• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Jumat, 26 Februari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Aku dan Ibu Mertuaku

Redaktur Saad Saefullah
4 tahun ago
in Inspirasi
Reading Time: 2min read
1
Aku dan Ibu Mertuaku

Foto: News18.com

SEMENJAK 30 tahun yang lalu, aku adalah wanita yang menjunjung tinggi kebebasan perempuan dan memandang pernikahan hanya sebatas hubungan biasa yang tidak mengandung pemenuhan kewajiban terhadap pasangan.

Allah menghendakiku untuk tinggal bersama ibu mertua hingga suamiku menyediakan kami rumah dengan fasilitas-fasilitas yang aku inginkan. Dan tahun-tahun kebersamaanku dengan mertuaku adalah tahun-tahun terburukku dengan wanita penyabar itu.

Saat itu aku lebih banyak mendengar saran dari rekan-rekan wanitaku agar bersikap keras dan tegas kepada ibu mertua sejak awal. Karena itu, aku membatasi ruang geraknya hanya sebatas di kamarnya saja.

Aku bersikap seperti ratu di rumah dan memperlakukan mertuaku seolah-olah tamu. Aku mencuci pakaiannya di akhir-akhir cucian sehingga beliau keluar dengan pakaian apa adanya. Pula, hanya sekali sebulan aku membersihkan dan membereskan kamarnya.

Aku tidak begitu perhatian dalam menyiapkan makanan khas yang sesuai dengan kebutuhan penyakitnya.

Ibu mertuaku seperti gunung tinggi menjulang kokoh dalam sabarnya. Selalu saja tersenyum kepadaku. Beliau melewati hari-harinya dalam kamar dengan shalat dan membaca Al-Qur’an.

Dan tidak keluar kecuali untuk berwudhu atau mengambil makanan yang kusiapkan di atas meja makan. Aku terkadang mengetuk pintu kamarnya dengan keras agar keluar dan mengambil makanan.

Suamiku begitu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak mengetahui apa yang terjadi dan mertuaku pun tidak pernah mengeluhkan kepada suami tentang sikapku. Bahkan saat suami bertanya kepada beliau tentang hubungannya denganku, ibu mertua menjawab dengan pujian kepada Allah.

Ibu mertua mengangkat tangannya ke langit mendoakanku agar mendapat hidayah dan kebahagiaan. Dan aku sungguh tidak memahami tafsiran kesabaran dan ketiadaan keluhannya kepada suami atas perlakuanku kepadanya.

Tibalah suatu ketika sakitnya bertambah parah dan beliau merasakan maut sebentar lagi menemuinya.

Beliau memanggilku dan berpesan saat aku gelisah berada di hadapannya: “Aku tak ingin bersikap jahat kepadamu dengan harapan agar kondisi rumah anakku kondusif dan sikapmu menjadi lebih baik. Doaku agar engkau mendapat hidayah sengaja kuperdengarkan di hadapanmu agar engkau kembali mengevaluasi diri.

“Karena itu aku menasihatimu –sebagai ibu- agar engkau berhenti dari sikap tidak baikmu setidaknya di hari-hari terakhirku. Aku memaafkanmu.”

Beliau mengucapkan kalimat-kalimatnya itu dalam keadaan tak sadarkan diri. Dan beliau tak sempat melihat air mataku yang menggenangi wajahku.

Beliau pun meninggal dan aku tak sempat berbakti dan menjelaskan dosa-dosaku di hadapannya. Beliau meninggal dan suamiku menyangka bahwa aku adalah menantu berbakti.

Loading...

Anak lelakiku telah dewasa dan menikah. Dia tidak menyediakan rumah bagi istrinya. Karena itu aku mengajaknya guna tinggal bersamaku di rumahku yang luas dan aku tempati sendiri setelah ayahnya meninggal.

Aku tersentak seolah-olah waktu berputar ke masa lalu. Istrinya memperlakukan aku seperti aku dahulu memperlakukan ibu mertuaku sebelumnya. Aku berpikir inilah qishah adil dan balasan yang Allah segerakan.

Aku berlindung di balik kesabaran agar menuntunku dalam doa. Semoga Allah mengampuniku. Cukuplah sikap menantuku ini sebagai neraka dunia yang aku lalui bersamanya sebagai ganti ganasnya neraka akhirat.

Semoga Allah juga menguatkanku dalam memikul kepiluan hati terhadap pertanyaan anakku yang tidak bisa aku jawab tentang hubunganku dengan menantuku. []

Alih bahasa: Yani Fahriansyah
Sumber: page Khash lil Mutazawwijin Faqath.

Tags: mertua
Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Related Posts

Rahasia agar Doa Dikabulkan Allah SWT

Keajaiban Doa yang Diulang-ulang

24 Februari 2021
Dosen Cerdas

Dosen Cerdas

24 Februari 2021
Shalawat di Pesawat yang Akan Mengalami Kecelakaan

Shalawat di Pesawat yang Akan Mengalami Kecelakaan

24 Februari 2021
Cerita Samira Ghnnoum, Hijaber Pemenang Kompetisi Memasak di Brasil

Cerita Samira Ghnnoum, Hijaber Pemenang Kompetisi Memasak di Brasil

21 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Orang Sekarang, Kaya Sedikit Langsung Pamer

Orang Sekarang, Kaya Sedikit Langsung Pamer

Comments 1

  1. Siti Homsinah says:
    4 tahun ago

    Ceritanya bagus,sedih juga bacanya

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Penyerahan Kunci Masjidil Haram pada Utsman bin Thalhah
Kisah Nabi

13 Hikmah Dibalik Pahit Getirnya Kehidupan Nabi Yusuf

Redaktur Ari Cahya Pujianto
11 menit ago
Balasan Pedih bagi Orang yang Suka Mengolok-olok Agama
Khutbah

Khutbah Jumat – Yang Terputus dari Pencela Nabi

Redaktur Sodikin
40 menit ago
Nasihat Iblis kepada Nabi Yahya
Sirah

Sumpah yang Datang dari Setan

Redaktur Saad Saefullah
7 jam ago
Tips Mudah Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Uncategorized

Jangan Takut pada Kegagalan

Redaktur Laras Setiani
8 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add