• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 20 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Guru Kehidupan

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Istimewa/Koleksi Pribadi

Foto: Istimewa/Koleksi Pribadi

198
BAGIKAN

Oleh: Raidah Athirah
Penulis, Tinggal di Polandia

“Satu cara terpenting dalam membantu anak-anak tumbuh dewasa adalah: kita harus tumbuh dewasa terlebih dahulu,” (Anonymous).

SUDAH  sering kita mendengar bahwa menjadi tua adalah pasti sedangkan menjadi dewasa adalah sebuah pilihan. Betapa banyak orang dewasa yang bersifat kekanak-kanakan. Sebaliknya, sebagian anak-anak di dunia bersikap lebih dewasa daripada umurnya. Belajar tak pernah mengenal kata terlambat. Begitulah karakter orang-orang besar.

Tidak selamanya orang tua yang mengajari anak-anak tentang dunia. Sebagian besar anak-anak justru menjadi guru, pintu keajaiban, jalan penerang bagi kita memahami pengetahuan dan kebijaksanaan dalam hidup hari ini.

ArtikelTerkait

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

Setiap orang tua memiliki harapan dan keinginan untuk anak-anak mereka. Begitupun kami. Meskipun demikian, tak jarang keinginan itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Allah, Tuhan Yang Maha Rahim, menitipkan karunia yang luar biasa, dengan jalanNya agar kami memahami bahwa sesuatu yang tidak sesuai harapan bisa menjadi rahmat yang luar biasa yang hari ini telah kami dekap dari sudut pandang hati yang berbeda.

Seperti halnya putri kami.

Ia adalah guru tanpa kata-kata. Ia mengajari kami makna ketulusan. Ia ingin kami paham bahwa tindakan kecil apapun yang kami lakukan tanpa ketulusan tak bisa ia terima.

Seperti umumnya sebuah keluarga, kadang kala hadir kerikil kecil dalam memahami sikap satu sama lain. Kerikil-kerikil itu tidak lebih dari cara pandang pengasuhan. Alih-alih berdiskusi, aku dan suami terjebak dalam pertengkaran. Setelah berdiskusi kami sepakat dalam beberapa hal, tapi sebagaimana sifat seorang perempuan hal-hal kecil masih terbawa rasa.

Aku duduk di dapur menenangkan diri sedangkan suamiku menyandarkan bahunya di sofa. Putri kecilku menghampiri, memelukku dan mengambil tanganku mengisyaratkan ia ingin sesuatu dariku. Aku berjalan mengikuti langkahnya dengan hati masih diliputi kekesalan.

Ia menghentikan langkah mungilnya tepat di hadapan ayahnya, mengulurkan tanganku dan mengambil tangan suamiku untuk disatukan dengan tanganku sebagai tanda kami benar-benar telah berdamai dari pertengkaran itu. Belum selesai sampai di situ, ia menuntun kami menuju kaca lemari pakaian yang besarnya setinggi ayahnya.

Lagi, seperti seorang pendamai, ia mengaturku dan ayahnya untuk berdiri tegap memandang kaca. Dan seketika tawa itu lahir dari memandang wajah kami yang jelek karena ditutupi kemarahan. Damai seharusnya benar-benar tulus agar senyum itu terasa dalam tindakan.

Setelah tawa hadir ia melangkah ke tengah-tengah kami. Bola mata hazelnya memandang kami satu persatu seperti ia ingin mengatakan, “Bukankah pertengkaran itu harus ditandai dengan ketulusan untuk saling memaafkan?”

***

Kami percaya bahwa membangun peradaban berawal dari kehidupan keluarga. Ada hukum saling memengaruhi. Dan anak-anak biasanya mempelajari dari rumah peradaban. Ya, dari cara ia melihat bagaimana pertengkaran bisa berakhir damai hanya dengan ketulusan memaafkan.

Bila biasanya anak-anak mempelajari karakter ini dari orang tua mereka, maka kami adalah orang tua yang istimewa karena kami mempelajari karakter kehidupan ini dari putri kecil kami yang luar biasa. Ia laksana guru kehidupan.
Kami ingin ia tahu bahwa dunia seringkali berisi peristiwa pertengkaran seperti halnya yang ia lihat, rasakan dan solusi damai yang ia tunjukkan dengan caranya. Akan tetapi, kami berdoa dan berharap ia tetap tumbuh sebagai guru kehidupan yang mengulurkan perdamaian kepada manusia ketika pertengkaran itu ia temui kembali di masa yang akan datang.

Kami memandang anak-anak sebagai tamu kehidupan. Mereka memandang dunia dengan pengalaman masa kecilnya. Dan putri kecil kami adalah tamu kebijaksanaan yang Allah, Tuhan Yang Maha Rahman titipkan dalam perjalanan kami mengenal cinta yang luar biasa. This is extreme love_autism that we learn to aware, accept and respect from love she has shown.

Kami berharap rangkaian kata-kata ini berbicara bahwa anak-anak adalah guru kehidupan yang harus dipeluk dan disayang apapun keistimewaan yang melekat pada mereka. Ketulusan hati dalam memeluk anak-anak kita apapun keistimewaan yang Tuhan Maha Penyanyang telah titipkan sebagai karunia ,entah hari ini ,esok atau kapanpun kita harus percaya bahwa mereka akan bersemi menjadi pribadi-pribadi besar di masa depan.

Anak-anak adalah guru kehidupan. Mereka mengajarkan kepada hati untuk memandang sebuah peristiwa dengan ketulusan.

Bahwasanya, ketulusan itu bukan hanya sekadar kata-kata tapi hampa dalam hati. Ketulusan adalah salah satu pintu kebajikan melihat damai dari peristiwa dunia. Ini adalah sikap kedewasaan. Bukankah citra dunia berawal dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam rumah peradaban? []

Polandia, 7 Juli 2017

Menulis adalah membuka hati mempelajari kebaikan
We are Autism’s Parents
We aware, accept and respect.

Tags: anak berkebutuhan khususautismekolom ummi
Share198SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tiga Fitnah dalam Berjamaah

Next Post

Di Rumah Sunatan, Cepat Sunatnya dan Juga Sembuhnya

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

14 Juli 2025
Israel, Yahudi, Gaza, Tentara

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

10 Juli 2025
Firaun, Benjamin Netanyahu

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

9 Juli 2025
Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

Padahal, mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan sangat dibenci Allah.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

4 Ayat Alquran tentang Keindahan Alam Semesta

Oleh Eneng Susanti
10 Oktober 2024
0
Ayat Alquran yang jadi bacaan doa sebelum tidur, Ayat Alquran tentang Keindahan Alam, ayat yang mengingatkan tentang akhirat, ayat alquran tentang bersyukur

Ayat Alquran tentang Keindahan Alam

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.