• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 11 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

4 Teori Ini Menjelaskan tentang Pertama Kalinya Islam Masuk ke Indonesia

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Said nursi, penyakit yang membuat umat islam tertinggal

Ilustrasi. Foto: Titik Dua

0
BAGIKAN

INDONESIA adalah negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia. Keberadaan agama Islam di Indonesia ini memiliki sejarahnya sendiri.

Menurut catatan sejarah, terdapat beberapa teori tentang masuknya Islam ke Indonesia. Berikut ini penjelasan tentang teori-teori tersebut:

1 Teori Mekah/Arab

Menurut teori ini, Islam dibawa oleh pedagang yang berasal dari Mekah di abad 7 masehi. Ada tiga hal yang menjadi bukti kebenaran teori ini.

  • Adanya perkampungan Islam di Barus, Sumatera di tahun 674 masehi. Sesuai namanya, penghasilan utama dari kampung ini adalah kapur barus. Benda ini menjadi kesukaan dari Timur Tengah. Sehingga mengundang pedagang dari sana untuk datang ke Indonesia.
  • Ditemukannya makam Islam tertua Indonesia, tepatnya di Gresik, Jawa Tengah. Makam bernama Fatimah binti Maimun tersebut ditulis menggunakan ukiran kaligrafi arab bergaya kufi.
  • Adanya pemakaman Islam di wilayah Majapahit di Trowulan. Diyakini bahwa pada era kerajaan Majapahit sudah banyak orang yang memeluk agama Islam.

Pendukung teori Mekah diantaranya H. Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka), Ahmaad Mansyur Suryanegara, A.H. Jons, dan T.W. Arnold.

ArtikelTerkait

Apa Itu Konspirasi Sykes-Picot: Awal Perpecahan Dunia Islam?

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Adapun bukti teori Mekah menurut Hamka diantaranya.

Catatan Ibnu Batutah yang menjelaskan bahwa Raja Samudera Pasai menganut mazhab Syafi’i. Mazhab Syafi’i merupakan mazhab terbesar di Mesir dan Arab. Jika Islam yang berkembang di Indonesia berasal dari Persia, tentu sebagian besar penduduk Indonesia akan menganut aliran Syiah. Dan juga jika berasal dari Gujarat India maka mazhab penduduk Indonesia seharusnya bermazhab Hanafi seperi yang dianut masyarakat muslim India.

Selain itu, raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al-Malik yang biasa digunakan oleh raja-raja yang ada di Mesir.

Diungkapkan oleh A.H. Jhons. islamisasi di Indonesia dilakukan oleh para musafir. Kaum sufi Arab biasanya mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mendirikan perguruan tarekat. Pendapat ini didasarkan pada penggunaan mazhab Syafi’i oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mazhab Syafi’i merupakan mazhab terbesar yang dianut penduduk muslim Arab.

Adapun T.W. Arnold dalam bukunya The Preacing of Islam menjelaskan bahwa pada abad ke-7 Masehi di pesisir pantai barat Sumatra terdapat komunitas masyarakat muslim yang terdiri atas pedagang Arab. Komunitas ini terbentuk sebagai akibat dari pedagang Arab melakukan pernikahan dengan wanita lokal. Penyebaran Islam ini dibuktikan dengan adanya penemuan batu nisan makam Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik, Jawa timur.

Ahmad Mansyur Suryanegara menyatakan pendapat bahwa ketika Nabi Muhammad masih hidup telah terjalin hubungan perdagangan antara pedagang Arab dengan pedagang Indonesia. Islam sudah memulai ekspedisi perdagangan pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar. Bukti kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia dapat dilihat dari catatan India, Cina, dan Arab.

2 Teori Gujarat/India

Menurut teori ini, Islam dibawa ke Indonesia oleh pedagang yang berasal dari Gujarat pada abad ke 13 Masehi.

Teori ini pertama kali dicetuskan oleh J. Pijnapel. Teori ini kemudian mendapat dukungan dari beberapa tokoh diantaranya Snouck Hurgronje, W.F. Sutterheim, dan Sucipto Wirjosuparto.

Menurut J. Pijnapel, orang-orang Islam bermazhab Syafi’i telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak abad ke-7 masehi. Menurutnya penyebaran Islam di Indonesia tidak langsung dilakukan oleh para pedagang Arab, akan tetapi oleh pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam, kemudian berdagang di Indonesia.

Snouck Hugronje menjelaskan bahawa Islam masuk di Indonesia dari kota-kota di anak Benua India seperti Gujarat, Bengali, dan Malabar karena Islam lebih dahulu berkembang di kota-kota tersebut. Dalam bukunya berjudul L’arabie et Les Indes Neerlandaises, Snouck Hurgronje menjelaskan bahwa teori Gujarat didasarkan pada peranan orang-orang Gujarat yang telah membuka hubungan dagagang dengan masyarakat Indonesia sebelum pedagang Arab.

Menurut Sucipto Wiryosuparto, teori Gujarat didasarkan atas bukti berikut:

  • Corak batu nisan makam Sultan Malik as-Saleh dan Maulana Malik Ibrahim mempunyai kemiripan dengan corak nisan yang ada di Gujarat.
  • Hubungan dagang antara penduduk Indonesia dan India telah lama terjalin, melalui jalur perdagangan Indonesia-Cambay-Timur Tengah-Eropa.

3 Teori Persia

Menurut teori Persia, Islam di Indonesia berasal dari Persia. Menurut teori ini, Islam dibawa oleh pedagang yang asalnya dari Iran pada abad 11. Adapun pencetus dari teori ini yaitu Hoesein Djajadiningrat dan Oemar Husein.

Bukti-bukti teori menurut Hoesein Djajadiningrat Persia diantaranya sebagai berikut:

  • Kemiripan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain tradisi perayaan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas wafatnya Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad dan tradisi Tabot yang berkembang di Bengkulu.
  • Ajaran sufi Widhatul Wujud Syekh Siti Jenar dari Jawa Tengah yang mempunyai kesamaan dengan ajaran sufi Al-Hallaj dari Persia.
  • Kesamaan seni kaligrafi yang terpahat di nisan makam Islam di Indonesia dengan makam di Persia.
    Penggunaan gelar syah pada raja-raja Islam di Indonesia.

Bukti-bukti yang disampaikan oleh Hoesein Djajadiningrat didukung oleh Oemar Amir Husein dengan mengemukakan bukti tambahan sebagai berikut.

Di Persia terdapat suku bernama Leran. Kemungkinan besar suku Leran tersebut berasal dari Jawa. Hal ini didukung dengan adanya kampung bernama Leran yang terletak di Jawa Timur. Sementara di Persia terdapat suku Jawi. Suku Jawi diduga mengajarkan huruf Arab di Jawa. Huruf Arab itu disebut dengan huruf Arab Pegon yang sering digunakan dalam naskah kuno masa kerajan Islam.

4 Teori Cina

Menurut teori ini, proses kedatangan Islam di Indonesia berasal dari para perantau Cina. Orang Cina telah berhubungan dengan masyarakat Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia. Pada masa Hindu-Buddha orang Cina telah berbaur dengan penduduk Indonesia, terutama melalui kontak dagang. Bahkan, ajaran Islam telah sampai di Cina pada abad Vll Masehi saat Islam sedang berkembang.

Sumanto Al-Qurtuby dalam bukunya Arus Cina Islam-Jawa menyatakan bahwa pada abad Vll Masehi, di daerah Kanton, Zhang-Zhao, Quanzhou, dan pesisir Cina bagian selatan telah terdapat sejumlah permukiman Islam.

Menurut sejumlah sumber lokal (kronik) diketahui bahwa raja Islam pertama di Demak, yaitu Raden Patah merupakan keturunan Cina. Kenyataan Ini dikarenakan ibu Raden Patah berasal dari Campa, Cina bagian selatan.

Berdasarkan Sajarah Banten dan” Hikayat Hasanuddin nama dan gelar raja-raja Demak beserta leluhurnya ditulis dengan menggunakan istilah Cina seperti Cek Ko Po, Jin Bun, Cek Ban Cun, Cun Geh, dan Cu-cu. Nama-nama seperti Munggul dan Moechoel ditafsirkan merupakan kata lain dari Mongol, sebuah wilayah di utara berbatasan dengan Rusia. []

SUMBER: SYNAOO | PAHAMIFY

 

Tags: IndonesiaIslamsejarahteori
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tak Ada Lagi Hinaan untuk Muslimah Bercadar di Inggris Sejak Pandemi Datang

Next Post

Kenapa Alquran Pakai Bahasa Arab? Ini Hikmahnya

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

sykes-picot

Apa Itu Konspirasi Sykes-Picot: Awal Perpecahan Dunia Islam?

25 Juni 2025
Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

15 Juni 2025
kereta bintaro, kereta

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

31 Mei 2025
Konstantinopel, Khaibar

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

Oleh Haura Nurbani
10 Juli 2025
0

Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target, Rahasia

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

Oleh Saad Saefullah
10 Juli 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2025
0

rumah tangga, suami, istri

Pertengkaran dalam Rumah Tangga, Sebab Suami atau Istri Tidak Puas

Oleh Yudi
10 Juli 2025
0

diabetes

Apakah Terkena Diabetes di Usia Muda Bisa Sembuh?

Oleh Yudi
10 Juli 2025
0

Terpopuler

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Darah yang Sudah Rusak yang Bisa Dikenali oleh Diri Sendiri

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2025
0
Puasa, Sakit Kepala, Darah

Berikut adalah ciri-ciri darah yang sudah ‘rusak’ atau tidak sehat yang bisa secara umum dikenali oleh diri sendiri.

Lihat LebihDetails

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

Oleh Haura Nurbani
9 Juli 2025
0
Kerja

Pertanyaan: Apa hukum memalsukan absen di tempat kerja dalam pandangan Islam?

Lihat LebihDetails

Jarang Diketahui Muslim, 5 Hewan Ini Ternyata Tidak Boleh Dipelihara

Oleh Yudi
18 Juni 2024
0
HEWAN, tikus

Pada dasarnya seorang Muslim boleh saja memelihara hewan, tetapi tentu saja yang dibolehkan berdasarkan syariat.

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Disukai oleh Istri dari Suami ketika Jima

Oleh Saad Saefullah
6 Juli 2025
0
Jima, Suami

Jima menjadi sarana memperkuat cinta, kasih sayang, dan keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.