• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Kamis, 4 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Teknologi tanpa Edukasi

Redaktur Saad Saefullah
4 tahun ago
in Opini
Reading Time: 2min read
0
Teknologi tanpa Edukasi

Foto: IHS.com

Oleh: Maya A
Kedamean, Gresik
mayafirrizky4@gmail.com

Gadget – teknologi informasi – bukan lagi barang yang dianggap wah. Perkembangan jaman yang semakin modern, mau tidak mau memaksa manusia untuk memilikinya demi kemudahan transaksi, komunikasi, dan pencarian informasi. Namun sayang, sisi negatif seringkali mengiringi barang multifungsi tersebut. Bukan dari perspektif bendanya, melainkan dari sisi manusia sebagai subjek atau pelaku utama tindak penyelewengan.

Ini bisa dibuktikan dengan maraknya pemberitaan ragam tindak kriminal di media, baik kelas teri maupun kelas kakap.

Salah satu kasus yang paling menyedot perhatian publik baru baru ini adalah pembobolan jual beli tiket online milik PT. Global Networking. Milyaran rupiah raib, masuk secara ilegal ke kantong oknum tidak bertanggungjawab. Dan siapa sangka bahwa otak dibalik semua itu adalah remaja 19 tahun yang hanya lulusan SMP.

Tidak hanya itu, Direktorat Cyber Bareskrim Polri menambahkan sudah 4600 situs berhasil diretas oleh pelaku, termasuk situs milik polri sendiri, pemda dan pemkot. Atas tindakannya itu, pelaku terancam hukuman paling lama 8 tahun penjara.

Diakui atau tidak, letak permasalahan ini sebenarnya ada pada SDM. Baik pelaku, orangtua maupun pemerintah sebagai poros pengontrol. Dalam artian arus teknologi kian dikembangkan, namun tidak diiringi penanaman nilai dasar pemanfaatan secara benar. Sehingga ketika seseorang melihat peluang bernilai nominal, ia tidak berpikir dua kali untuk mengambil celah itu. Lemahnya sistem pendidikan tentang perbaikan moral dan hanya berfokus pada prestasi akademis juga menambah daftar faktor meningkatnya kejahatan berbasis teknologi.

Tidak hanya itu, sulitnya mencari lapangan kerja serta himpitan ekonomi di jaman yang serba mahal ini tidak menutup kemungkinan seseorang bertindak nekat mengingat teknologi bukanlah hal yang susah untuk dipelajari.

Tidak perlu lulusan sarjana, karena Haikal yang notabene lulusan SMP pun nyatanya mampu menjadi seorang hacker.

Parahnya lagi, sejauh ini pemerintah selalu memfokuskan diri pada penetapan sanksi terhadap kasus apapun. Bukan pada tindakan preventif atau pencegahan. Padahal seharusnya, keduanya (sanksi dan pencegahan) harus berjalan beriringan untuk menghasilkan solusi yang bersifat global.

Kalau tidak, maka bukan perkara mustahil jika kasus yang sama akan berulang. Para hacker yang masih bebas akan bersinergi satu sama lain dan bekerja dengan lebih teliti. Semakin mendalami ilmu peretasan dengan tujuan berkelit, menyembunyikan identitas secara rapi agar tidak tercium aparat.

Adapun tindakan preventif yang paling tepat adalah koreksi mendasar dan besar besaran pada kurikulum pendidikan. Edukasi harus berasaskan pada Islam agar selaras dengan perkembangan jaman. Menjadikannya pijakan atas benar tidaknya suatu perbuatan. Poin inilah yang seharusnya ditanamkan pada peserta didik sejak level dasar.

Penataan sistem ekonomi pun juga perlu dilakukan. Karena diakui atau tidak, sebagian besar tindak kejahatan di negeri ini didorong oleh motif ekonomi. Bukankah jika tata kelola keuangan dan distribusi kekayaan hasil bumi benar benar sesuai dengan aturan islam, kesejahteraan bisa tercapai? Dan jika kesejahteraan sudah tercapai, bukankah angka kriminalitas dengan sendirinya bisa diminimalisir? []

Tags: edukasiteknologi
Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Related Posts

Inilah Wanita Muslim yang Selamat dari Kecelakaan Kapal Titanic pada 1912

Kapal dan Kapten Kesadaran

3 Maret 2021
Ketika Wanita Berbicara dengan Bukan Mahramnya di Telefon

Jilbab, Wujud Ketakwaan Seorang Muslimah

2 Maret 2021
Ilmu Manfaat

Beruntungnya Orang Berilmu

26 Februari 2021
Islam dan Kemiskinan

Islam dan Kemiskinan

22 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Pada Peringatan Nakba ke 69, Jumlah Penduduk Palestina Naik 9 Kali Lipat

Pada Peringatan Nakba ke 69, Jumlah Penduduk Palestina Naik 9 Kali Lipat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

21 Pelajaran Hidup Nabi Ayyub (1)
Uncategorized

Langkah-langkah Kecil yang Mengantarkanmu ke Neraka

Redaktur Laras Setiani
3 jam ago
Pelaku Dosa Besar yang Belum Bertaubat, Apakah Kekal di Neraka?
Kolom

Pelaku Dosa Besar yang Belum Bertaubat, Apakah Kekal di Neraka?

Redaktur Yudi
3 jam ago
Bolehkah Wudhu dengan Air Musyammas?
Syi'ar

Bolehkah Wudhu dengan Air Musyammas?

Redaktur Yudi
4 jam ago
Tayangan Iklan Ternyata Sebabkan Gizi Buruk
Kesehatan

Lima Kebiasaan Ini Memicu Penuaan Dini Kulit

Redaktur Dini Koswarini
5 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add