• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 30 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

2 Kemuliaan bagi para Pemaaf

Oleh Eneng Susanti
1 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
kemuliaan bagi para pemaaf, tanda orang yang meraih kemenangan, ucapan selamat hari raya Idul Fitri, merayakan idul fitri tradisi lebaran

merayakan idul fitri tradisi lebaran (source: TVI)

0
BAGIKAN

Table of Contents

  • 1. Kemuliaan bagi para pemaaf: Mencerminkan akhlak mulia yang sebenarnya
  • 2. Kemuliaan bagi para pemaaf: Meneladani Sifat dari Para Nabi
  • 3. قَالَ عَبْدُ اللَّهِ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحْكِي نَبِيًّا مِنْ الْأَنْبِيَاءِ ضَرَبَهُ قَوْمُهُ فَأَدْمَوْهُ فَهُوَ يَمْسَحُ الدَّمَ عَنْ وَجْهِهِ وَيَقُولُ رَبِّ اغْفِرْ لِقَوْمِي فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

SIKAP memaafkan termasuk akhlak yang mulia. Manusia pun diperintahkan untuk menjadi seorang pemaaf. Bahkan, terdapat kemuliaan bagi para pemaaf.

Allah Ta’ala berfirman:

 خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِيْنَ

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’rāf: 199)

ArtikelTerkait

10 Kunci Rezeki dari Allah SWT kepada Manusia

Pelajaran Penting Ucapan “InsyaAllah” dari Kisah 3 Nabi

Cara Menyembuhkan Ketagihan Konten Porno

19 Nama Hari Kiamat

Apa maksud dari “Jadilah pemaaf ”?

Mujahid berkata, “Jadilah pemaaf atas perbuatan dan kesalahan mereka tanpa mengusut-usutnya kembali.” (Tafsir al-Qur’an al-Azhim, Ibnu Katsir, 3/480)

1 Kemuliaan bagi para pemaaf: Mencerminkan akhlak mulia yang sebenarnya

Karena kemuliaan yang sejati, adalah kemuliaan dalam hati, mulia akhlaknya, mulia di sisi Rabbnya.

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ قَالَ كُلُّ مَخْمُومِ الْقَلْبِ صَدُوقِ اللِّسَانِ قَالُوا صَدُوقُ اللِّسَانِ نَعْرِفُهُ فَمَا مَخْمُومُ الْقَلْبِ قَالَ هُوَ التَّقِيُّ النَّقِيُّ لَا إِثْمَ فِيهِ وَلَا بَغْيَ وَلَا غِلَّ وَلَا حَسَدَ

“Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Manusia bagaimanakah yang paling mulia?’ Beliau menjawab, ‘Semua (orang) yang hatinya bersedih dan lisan (ucapannya) benar.’ Para sahabat berkata, ‘Perkataannya yang benar telah kami ketahui, lantas apakah maksud dari hati yang bersedih?’ Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ‘Hati yang bertakwa dan bersih, tidak ada kedurhakaan dan kelaliman padanya, serta kedengkian dan hasad.’” (HR. Ibnu Majah No. 4206)

Inilah hati yang mulia. Hati dan jiwa yang hanya dimiliki oleh orang-orang bertakwa. Rasulullah menjawab, manusia yang paling mulia ialah mereka yang tidak berdusta. Di samping itu, manusia yang paling mulia ialah mereka yang memiliki ketakwaan dan kebersihan hati. Hati yang tiada kedurhakaan, tiada kelaliman, serta tiada kedengkian dan hasad kepada sesama.

BACA JUGA: Syariat Maaf-Memaafkan

2 Kemuliaan bagi para pemaaf: Meneladani Sifat dari Para Nabi

Sifat pemaaf adalah sifat para nabi. Para Nabiyullah ini, bersikap lapang dada atas kesalahan dan perbuatan zalim orang lain padanya. Pada diri mereka terlukis contoh sifat pemaaf terbaik. Juga sikap lemah lembut yang selalu menghiasi hari-hari para kekasih Allah ini.

Kala berinteraksi dengan orang lain, mereka akan menahan amarahnya, tidak mudah meluapkan amarah tersebut kepada saudaranya. Para kekasih Allah ini, memiliki sifat di antara sifat-sifat ahli Jannah, sebagaimana yang Allah firmankan:

 الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

“(Yaitu) Orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS Ali Imran 134)

Mereka membalas kejahatan yang orang lain perbuat padanya dengan kebaikan. Memaafkan jika orang lain meminta maaf. Mereka dengan senang hati, akan membantu saudaranya yang telah menyakitinya. Mereka memiliki hati yang bersih, serta jiwa-jiwa yang suci. Inilah akhlak orang-orang mulia kekasih Allah.

Dikutip dari berbagai sumber, ada banyak contoh sifat pemaaf para nabi.

  • Nabi Yusuf Alaihisaalam

Di antara orang-orang shaleh, para kekasih Allah, yang mampu memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain kepadanya adalah Nabiyullah Yusuf alaihi shalatu wa sallam. Saudara-saudaranya membencinya sejak kecil. Iri kepadanya. Mereka berencana memisahkan Yusuf kecil dari tangan ayahnya. Diambillah darah kambing, lalu mereka robek jubahnya. Mereka berniat untuk membunuh nabi Yusuf dengan menjatuhkannya ke dalam sumur.

Beliau hidup menderita dibawa kafilah dagang ke negeri Mesir. Nun jauh di sana. Dijual sebagai budak dengan nilai yang teramat murah. Terhitung, peristiwa memilukan tersebut terjadi hampir empat puluh tahun lamanya. Ya, empat puluh tahun terpisah dari pelukan sang ayah. Kemudian apa yang terjadi?

Setelah Allah mengangkat Yusuf menjadi nabi. Setelah Allah membebaskannya dari perbudakan. Menjadikannya bendaharawan Al-Aziz, raja Mesir. Setelah negeri Mesir berada di bawah kekuasaannya. Dan saudara-saudaranya yang dahulu berusaha membunuhnya datang. Memohon belas kasihan.

Di saat Nabi Yusuf memiliki kuasa atas mereka, apa yang beliau katakan,

 قَالَ لَا تَثْرِيْبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَۗ يَغْفِرُ اللّٰهُ لَكُمْ ۖوَهُوَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ

“Dia (Yusuf) berkata, “Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian, mudah-mudahan Allah mengampuni kalian. Dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.” (QS. Yusuf: 92)

Lihatlah akhlak Nabi Yusuf, bahkan sebelum saudara-saudaranya meminta maaf, beliau sudah memberikan maaf. Bahkan memohonkan, agar Allah mengampuni mereka. Inilah contoh sifat pemaaf yang sesungguhnya.

BACA JUGAl: Pentingnya Memiliki Sifat Pemaaf, Berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Memaafkan

  • Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki sifat mulia. Begitu banyak sikap Beliau yang melukiskan contoh sifat pemaaf yang sesungguhnya. Penduduk Thaif menghalau, menolak dakwah beliau. Mereka melempari Rasulullah dengan batu, sehingga tumit Rasulullah berdarah. Sepanjang perjalanan mereka terus melontarkan kata-kata kotor kepada Rasulullah. Dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, sekuat tenaga, hanya bisa tertatih berjalan menjauh darinya.

Manakala malaikat penjaga gunung menawarkan untuk memindahkan gunung, dan menimpakannya kepada penduduk Thaif, Rasulullah menolak. Bahkan sebaliknya, beliau mendoakan, “Bahkan aku sangat berharap semoga Allah mengeluarkan dari tulang-tulang sulbi mereka, orang yang mau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” (HR. Al-Bukhari No.3231)

Inilah Rasulullah, tantangan dakwah yang teramat berat menimpa beliau. Yang notabene menjadi musuh dakwah justru datang dari keluarga beliau sendiri. Gigi Rasul dibuat patah. Bertubi-tubi beliau disakiti. Berkali-kali beliau hendak dibunuh. Beliau menahan sedih karena banyak sahabat beliau disiksa hingga syahid di tangan musuh. Beliau terusir dari Makkah, kota kelahiran yang beliau cintai. Tapi apa kata Rasulullah kepada kaum kafir Quraisy kala pasukan Islam menguasai Makkah,

اذْهَبُوا فَأَنْتُمُ الطُّلَقَاءُ

“Pergilah kalian semua, saat ini kalian bebas.” (Tarikh ath-Thabari No. 758)

Di dalam hadis yang lain, terkisah kesabaran para nabi menghadapi umatnya,

3 قَالَ عَبْدُ اللَّهِ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحْكِي نَبِيًّا مِنْ الْأَنْبِيَاءِ ضَرَبَهُ قَوْمُهُ فَأَدْمَوْهُ فَهُوَ يَمْسَحُ الدَّمَ عَنْ وَجْهِهِ وَيَقُولُ رَبِّ اغْفِرْ لِقَوْمِي فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

“Abdullah mengatakan, seakan-akan aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengisahkan seorang Nabi yang ditempeleng oleh kaumnya sambil ia menyeka darah dari wajahnya dan memanjatkan doa; ‘ya Rabbi, ampunilah kaumku, sebab mereka adalah orang yang tidak tahu.” (HR. Bukhari No. 6417) []

SUMBER: SINDONEWS

Tags: kemuliaan bagi para pemaafmemaafkan
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Doa untuk Orang Tua yang Telah Meninggal

Next Post

6 Cara Berbakti Setelah Orang Tua Wafat

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Amalan Pembuka Rezeki, Ciri Utama Harta Penuh Berkah, Sri Mulyani, Dunia, Kunci Rezeki dari Allah

10 Kunci Rezeki dari Allah SWT kepada Manusia

30 September 2023
Penghalang Doa, Abu Qilabah, InsyaAllah

Pelajaran Penting Ucapan “InsyaAllah” dari Kisah 3 Nabi

28 September 2023
Hukum Nonton Film Porno, Pornografi, handphone, Cara Menyembuhkan Ketagihan Konten Porno

Cara Menyembuhkan Ketagihan Konten Porno

27 September 2023
Pesan Nabi, Hari Kiamat, Hari Akhir, Nubuah Akhir Zaman, Rasa Takut di Hari Kiamat, Nama Hari Kiamat

19 Nama Hari Kiamat

27 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Fahri Hamzah

Fahri Hamzah Ungkap Bakal Banyak Kejutan-kejutan Hingga 19 Oktober

Oleh Saad Saefullah
30 September 2023
0

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat memberikan pengantar diskusi Gelora Talks bertajuk "Menanti Kejutan Baru Koalisi Capres 2024".

Level Shalat, Syarat Imam Shalat Berjamaah, Fikih Shalat Dhuha, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Tata Cara Shalat Hajat, keutamaan shalat hajat, Sholat Dhuha 4 Rakaat, Syarat Amal Ibadah Diterima Allah, rukun shalat, Keutamaan Doa Iftitah, Ikhlas, Perkara yang Disukai dan Dibenci Allah, tahajud, Shalat Witir, iman, Imam Shalat di Akhir Zaman, Amalan Ringan Berpahala Besar, Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Tahajud, Hukum Doa Iftitah dalam shalat, Ustadz Adi Hidayat, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Hukum Shalat tanpa Peci, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Shalat Sunnah Qabliyah Shubuh,, Tempat Dilarang Shalat, Hukum Lelaki Shalat tanpa Peci, shalat dhuha, Adab Sebelum Shalat, Batas Waktu Shalat Dhuha, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Keutamaan Shalat Sunnah, shalat dhuha,,Rukun Islam, Hukum Muslim Meninggalkan Shalat Fardhu, Cara Menenangkan Hati, Sedang Shalat Dipanggil Orang Tua,, Hukum Tahajud setelah Witir, Keutamaan Shalat Sunnah, Prasangka Baik pada Allah, Hukumnya Hanya Membaca Surat Al-Ikhlas dalam Shalat Tahajud, Cara Membersihkan Jiwa, Shalat Tahajud, Hukum Shalat di Tempat yang Ada Patungnya

Hukum Shalat di Tempat yang Ada Patungnya

Oleh Haura Nurbani
30 September 2023
0

Apa hukum shalat di tempat yang ada patungnya?

Hukum Berdoa Agar Panjang Umur, InsyaAllah, Cara Berbakti pada Orangtua yang Sudah Wafat

3 Cara Berbakti pada Orangtua yang Sudah Wafat

Oleh Dini Koswarini
30 September 2023
0

Ya, bagaimana cara berbakti pada orangtua yang sudah wafat?

umrah

Pemerintah Saudi Tetapkan Aturan Pakaian Umrah Wanita Terbaru

Oleh Yudi
30 September 2023
0

Seperti diketahui, Kerajaan Arab Saudi telah resmi membuka kedatangan jemaah umrah dari luar Kerajaan sejak 1 Muharram 1445 H lalu.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.