• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Minggu, 22 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

3 Hukum Nazar

by Eneng Susanti
2 bulan ago
in Islam 4 Beginner
Reading Time: 2 mins read
0
hukum nazar, sumpah, keimanan, Laa ilaha illallah, pelajaran dari kisah nabi Saleh, problematika umat, jenis sumpah kaffarat sumpah

Ilustrasi. Foto: Al Quran Clases

DALAM Islam, terdapat ragam hukum yang menyertai nazar. Sehingga nazar ini terbagi ke dalam tiga ketentuan hukum. Apa saja ketiga hukum nazar tersebut?

Nazar merupakan janji seorang muslim. Biasanya nazar diucapkan sebagai janji bahwa seseorang akan melakukan suatu ibadah atau amalan tertentu apabila cita-cita atau keinginannya terpenuhi.

Secara harfiah, nazar berarti “mewajibkan kepada diri sendiri untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan dengan maksud mengagungkan serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.”

Nazar telah disyariatkan kepada umat-umat terdahulu sebelum masa Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam Alquran surah Ali Imran ayat 35 dan surah Maryam ayat 26.

BACA JUGA: Ini Pengertian dan Syarat Nazar Menurut Islam

Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim menyebutkan ragam hukum nazar tersebut. Berikut ragam hukumnya:

1 Hukum nazar: Mubah

Nazar yang tidak terikat apapun yang dimaksudkan untuk ketaatan kepada Allah adalah boleh, seperti nazar puasa, shalat, atau sedekah. Nazar semacam ini wajib dipenuhi hukumnya bila sudah terucap.

2 Hukum nazar: Makruh

Hukum nazar yang terikat sesuatu adalah makruh, seperti mengatakan, “Jika Allah menyembuhkanku dari penyakitku, maka aku akan berpuasa begini atau bersedekah dengan itu.”

Hal ini berdasarkan riwayat Ibnu Umar bahwa Rasulullah melarang nazar dan bersabda, “Innahu laa yaruddu syai’an wa innama yustakhraju bihi min maali al-bakhili.” Yang artinya, “Sesungguhnya nazar itu tidak dapat menolak sesuatu, tetapi ia (nazar) hanya mengeluarkan sesuatu dari harta orang yang kikir.”

3 Hukum nazar: Haram

Nazar tidak diperbolehkan atau haram dilakukan jika dimaksudkan untuk selain Allah. Seperti nazar untuk kuburan para wali atau arwah-arwah orang-orang shaleh, seperti mengatakan, “Wahai tuanku, Fulan, jika Allah menyembuhkanku dari penyakitku, maka aku akan menyembelih itu di atas kuburanmu atau bersedekah kepadamu atas itu.”

Nazar semacam itu diharamkan karena merupakan tindakan ibadah kepada selain Allah. Dan itu termasuk perbuatan syirik yang diharamkan Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam Alquran Surah An-Nisa ayat 36.

Allah berfirman, “Wa’budullaha wa laa tusyrikuu bihi syai’an.” Yang artinya, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.”

Sementara hukum menunaikan nazar adalah wajib. Ini berlaku bagi nazar yang berupa ketaatan atau ibadah yang sifatnya dibolehkan. Bukan nazar yang berisi janji untuk berbuat maksiat atau kesyirikan.  Ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang bernazar untuk taat pada Allah, maka penuhilah nazar tersebut.” (HR. Bukhari no. 6696)

Sedangkan jika nazar yang dilakukan adalah nazar maksiat,  misalnya bernazar akan mentraktir teman-teman untuk mabuk jika lulus ujian,  maka hukumnya haram dan tidak boleh dilaksanakan.  Ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Nazar itu ada dua macam. Jika nazarnya adalah nazar taat, maka wajib ditunaikan. Jika nazarnya adalah nazar maksiat -karena syaithon-, maka tidak boleh ditunaikan dan sebagai gantinya adalah menunaikan kafaroh sumpah.” (HR. Ibnu Jarud, Al Baihaqi. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 479) []

Loading...

SUMBER: REPUBLIKA | DALAM ISLAM

Tags: hukum bernazarHukum nazarmenunaikan nazarnazar
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

Perlu Tahu, Ini 6 Makanan yang Diharamkan dalam Islam

Next Post

Nabi Yaqub Diajari Doa Ini oleh Malaikat Maut

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

Nafsu Syahwat

5 Cara Kendalikan Nafsu Syahwat

21 Mei 2022
Keajaiban Sedekah amal sahabat, Sifat Tercela, Manusia Bodoh, Pemberian Allah, Takdir

Pasrah kepada Takdir, Apa Artinya?

20 Mei 2022
Orang yang Dicintai Malaikat Birrul Walidain, Peranan Akhlak, Akibat Membahagiakan Orangtua, Tanda Allah Menghendaki Kebaikan pada Seseorang, Adab Hormati Orang Tua, adab penting dalam Islam

3 Adab Penting dalam Islam

19 Mei 2022
Larangan bagi Perempuan Haid atau Nifas, Manfaat Puasa Senin Kamis, Hukum Menunda-nunda Qadha Puasa Ramadhan, Puasa Senin Kamis, Manfaat Puasa Sunnah Senin dan Kamis, qadha puasa, Puasa Qadha, Waktu Membayar Utang Puasa Ramadhan, Ketentuan Qadha Puasa, Utang Puasa Ramadhan

Meninggal tapi Masih Punya Utang Puasa Ramadhan

19 Mei 2022
Please login to join discussion
Advertisements

Ramadhan

Foto: Free great picture

Batas Akhir Qadha Puasa Ramadhan

by Eppi Permana Sari
7:00 am
0

...

Refleksi Tahun 2022,

Bagaimana Hukum Menunda Membayar Hutang Puasa Ramadhan Lalu?

by Saad Saefullah
8:30 pm
0

...

Foto: Khaleej

7 Kiat Meraih Sukses Ramadhan

by Sodikin
5:00 pm
0

...

makanan haram, Halal dan Thayyib, Hal yang Dibolehkan ketika Puasa, Puasa Qadha, Utang Puasa Ramadhan

Keluar Flek saat Puasa, Batalkah?

by Saad Saefullah
10:30 pm
0

...

Foto: Google Image

Riset: Rajin Sedekah Terbukti Mampu Turunkan Risiko Hipertensi

by Sodikin
5:41 pm
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.