LABEL halal tak hanya disematkan pada produk makanan dan minuman saja. Belakangan ini kehalalan produk-produk seperti skincare dan kosmetik pun tak luput dari perhatian. Produk kecantikan halal bahkan menjadi trend baru di dunia.
produk skincare dan kosmetik halal, khususnya memang diburu oleh para muslimah. Namun, produk ini juga dikembangkan di berbagai negara, termasuk negara non muslim, yang mulai memperhatikan manfaat dari bahan-bahan alami atau herbal dalam produk kosmetik. Non-Muslim juga dapat mengambil manfaat dari produk halal. Produk-produk ini mematuhi tingkat kebersihan tertinggi dari tahap pembuatan hingga tahap pengemasan yang sebenarnya.
Bagi muslimah, memilih produk halal itu penting. Tindakan memilih produk halal secara sadar itu mulia dan merupakan jalan untuk menuai manfaat serta pahala. Apalagi, syariat Islam telah jelas mengatur soal halal dan haram.
BACA JUGA: Berhenti Pakai Skincare Jika Muncul 6 Tanda Ini
Dari Abu ‘Abdillah An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara syubhat–yang masih samar–yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus ke dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram. Sebagaimana ada penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanah larangan yang hampir menjerumuskannya. Ketahuilah, setiap raja memiliki tanah larangan dan tanah larangan Allah di bumi ini adalah perkara-perkara yang diharamkan-Nya. Ingatlah di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh jasad akan ikut baik. Jika ia rusak, maka seluruh jasad akan ikut rusak. Ingatlah segumpal daging itu adalah hati (jantung).” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari no. 2051 dan Muslim no. 1599]
Halal atau haram sebuah produk, termasuk produk kecantikan dan skincare, salah satunya ditentukan oleh bahan-bahan atau zat yang terkandung di dalamnya.
Para ahli dari Dewan Fatwa Nasional Malaysia (MNFC) telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan:
“Penggunaan semua kosmetik dan produk perawatan kulit yang mengandung bahan-bahan dari hewan tidak murni adalah haram untuk seorang Muslim.”
BACA JUGA: Gunakan Bahan Makanan sebagai Skincare, Bolehkah?
Muslimah seharusnya bisa menghindari pemakaian produk berbahan non halal. Nah, apa saja sih zat atau bahan-bahan non halal yang biasanya terdapat dalam produk kosmetik atau skincare?
1 Gelatin
Zat seperti jeli ini adalah protein standar yang biasa digunakan dalam kosmetik. Gelatin berasal dari merebus kulit, tendon, ligamen dan tulang. Gelatin non halal biasanya berasal dari bagian tubuh hewan seperti babi. Bahan-bahan turunan babi yang dinilai najis yang menghasilkan produk sampingan juga tidak dapat digunakan.
Mufti Taqi Uthmani telah mengklarifikasi masalah produk gelatin. Dia menjelaskan bahwa “kulit, yang mengalami proses pemurnian, dan tulang hewan halal murni terlepas dari status dhabihah mereka.” Oleh karena itu, gelatin yang diperoleh dari sapi diperbolehkan untuk penggunaan eksternal.
2 Lanolin
Lanolin, juga dikenal sebagai grease wol atau lilin wol, berasal dari wol domba. Zat seperti salep dibuat dari kelenjar sebaceous domba. Ini adalah bahan hewani yang umum dalam produk perawatan kulit dan bertindak sebagai pelembut yang efektif untuk rambut, kulit dan kuku.
Seekor domba yang disembelih menurut hukum Islam, dapat dinyatakan halal. Karena itu, diperbolehkan menggunakannya sebagai bahan-bahan kosmetik. Namun, masalah muncul ketika ada ketidakpastian tentang bagaimana domba disembelih dan jika hewan itu hidup selama penumpahan wol.
3 Kolagen
Kolagen adalah rahasia di balik kulit yang awet muda. Ini adalah bahan yang biasa digunakan dalam produk perawatan kulit, terutama dalam krim anti penuaan dan pelembab wajah. Kolagen meningkatkan warna kulit seseorang dengan meningkatkan elastisitas dan kekencangan sehingga kulit tetap kenyal dari semua kerutan.
Proses memperoleh kolagen biasanya melibatkan ekstraksi sumber laut atau sapi. Diperbolehkan menggunakan produk kolagen selama sumbernya adalah hewan halal, tetapi beberapa produsen ternyata memanfaatkan kolagen babi. Inilah yang menjadikannya non halal.
4 Alkohol
Sebagian besar produk perawatan kulit halal akan mencerminkan label “bebas alkohol”. Namun, di sebagian besar produk perawatan kulit, dapat ditemukan beberapa bentuk alkohol yang tercantum dalam daftar bahan. Contoh umum termasuk etanol, alkohol isopropil, alkohol denat dan metanol. Mereka berfungsi untuk membuat krim terasa lebih ringan, memungkinkan bahan-bahan lain untuk menembus kulit dengan mudah dan bertindak sebagai pengawet.
Alkohol berlemak yang diperoleh dari bahan-bahan alami seperti kelapa dan kacang-kacangan diizinkan untuk digunakan. Alkohol berlemak ini termasuk cetyl alcohol yang terbuat dari minyak kelapa dan stearyl alcohol yang dibuat dari kelapa atau minyak sayur. Juga diperbolehkan untuk menggunakan produk yang mengandung bentuk alkohol lain seperti benzyl alcohol.
Selain mematuhi pembatasan bahan, produk perawatan kulit halal juga harus diproduksi menggunakan peralatan dan bahan yang mematuhi hukum Islam. []
SUMBER: HALALZILLA