorang lelaki dan seorang wanita menikah?

Adab Membaca Al-Quran, Keutamaan Surat Al Kahfi, Surat Al Mulk, waqaf, Penghilang Stres dalam Islam, Tafsir Quran, Buya Hamka, Murajaah Al-Quran, Tips Mudah Menghafal Alquran, Cara Memuliakan Al-Quran, Adab Membaca Al-Quran, Khasiat Basmallah, Keutamaan Surat Al-Fath, Manfaat Membaca Surat Yasin, Kesulitan-kesulitan saat Menghafal Al-Quran, Keutamaan Membaca Al-Quran, Manfaat Baca Quran untuk Kesehatan, Langkah Memuliakan Al-Quran, Jumlah Ayat Alquran, Keutamaan Membaca Quran, Akhlaq Muslim terhadap Al Quran, Hukum Membacakan Al-Quran dengan Suara Merdu, Makna Kata Kami dalam Al-Quran, Ayat Terakhir Alquran, Sahabat Nabi Penghafal Al-Quran, Nabi

Inilah Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

Oleh Amang Dede
2 Juni 2023
0

Mad adalah suatu tanda baca dalam Al-Qur’an yang menentukan suatu kata atau kalimat dibaca panjang atau pendek.

Internet dan Pendidikan Islam, tingkat kesabaran, Media Digital, Digitalisasi Ummat,, Hukum Perempuan Bekerja Bersama Laki-laki, Amalan yang dapat Dilakukan saat Haid, niat, kuliah online, Cara Mempercantik Diri, Keistimewaan Wanita Berhijab

5 Keistimewaan Wanita Berhijab

Oleh Haura Nurbani
2 Juni 2023
0

Ada banyak keistimewaan wanita berhijab, insyaAllah. Berikut lima di antaranya. 

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat Lebih

10 Ayat Alquran tentang Ibadah Haji

Oleh Eneng Susanti
26 Juni 2022
0
layanan umroh, ayat alquran tentang ibadah haji, ihram jamaah haji

Berikut ayat Alquran tentang ibadah haji tersebut:

Lihat Lebih

Mahfud Sebut Tidak Ada Penjegalan Anies, Ini Respons Partai Demokrat

Oleh Yudi
2 Juni 2023
0
mahfud, ruu perampasan aset, kpk, polisi

Mahfud justru berpesan kepada poros koalisi pendukung Anies kompak supaya tidak dijegal oleh internalnya sendiri.

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications