• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Rabu, 14 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Kolom

Perpisahan Sebuah Keniscayaan

Redaktur Sodikin
2 tahun ago
in Kolom
Reading Time: 4 mins read
0
Ilustrasi. Foto: Sargasso

Ilustrasi. Foto: Sargasso

  • Bagikan Yuk :

SETIAP pertemuan, ada perpisahan. Ini niscaya, mau tidak mau, suka tidak suka. Tak bisa ditawar dengan dalih apapun juga. Perpisahan itu pasti terjadi. Yang membedakan adalah dimensinya, perpisahan sementara atau selamanya.

Dalam kondisi tertentu, perpisahan itu artinya kehilangan. Kehilangan pasangan misalnya. Putus cinta, cerai, atau meninggal dunia. Artinya sesuatu yang melekat dalam diri hilang dari kehidupan. Kehilangan artinya terenggut. Terenggut artinya hampa. Hampa artinya sunyi, sepi, dan merasa sendiri meskipun hidup di tengah keramaian.

BACA JUGA: Berpisah, Kenapa Harus?

Ketika cinta dihadapkan pada perpisahan, di sana ada guncangan, kesedihan yang menyiksa, hati yang muram durja, masa depan terasa suram, nestapa, dan derai air mata. Hidup seolah tak lagi berarti tanpa kekasih belahan hati.

Perpisahan karena cinta acapkali mengguncang jiwa. Bagi orang yang kurang vitamin rukhiyah, kehilangan pasangan bisa mengganggu akal dan pikirannya. Sehingga tak aneh bila kita mendengar ada orang gila karena kehilangan cinta.

Sejarah pun mencatat kisah perpisahan yang mengris hati, mengguncang jiwa, dan melelehkan air mata. Seolah-olah melangkah tanpa arah dan bicara tanpa makna. Bila bukan iman yang menguatkan hati, tentu lebih memilih mati ketimbang hidup tanpa arti.

Perpisahan Adam dan Hawa saat diturunkan ke bumi adalah kisah yang memilukan. Allah menurunkan mereka dari Surga ke Bumi di tempat yang berbeda dan berjauhan. Tanpa saling mengetahui, tanpa kepastian kapan akan berjumpa lagi. Inilah perpisahan yang mengguncang kehidupan.

Lain cerita bila Adan dan Hawa diturunkan di tempat yang sama, meskipun sedih tapi ada kekasih tempat mencurahkan perasaan, saling menghibur, memotivasi, dan mengasihi. Menjalani kehidupan yang susah, terjal, dan berliku tapi bersama kekasih hati, tentu lebih melegakan ketimbang sendirian.

Sungguh Allah penuh kasih, mengerti betul kegelisahan hati Adam dan Hawa, dengan kasih sayang Allah jumpakan mereka di Jabal Rahmah. Ada hati yang terpaut, jiwa yang merekah, dan bahagia yang membuncah dalam pertemuan yang mengharu biru ini.

Setiap pertemuan, ada perpisahan. Ini niscaya, mau tidak mau, suka tidak suka. Tak bisa ditawar dengan dalih apapun juga. Perpisahan itu pasti terjadi. Yang membedakan adalah dimensinya, perpisahan sementara atau selamanya.
.
Dalam kondisi tertentu, perpisahan itu artinya kehilangan. Kehilangan pasangan misalnya. Putus cinta, cerai, atau meninggal dunia. Artinya sesuatu yang melekat dalam diri hilang dari kehidupan. Kehilangan artinya terenggut. Terenggut artinya hampa. Hampa artinya sunyi, sepi, dan merasa sendiri meskipun hidup di tengah keramaian.
.
Ketika cinta dihadapkan pada perpisahan, di sana ada guncangan, kesedihan yang menyiksa, hati yang muram durja, masa depan terasa suram, nestapa, dan derai air mata. Hidup seolah tak lagi berarti tanpa kekasih belahan hati.
.
Perpisahan karena cinta acapkali mengguncang jiwa. Bagi orang yang kurang vitamin rukhiyah, kehilangan pasangan bisa mengganggu akal dan pikirannya. Sehingga tak aneh bila kita mendengar ada orang gila karena kehilangan cinta.
.
Sejarah pun mencatat kisah perpisahan yang mengris hati, mengguncang jiwa, dan melelehkan air mata. Seolah-olah melangkah tanpa arah dan bicara tanpa makna. Bila bukan iman yang menguatkan hati, tentu lebih memilih mati ketimbang hidup tanpa arti.
.
Perpisahan Adam dan Hawa saat diturunkan ke bumi adalah kisah yang memilukan. Allah menurunkan mereka dari Surga ke Bumi di tempat yang berbeda dan berjauhan. Tanpa saling mengetahui, tanpa kepastian kapan akan berjumpa lagi. Inilah perpisahan yang mengguncang kehidupan.
.
Lain cerita bila Adan dan Hawa diturunkan di tempat yang sama, meskipun sedih tapi ada kekasih tempat mencurahkan perasaan, saling menghibur, memotivasi, dan mengasihi. Menjalani kehidupan yang susah, terjal, dan berliku tapi bersama kekasih hati, tentu lebih melegakan ketimbang sendirian.
.
Sungguh Allah penuh kasih, mengerti betul kegelisahan hati Adam dan Hawa, dengan kasih sayang Allah jumpakan mereka di Jabal Rahmah. Ada hati yang terpaut, jiwa yang merekah, dan bahagia yang membuncah dalam pertemuan yang mengharu biru ini.
.
Pertemuan Adam dan Hawa setelah perpisahan adalah luapan cinta penuh kerinduan yang dikenang milyaran manusia hingga hari ini.
.
Perpisahan itu mengoyak sanubari, mengguncang jiwa, dan mengris hati. Roman cinta Qais dan Laila, Zaiunuddin dan Hayati, atau Romeo dan Juliet pun mampu menguras air mata pembacanya. Sejarah cinta Abdurrahman bin Abu Bakar dan Atikah tak kalah memesona.
.
Kanjeng Nabi Muhmammad Saw pun merasakan kisah perpisahan yang amat memilukan. Perpisahan dengan Khadijah istri tercinta, juga Abu Thalib yang amat dikasihinya. Perpisahan yang amatlah mengguncang jiwa ini disebut sebagai ‘Amul Huzni atau tahun duka cita.
.
Paling tidak, ada dua makna perpisahan dalam kehidupan kita.
.
Pertama, sebagai ujian. Syaratnya adalah iman, semoga perpisahan dengan orang-orang tercinta dipertemukan kembali di Surga.
.
Kedua, sebagai azab. Bersebab tanpa iman, meskipun di dunia ini berjanji saling mencintai, tapi di akhirat saling menyalahkan.
.
Maka, sikapi perpisahan dengan orang-orang tercinta dengan iman. Sehingga perpisahan di dunia ini hanyalah sementara, karena kelak di Surga kita bersama. Allahumma amin.

Perpisahan itu mengoyak sanubari, mengguncang jiwa, dan mengris hati. Roman cinta Qais dan Laila, Zaiunuddin dan Hayati, atau Romeo dan Juliet pun mampu menguras air mata pembacanya. Sejarah cinta Abdurrahman bin Abu Bakar dan Atikah tak kalah memesona.

Kanjeng Nabi Muhmammad Saw pun merasakan kisah perpisahan yang amat memilukan. Perpisahan dengan Khadijah istri tercinta, juga Abu Thalib yang amat dikasihinya. Perpisahan yang amatlah mengguncang jiwa ini disebut sebagai ‘Amul Huzni atau tahun duka cita.

Paling tidak, ada dua makna perpisahan dalam kehidupan kita.

BACA JUGA: Menyikapi Sebuah Perpisahan

Loading...

Pertama, sebagai ujian. Syaratnya adalah iman, semoga perpisahan dengan orang-orang tercinta dipertemukan kembali di Surga.

Kedua, sebagai azab. Bersebab tanpa iman, meskipun di dunia ini berjanji saling mencintai, tapi di akhirat saling menyalahkan.

Maka, sikapi perpisahan dengan orang-orang tercinta dengan iman. Sehingga perpisahan di dunia ini hanyalah sementara, karena kelak di Surga kita bersama. Allahumma amin. []

  • Bagikan Yuk :
Tags: berpisah
Sodikin

Sodikin

Related Posts

Ilustrasi: Unsplash

Bid’ah Syar’iyyah dan Bid’ah Lughawiyyah

14 April 2021
Foto: John Tyman

Ziarah Kubur Tidak Penting?

11 April 2021
Foto: Unsplash

Hukum Pindah Madzhab dan Sikap Ta’ashub Terhadap Madzhab

11 April 2021
Foto: Unsplash

Mempertimbangkan Hisab Astronomis dalam Penentuan Awal Ramadhan

10 April 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Evakuasi korban pembacokan di Sidoarjo. Foto: detik

Polisi Tangkap Satu Pelaku Pembacokan Pasangan Selingkuh di Sidoarjo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Ilustrasi. Foto: 
iStock
Tsaqofah Ramadhan

Supaya tidak Boros, Ini 4 Tips Atur Keuangan di Bulan Ramdhan

Redaktur Eneng Susanti
25 menit ago
Ilustrasi: Unsplash
Kolom

Bid’ah Syar’iyyah dan Bid’ah Lughawiyyah

Redaktur Yudi
54 menit ago
Foto: Pixabay
Ramadhan

Perbuatan yang Membuat Puasa menjadi Sia-sia

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 jam ago
Ilustrasi. Foto: 
iStock
Tanya Jawab Ramadhan

Mengucap Ramadhan Mubarak atau Ramadhan Kareem, Apakah termasuk Bid’ah?

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago
ADVERTISEMENT

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend