• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 15 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

10 Hal terkait Azan, Perlu Diperhatikan

Oleh Eneng Susanti
2 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
seni azan, menara masjid takbir Idul adha

Menara masjid (source: solitude abroad)

0
BAGIKAN

AZAN, semua umat Islam pasti sudah tak asing dengan seruannya. Azan merupakan penyeru sekaligus pemberitahuan masuknya waktu shalat fardhu atau shalat wajib. Dalam pelaksanaan shalat berjamaah, kumandang azan biasanya diikuti dengan iqamah.

Hukum azan iru sendiri adalah sunnat mu’akkad bagi laki-laki muslim yang telah akil baligh dan dikerjakan di masjid untuk shalat fardhu atau shalat wajib lima waktu (berjamaah maupun munfarid) dan juga shalat Jum’at.

Kendati telah umum diketahui, ada beberapa hal terkait tata cara azan yang perlu diperhatikan.

BACA JUGA: Jarak Azan dan Iqamat

ArtikelTerkait

5 Manfaat Dzikir Pagi dan Petang

Diajarkan Rasulullah ﷺ, Inilah Doa ketika Menghadapi Kesulitan dan Kesedihan

8 Tempat yang Dilarang untuk Shalat

Cara Mencegah Orang yang Berjalan di Depan ketika Shalat

Dikutip dari Dalam Islam, berikut 10 hal terkait tata cara atau pedoman azan:

1 Telah masuk waktu

Azan dikumandangkan saat telah memasuki waktu shalat agar terhindar dari kesalahan. Jika azan dikumandangkan sebelum waktunya, maka hukum azan tersebut menjadi haram sebagaimana kesepakatan para ulama.

2 Suci

Muazin disunnahkan dalam keadaan suci ketika hendak mengumandangkan azan. Hal ini didasarkan atas hadis:

“ … tidak boleh mengumandangkan adzan kecuali orang yang berwudhu (suci) … “ (HR. At-Tirmidzi)

3 Niat

Ada dua pendapat mengenai niat azan.

Pertama, niat azan merupakan syarat sah azan. Pendapat ini dikemukakan oleh para ulama bermazhab Malikiyah dan Hanabilah. Dasar hukumnya adalah hadits berikut:

“ … sesungguhnya semua amal tergantung pada niat … “ (Muttafaq ‘alaih)

Kedua, niat azan merupakan sunnah. Pendapat ini dikemukakan oleh para ulama bermazhab Hanafi dan Syafi’i.

4 Berdiri

Mengumandangkan azan disunnahkan dilakukan dengan berdiri tegak. Hal ini didasarkan atas hadits berikut:

“ … berdirilah wahai Bilal, dan kumandangkanlah adzan untuk shalat.” (Muttafaq ‘alaih)

5 Menghadap kiblat

Mengumandangkan azan dilakukan dengan berdiri menghadap ke kiblat kecuali pada lafadz hayya ‘alash-shalah dan hayya ‘alal falah. Hal ini didasarkan hadits berikut.

Advertisements

“ … bahwa para muadzin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengumandangkan adzan dengan menghadap kiblat.” (HR. Al-Hakim)

Dalil lainnya adalah sebagai beriku:

“Beliau memalingkan lehernya ketika mengucapkan Hayya ‘alash shalah ke kanan dan ke kiri tapi tidak berputar.” (HR. Abu Daud)

6 Lafaz azan

Lafaz azan yang menjadi kesepakatan para ulama bermazhab Al-Hanafiyah, Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah adalah azan dengan empat kali takbir sebagaimana disebutkan dalam hadits Abdullah bin Zaid.

Lafaz azan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar 2x
Asy-hadu alaa ilaaha illallaah 2x
Asy-hadu anna Muhammadar Rasulullah 2x
Hayya ‘alash shalaah 2x
Hayya ‘alal falaah 2x
Allaahu Akbar, Allahu Akbar 1x
Laa ilaaha illallaah 1x

Untuk adan subuh, antara kalimat “Hayya ‘alal falaah” dan “Allaahu Akbar, Allahu Akbar” ditambah dengan kalimat sebagai berikut:

Ash-shalaatu khairum minan naum(i) 2x

Dari lafaz azan di atas, jelaslah bahwa syarat sah azan yang dikumandangkan oleh muazin adalah menggunakan bahasa Arab. Lafaz azan juga harus dikumandangkan secara benar tanpa salah, berurutan, dan berkesinambungan.

7 Tartil atau Tarassul

Yang dimaksud dengan tartil atau tarassul adalah berhenti sejenak pada setiap dua kalimat takbir atau perkalimat selain takbir dengan durasi lebih kurang bisa untuk menjawab atau mengulang kalimat azan yang sama.

Dalilnya adalah sebagai berikut:

“Jika kamu adzan, maka tarassul-lah”

8 Bersuara lantang

Disunnahkan agar azan dikumandangkan dengan suara lantang dan bagus. Hal ini didasarkan atas hadits berikut.

“Pergilah kepada Bilal dan sampaikan apa yang kamu lihat dalam mimpi. Sesungguhnya Bilal itu suaranya lebih terdengar dari suaramu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

BACA JUGA: Ternyata, Ini Alasan kenapa Muazin Tutup Telinga saat Kumandangkan Azan

9 Menutup lubang telinga

Ketika mengumandangkan azan disunnahkan menutup lubang telinga dengan ujung jari. Hal ini dimaksudkan agar suara yang dihasilkan menjadi lebih tinggi.

Dalilnya adalah sebagai berikut:

“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan Bilal untuk meletakkan dua jarinya di kedua telinganya, kemudian beliau bersabda, “Itu akan menjadikan suaramu lebih tinggi.” (HR. Ibnu Majah)

10 Doa sesudah azan

Ketika muazin selesai mengumandangkan azan, disunnahkan membaca doa sesudah azan sebagai berikut:

Allahumma rabba haadzihid da’watit taammati wash shalaatil qaa-imati, aatil sayyidinaa Muhammadanil wasilata, wal fardliilata wasy syarafa wad darajatal ‘aaliyatar rafii ’ata, wab’atshul maqaamal mahmuudal ladzii wa’ad-tahu innaka laa tukhliful mii-‘aada.

“Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki shalat yang didirikan. Berilah junjungan kami Nabi Muhammad, wasilah dan keutamaan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah ia ke tempat yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan. Sesungguhnya Engkau ya Allah Dzat Yang tidak akan mengubah janji.”

Itulah sekelumit ketentuan yang perlu diperhatikan tentang Azan. []

SUMBER: DALAM ISLAM

Tags: azantata cara
ShareSendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini yang Menyebabkan Hati Tidak Tenang

Next Post

Shalawat, Ini Beragam Bacaannya yang Dikenal di Masyarakat Muslim (1)

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Nafsu Syahwat, Adab Membaca Quran, . Keutamaan Surat Al-Fath, Jamaah Pengajian, , Manfaat Dzikir Pagi dan Petang

5 Manfaat Dzikir Pagi dan Petang

15 Agustus 2022
doa ketika menghadapi kesulitan dan kesedihan amalan di hari Asyura, amalan penerang dan penyelamat siksa kubur, Syariat seputar hari tasyrik, doa di waktu fajar, doa agar dijauhkan dari kemiskinan, booster keimanan

Diajarkan Rasulullah ﷺ, Inilah Doa ketika Menghadapi Kesulitan dan Kesedihan

14 Agustus 2022
Tata Cara Sholat Witir Buang Angin Ketika Salam Shalat, Cara Agar Rajin Shalat Malam, Shalat Tahajud, Tempat yang Dilarang untuk Shalat

8 Tempat yang Dilarang untuk Shalat

14 Agustus 2022
Shalat Tahajjud Amalan Agar Terlindung dari Serangan Ilmu Hitam atau Sihir Syarat Shalat Khusyu, Waktu Pelaksanaan Shalat Witir, Cara Mencegah Orang yang Berjalan di Depan ketika Shalat

Cara Mencegah Orang yang Berjalan di Depan ketika Shalat

13 Agustus 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist