• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Kamis, 28 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

3 Prinsip Kebahagiaan

Redaktur Eneng Susanti
11 bulan ago
in Ibrah
Reading Time: 2min read
0
3 Prinsip Kebahagiaan

Ilustrasi. Foto: Inc

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”

(QS Ali Imran: 133)

DALAM buku “The Principles of Happiness”, Jose Addison mengatakan bahwa ada tiga hal yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan yang bahagia: Sesuatu untuk dilakukan, sesuatu untuk dicintai, dan sesuatu untuk dinanti-nantikan.

Mengapa ketiganya diperlukan?

Omar Suleiman Presiden Lembaga Penelitian Islam Yaqeen dan profesor Studi Islam di Southern Methodist University, mengatakan bahwa jika kita memiliki dua saja diantara ketiga hal itu, kita mungkin bukan termasuk orang yang bahagia. Ini senada dengan prinsip yang diyakini dalam Islam.

Mari renungkan lagi, “Sesuatu untuk dilakukan, sesuatu untuk dicintai, sesuatu untuk dinanti-nantikan.”

BACA JUGA: 4 Hal Ini Bisa Datangkan Kebahagiaan Sejati bagi Seorang Muslim

Apa yang terjadi pada orang-orang ketika mereka pensiun? Apa yang terjadi pada orang-orang ketika mereka tidak lagi memiliki kebutuhan untuk bekerja? Anda tahu apa yang ingin mereka lakukan? Mereka masih ingin bekerja. Mereka mulai merasa seperti kehilangan makna dalam hidup mereka.

Jadi, itu sebabnya ada orang yang bahkan menjelang akhir hidupnya, mereka memiliki sesuatu untuk dicintai, mereka memiliki sesuatu untuk dicari-cari, tetapi mereka tidak dapat berbuat apa-apa.

Karena itulah, sekarang kita bisa memikirkan kembali tentang pekerjaan…, ‘Saya perlu berjalan-jalan sebanyak ini setiap hari, saya harus melakukan ini setiap hari …’ karena kita semua perlu merasa produktif, kita perlu merasa seperti kita sedang berusaha mencapai sesuatu, atau hal lainnya seolah kita merasa seperti tidak ada yang tersisa.

Sesuatu untuk dicintai

Banyak kali orang sangat sibuk, dan mereka memiliki banyak pekerjaan. Mereka menghasilkan banyak uang, bisnis mereka berkembang, kekayaan mereka berkembang, reputasi mereka berkembang, tetapi keluarganya berantakan!

Orang-orang yang berteman dengan mereka hanyalah teman karena mereka menginginkan uang mereka. Dan mereka tidak lagi memiliki hubungan yang berarti karena kesuksesan ada harganya.

Sesuatu untuk dilakukan

Mereka memiliki sesuatu untuk dilakukan, mereka memiliki sesuatu untuk dinanti-nantikan, tetapi mereka tidak punya apa-apa untuk dicintai dan hidup berantakan. Kekayaan menjadi hukuman, kesuksesan menjadi hukuman di dunia ini bagi mereka.

Sesuatu untuk diharapkan

Dan kadang-kadang orang memiliki sesuatu untuk dilakukan, dan sesuatu untuk dicintai, tetapi apa yang terjadi pada selebriti dan orang-orang yang mengejar Ketenaran, mereka bunuh diri di kamar hotel!

Mereka mengatakan yang mereka inginkan adalah ‘bisa keluar bersama keluarga dan memiliki es krim tanpa kamera di wajah.’

BACA JUGA: Anda Bahagia atau Celaka?

Loading...

Dunia tidak menjamin semua yang terjadi itu sesuai keinginan. Karena satu-satunya hal yang kita lakukan hanyalah memenuhi standar masyarakat. Itu bukan kebahagiaan yang sejati.

Ketiganya harus terpenuhi untuk mencapai kebahagiaan seperti yang disebutkan dalam QS Ali Imran: 133. []

SUMBER: ABOUT ISLAM

Tags: bahagia
Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

Begini Adab Rasulullah Saat Tukar Menukar Barang

Begini Adab Rasulullah Saat Tukar Menukar Barang

28 Januari 2021
Ini Beberapa Sunnah dan Adab dalam Puasa (1)

Andai Aku Seperti Salim

28 Januari 2021
Allah SWT Bahagia dengan Taubat HambaNya

Allah SWT Bahagia dengan Taubat HambaNya

28 Januari 2021
Gara-gara Perangkap Tikus…

Belajar dari Perang Mut’ah; Menunduk atau Menanduk?

26 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Salah dalam Ijtihad Dapat Satu Pahala?

Orang yang Meminta Fatwa Harus Menghiasi Dirinya dengan Ketakwaan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Hamas: Warga Tepi Barat Lawan Geng Tak Berperasaan
Palestina

Dituding akan Tikam Serdadu Israel, Pemuda Palestina Ditembak Mati

Redaktur Sodikin
26 menit ago
Makna Hijrah dalam Islam
Kolom

Makna Hijrah dalam Islam

Redaktur Yudi
43 menit ago
Begini Adab Rasulullah Saat Tukar Menukar Barang
Ibrah

Begini Adab Rasulullah Saat Tukar Menukar Barang

Redaktur Dini Koswarini
57 menit ago
Persiapan Ramadhan, Ini Tips dan Contoh Jadwal Harian Muslim Sebulan Full (1)
Miracle of Quran

Inilah Rahasia Langit dan Bulan yang Diungkap Alquran

Redaktur Eneng Susanti
1 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add